Star-crossed Lovers [1/2]

895 93 20
                                    

Kun terkesiap ketika sepasang lengan kurus mendekapnya dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kun terkesiap ketika sepasang lengan kurus mendekapnya dari belakang. Kalau saja tidak mendengar kekehan khas Ten pasti Kun sudah berteriak saking paniknya. Bahunya yang semula menegang langsung rileks begitu kecupan demi kecupan mendarat di pundak kirinya. Tidak ada yang perlu ia takuti dari Ten, bahkan ia tak tanggung-tanggung memercayai nyawanya pada lelaki berdarah Thailand itu.

"Sedang apa Kunkun?" Tanya Ten setengah berbisik, ia tidak ingin membangunkan kedua orangtua Kun yang berada di dalam ruangan yang sama.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kembali kedua keluarga yang merupakan mitra perusahaan itu berlibur bersama. Tahun ini giliran Miami yang mereka kunjungi. Negara bagian yang amat dekat dengan laut itu suasananya berbeda dengan negara bagian tempat di mana mereka tinggal sehari-hari.

Menginap di sebuah bungalow dekat pantai adalah ide Kun, dan dengan mudahnya ide tersebut mendapatkan persetujuan.

"Aku sedang membaca, Tennie." Kun menyahut tak kalah pelan.

Ten mendengus pelan seraya mempererat pelukannya pada sang kekasih yang memiliki tinggi yang sepantar dengannya, "ya aku tahu kau sedang membaca. Apa yang kau baca?" Ten mencuri pandang pada buku yang berada dalam genggaman tangan Kun melewati pundak sang pemuda berkulit putih itu, serta menjadikannya sebagai tumpuan.

"'Nearly Headless Nick took several deep breaths...' Ah, Harry Potter?" Ten bergumam.

Kun mengangguk pelan sebagai jawaban. Entah sudah berapa kali ia membaca novel hasil karya penulis dengan nama J.K. Rowling itu tetapi ia tak pernah bosan terus larut dalam dunia imajinasi yang diciptakan oleh sang penulis.

"You know what? Right now I'm jealous of that book,"

Kun hanya tersenyum dalam diam. Perlahan ditutupnya novel tebal tersebut, tak lupa ia meninggalkan tanda pada halaman yang baru saja selesai dibacanya.

"What are you jealous for? You, my boyfriend of almost one year, are who I love the most." Kun menolehkan kepalanya dan kemudian mengecup pelipis Ten dengan malu-malu.


────────•✦•────────


Kun bersandar pada punggung Ten sementara pemuda satunya itu tengah sibuk dengan ponselnya.

"Bagaimana kalau minggu de—"

"Tidak minggu depan, Ten. Kau minggu depan ada janji dengan teman-temanmu 'kan?"

"Aku bisa membatalkannya. Lagipula tidak penting 'kok hanya—"

Kun menghela napas. Ia tidak suka memberikan beban pada orang lain, apalagi kalau orang yang bersangkutan sampai harus berbohong. Ia tahu minggu depan Ten sudah berjanji pada teman-temannya untuk pergi ke perpustakaan umum di kota untuk mengerjakan project kelompok mereka untuk kelas Sains.

Star Crossed [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang