My (Ex) Girlfriend
(Sambungan)
Setelah sarapan bersama, mereka memilih saling bercerita tentang segala hal. Bahkan hal teraneh seperti mengulang waktu pun ikut masuk. Tak diduga sore pun tlah tiba..
"Justin maaf, dev mau ke kamar sebentar yah.. nanti dev kabarin kalo dev udah selesai" ucap wanita itu tiba"
Tanpa menunggu, ia pun langsung masuk ke kamarnya. Justin yang memercayai hal itu hanya sebentar pun tak kemana".
(Beberapa jam kemudian)
Devina menelpon Justin..
"Hai tin, dev udah nih.."
"Ooh iyaa dev bentar aku kesana"
Justin yang sudah berada di depan kamar Devina pun malah melangkah menjauhi lalu mendekati kembali dan mengetuk seakan" ia baru saja sampai.
"Dev , uda lama? Maaf yaa padahal tadi uda coba cepett"
"Engga tinn , cpt bgt malahh.. kayakk kamu jalan dari rumah tetangga ajaa loh hehe"
"Ah apaan sii... uda lama gitu"
Justin mengajak Devina berkeliling hingga larut malam. Yah seperti biasa, Justin tetap menyuruh wanita itu tidur lebih awal tanpa banyak berbincang lagi.
(Hari keempat)
Layaknya kemarin, hari ini pun Justin telah menunggu dari pagi" buta dan ya sang mantan juga belum bangun.
Justin dengan sabar menunggu. Tetapi sayang sekali hingga saatnya jam makan siang pun sang mantan belum keluar. Perutnya serasa tak ingin berdamai lagi..
Tak lama kemudian, Devina keluarr dari kamarnya
"Eh tin.. bentarr"
"Dev.. ehhh.."
Devina langsung masuk kamar kembali tanpa menghiraukan Justin.
(Satu jam kemudian)
Devina keluar kamar dan bertanya pada Justin
"Tin , dev make baju ini cocok engga?"
Justin tidak menjawab dan hanya diam, tentu karena cacing" dalam perutnya itu.
Devina yang tak mengerti pun langsung masuk lagi ke dalam kamar untuk mengganti baju.
(30 menit kemudian)
"Tin ini gimana?"
Lagi" Justin tak menjawabnya.. tapi kali ini Justin langsung saja membawa Devina ke tempat makan yang tak jauh dari tempat awal kakinya melangkah.
Mereka memesan makanan dan mengobrol..
"Dev tau ga sii.. aku laper bgt"
"Lah kok laper kamu?? Sarapan belum?"
"Udaaa kok, cuma laper ajaa"
"Maaf yaa krn nungguin dev jadi kelaperan"
"Iyaa gapapa lah, tapi lain kali jangan lama ya dev"
"Iyaa dev janji deh ga buat Atinnya dev nunggu lama lagii"
Makanan pun datang.. Justin benar" terlihat begitu kelaparan. Sebenarnya Ia tak sarapan tapi tak ingin wanita itu tahu. Perasaan melebihi segalanya.
Sepulangnya dari makan bersama itu, lagi" Devina langsung masuk kekamarnya. Meninggalkan Justin dan hanya mengirimkannya pesan.. ya pesan. Pesan yang sangat singkat..
Lagi-lagi Justin hanya diam dan menunggu.. Malang nasibnya
(Malam hari)
Devina pun keluar dan menatap punggung justin yang sedang duduk di tepi danau. Ingin rasanya menghampiri namun ia takut.. takut laki" itu memarahinya.
Devina kembali masuk dan mengirimkan pesan untuk Justin yang isinya adalah ia merasa lelah dan ingin Justin segera kembali ke kamarnya. Tanpa ingin mengomentari hal tersebut, ia membalas pesannya dengan mengajaknya melihat matahari terbit esok hari. Sang wanita pun berjanji untuk menemaninya.
(Hari kelima)
Berbeda dengan hari sebelumnya, hari ini Justin bahkan tak tidur dan menunggu di depan kamar Dev semalaman. Tapi dev tetap saja sama dan mengecewakan justin layaknya hari yang sudah".
Justin yang telah memendam kekesalannya itu pun mulai tak kuasa menahannya. Pikirannya pun langsung dipenuhi aura ke-negatifan.
#Bersambung
(Maaf makan mulu, mereka suka makan nih ceritanyaaa :) )
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Girlfriend
RomansaCerita yang dibuat berdasarkan sekumpulan mimpi yang kemudian dilanjutkan dengan percikan khayalan