Menjemput Kebahagiaan #Part 3

2.6K 278 43
                                    

Ketemu lagi sama cerita Ratna ya. Maafkan saya lama nggak update. Okey langsung saja. Jangan lupa tinggalin jejek ya dan komen biar saya semangat melanjutkannya.

***

**
Hari ini Ratna libur tidak masuk kerja. Pesanan-pun hanya ada dua dan sudah diambil tadi pagi. Setelah selesai dengan keluarnya loyang terakhir dari dalam oven. Ratna meninggalkan untuk mandi dan bersiap. Hari ini ingin bikin kejutan buat sang adek, ia bermaksud mengunjungi sang adek di batalyon tempat sang adek bertugas.

"Permisi. Saya mau menjenguk adek saya. Serka Rizal Fahlevi, bisa?." Suara Ratna di pos jaga.

"Oh bisa Mbak. Saya pinjam ktp-nya buat ditinggal disini ya. Silahkan tunggu dikantin sambil menunggu jam makan siang. Kami akan sampaikan pesan ke Serka Rizal." Suara salah satu petugas penjagaan.

"Terimakasih." Ucapan tulus Ratna diiringi senyuman.
Ratna menunggu sang adek disalah satu meja kantin. Sambil menunggu adeknya datang, Ratna sesekali mengutak atik ponselnya. Benda persegi panjang pipih itu untuk mengusir kejenuhannya dan mengalihkan pandangannya dari pengunjung kantin yang sudah mulai berdatangan.

"Dek Ratna!" Tiba-tiba suara seseorang memanggil namanya. Merasa namanya dipanggil Ratna mencari asal suara dengan mengangkat pandangannya.

"Mas Ridho!" Suara Ratna agak terkejut dengan orang yang telah memanggilnya tadi.

"Mas Ridho tentara? Tapi kenapa selama ini bilang ke aku kalau pekerjaannya tidak menentu." Ratna meminta penjelasan.

"Hehe... nggak apa-apa sih dek. Cuma pengen ngetes saja, apa masih ada yang mau berteman denganku tanpa melihat seragamku ini." Jelas Ridho jujur.

Pasalnya selama ini teman-temannya, terutama cewek tentunya. Mereka mendekatinya hanya karena seragam dan kekayaan dari orangtuanya saja. Dan hanya Rahma yang mau berteman walau kemaren dia mengaku hanya sebagai seorang pekerja serabutan.

"Kakak!" Suara seseorang yang tidak asing bagi Ratna. Dan benar saja, tak lama kemudian ada yang memeluknya. Siapa lagi jika bukan adeknya-Rizal.

"Kamu ini dek main peluk-peluk saja." Protes Rahma pada Rizal.

"Loh. Danton kenal sama kakak saya?" Rizal bertanya pada orang yang duduk didepan kakaknya.

"Jadi Mas Ridho ini atasan kamu dek?" Tanya Rahma pada Rizal.

"Dunia ini ternyata sempit ya?" Sahut Ridho pada pertanyaan mereka. Dan mereka bertiga tertawa bersama. Akhirnya Ratnaa menceritakan tentang pertemuannya dengan Ridho tanpa ada yang ditambahi. Tentu saja dia tidak menceritakan tentang bertemuaanya dengan Ridwan saat itu, bisa dipastikan jika dia bercerita akan membuat adeknya meledak karena emosi.

Rizal memang sangat tidak suka dengan keputusan sepihak oleh keluarga mantan tunangan kakaknya itu. Jika suatu saat mereka bertemu pasti Rizal akan melayangkan tinjunya kemuka mantan calon kakak iparnya itu.

Karena jam istirahat sudah hampir habis, Ridho pamit terlebih dahulu pada sepasang kakak beradik itu. Tak lama Rizal juga mengantarkan sang kakak yang akan meninggalkan tempatnya bertugas.

***

Setelah pertemuan itu, Ridho semakin dekat dengan Rizal. Tentu saja mengorek tentang wanita pujaannya itu. Dan Rizal juga memberikan lampu hijau jika memang kakaknya sudah mau membuka hatinya untuk menerima keberadaan pria lain. setelah sakit hati yang ia rasakan dulu.

Hari ini rumah sakit tempat Ratna bekerja sangat sibuk. Banyak pasien yang terkena diare. Ratna diminta bantuan di kamar seorang anak kecil yang sudah 3 hari ini dirawat.

"Suster Ratna, kita kekamar 8 ya." Ajak dokter Sofian padanya.

"Baik dok." Jawabnya sambil mengekor dibelakang dokter tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menjemput KebahagiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang