TUJUH-

7 1 0
                                    

Hari ini hari senin.

dan sudah pasti Hari ter—horror bagi kebanyakan siswa.

Kegiatan yang bikin mereka males buat sekolah.

UPACARA.

Para siswa sudah berbaris rapih dengan seragam mereka. Ya, di SMA Global memang selalu rutin untuk mengadakan upacara sekolah.

Alana yang berbaris disamping Bella saat ini sedang celingukan ke segala arah untuk mencari seseorang.

Siapa lagi Kalo bukan Gaga Saverus, tapi nihil. Gaga ternyata ngga ikut upacara.

Alana berusaha bodoamat dan mulai fokus ngikutin upacara.

Namun saat Alana menghadap kedepan, terdapat sosok Gaga lagi berdiri diatas mimbar yang sering dipake pembina buat berdiri.

Gaga berdiri dengan senyum khasnya yang tanpa dosa, gaberasa malu berdiri diatas mimbar, kan otomatis seluruh manusia seantero Global ngeliat dia.

Alana dapan melihat Gaga tengah mencari-cari keberadaan seseorang, entah siapa.

Tentu semua siswi ricuh saat ngeliat Gaga senyum ramah, seruan-seruan kagum campur gemes saling beradu.

Alana menatap Gaga dengan memicingkan mata tanda nggasuka kelakuan Gaga, Gagapun peka dan wajahnya kaya lagi ngomong "bentar dulu."

Alana memutar bola matanya kesal, menunggu apa yang akan dilakukan Gaga.

"Itu bocah ga ngelakuin kesalah sehari aja ayan kali Lan, untung ganteng." Ucap Bella yang sedang memijat pelipisnya.

Alana mengangguk setuju.

Disana, barisan para guru sedang bertanya-tanya apa yang tengah terjadi, padahal upacara harusnya sudah dimulai.

"Oke tes tes satu empat tiga aku cinta Alana."

Astaga Gaga.

Seketika semuanya ricuh tanpa ampun, sedih, senang, emosi jadi satu saat ini yang tengah di rasakan para siswi yang mendengar kalimat Gaga.

Alana menatap Gaga dengan menahan malu, bercampur senang.

Teman sekelas mereka pun tidak henti-hentinya menggoda Alana.

"Tenang-tenang gue pemanasan doang heboh amat kaya dapet sembako." Ucap Gaga dengan tampang tanpa dosa.

"Gue lagi nyari Izul sama Rafa nih, gakeliatan kalian kaya ikan pindang, kecil-kecil hehe" "Entar kalo ngeliat dua mahluk itu suru nemuin pangeran Gaga di warung mamang Ocit." Dengan santainya Gaga berbicara didepan mic upacara tanpa rasa takut sedikitpun.

Para siwsa juga celingak-celinguk mencari keberadaan dua sosok orang yang di sebut oleh Gaga.

Tanpa sadar dibelakang sudah ada Ardita yang sedang berkecak pinggang melihat tingkah anaknya. "GAGA KERUANGAN MAMA SEKARANG!!!" Teriak Ardita dengan wajah kesalnya.

Lalu berjalan menghampiri sang anak yang cuma masang wajah nyengir sambil menjewer telinga Gaga, menyeretnya dari atas mimbar.

Namun sebelum Gaga turun mengikuti mamanya, "Alana abang kerja dulu ya baby."  Lalu Gaga dengan pasrah mengikuti mamanya.

"Dede kamu ini kelewatan!!!"

"Ayo mah puter balik nanti juga sampe kalo kelewat."

"GAGA!!!"

"Iya mamangg, e—ehh aduh mama mama bukan mamang maap salah ih." Ucap Gaga setelah Ardita berhasil mencubit perut anaknya karna sengaja menyebut sebutan yang salah.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang