Chapter 4

3K 504 72
                                    

Hehehehehe Im back, dengan update terbaru💕 Jujur membuat bagian yang ini ternyata lebih sulit dari yang aku bayangkan. Semoga apa yang mau gambarin bisa kalian rasain yaaa.

Selama nulis ini, lagu ini terus menerus aku putar 😂 Entah kenapa bagian yang ini terinspirasi dari lagu ini sekali.

Btw ini lagu liam payne yang judulnya familiar hihi. Ga tau kenapa tapi vibes lagunya mengantarkanku pada kisah ini berakhir jadi seperti ini 😂

Udah ah kita langsung aja ke ceritanya yaaaaa. Oh iya kalau bisa dan sempat, tolong comment dan vote yaa. Karna vote dan comment kalian jujur bikin aku semangat buat nulis lanjutannya💕

Lets begin!

...............................

Jaehyun berjalan dengan langkah panjang-panjang menyusuri koridor hotel, dengan buket bunga segala jenis yang berada di tangan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun berjalan dengan langkah panjang-panjang menyusuri koridor hotel, dengan buket bunga segala jenis yang berada di tangan kanannya. Jaehyun tak hentinya mengendusi aroma buket bunga yang ia bawa. Sesekali dia menyisir poninya kebelakang dengan jari-jari tangannya yang besar-besar membuat rambutnya yang semula menutupi poninya menjadi terbelah dua dengan belahan yang sangat indah menampakkan keningnya.

Tangannya merogoh isi coats nya dan mengambil sebuah kunci duplikat slot otomatis kamar ini, membukanya dan melangkahkan kaki dengan panjang-panjang namun tanpa suara. Dia melihat kamar Taeyong terbuka lebar, menampakkan Taeyong yang sedang mengenakan pakaiannya. Jaehyun tersenyum senang, senang karna Taeyong dengan gegabahnya membuka pintu kamarnya dengan begitu lebar. Dengan tanpa basa-basi Jaehyun memeluk pinggang ramping Taeyong dengan erat. Sangat erat.

Taeyong kelihatan sangat kaget, dia tak mengharapkan Jaehyun berada disini dan memeluknya seperti ini. Jaehyun dengan frustasi terus menciumi pundak, punggung, serta leher Taeyong. Taeyong sama sekali tidak berontak, membuat Jaehyun semakin senang. Dengan sekali tarikan, Taeyong benar-benar sudah menatapnya. Tatapan itu, adalah tatapan yang selalu ia rindukan 3 bulan terakhir.

"Aku merindukanmu sayang."

Jaehyun menciumi bibir merah ceri Taeyong dengan sangat menuntut, ciuman yang sangat tidak berpola dan bergairah. Taeyong dengan tanpa diduga melingkarkan tangannya di leher Jaehyun, meremas rambut Jaehyun pelan. Jaehyun tak bisa menahan senyumannya disela sela ciuman panas mereka.

"Aku merindukanmu karna aku mencintaimu."

Kraaak.

Jaehyun terbangun dengan tiba-tiba, dia tersentak dari tidurnya. Seorang bellboy sialan masuk dan dengan tidak berhati-hati menabrak meja dengan trolley yang ia bawa. Shit. Jaehyun bermimpi. Si bellboy tidak tau diri itu meletakkan satu porsi makanan yang kelihatan terlalu berat untuk makanan pagi, berupa hamburger besar dengan banyak fries di sekelilingnya.

Sense Of You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang