Sense Of You [END]

Chapter 1

Hehe, aku balik lagi dengan project baru. Masih tetep dengan Jaeyong couple dongg. Entah kenapa Jaehyun nih cocok dengan karakter apapun dalam imajinasi aku. ㅋㅋㅋㅋㅋ
Karna kayaknya banyak banget yang minta aku buat bikin another mafia project, jadi inilah dia wkwk. Dan mungkin emang passion aku disini ya (?) jadi aku bikin ini. Cuma maaf banget kalau ini bakal ga sesuai ekspektasi kalian:(
Oh iya, sebelumnya ini terinspirasi dari MV barunya Zayn yang Let Me, bahkan idenya muncul dari lagunya dia wkwk. Jadi ada saran dengerin lagunya ya sambil baca ff ini wkwkwk.

Yuk langsung aja ke main course nya. Lets begin!

—————————————-

"Aku tau, kami tau. Kau mengetahui dimana Jung Yoon Oh berada, Lee Taeyong."

"Tidak. Aku bersumpah. Aku tidak tau."

Bohong.

"Kau selama satu tahun menghilang ke Rusia. Kau menghilang seakan kau mati. Dan tiba-tiba kau muncul kembali. Hidup...."

Ya. Aku pun cukup heran. Aku masih hidup walaupun hatiku serasa mati.

"....Kami tau. Kami tau kau bersama Jung Yoon Oh......"

Mengapa aku harus perduli? Aku bisa mengatakan apapun setelah dia meninggalkanku, dan tentu aku bisa kembali ke kehidupanku yang normal. Tapi kenapa aku tak bisa mengatakannya?

".....Kami tau dia ada di suatu tempat."

Mungkin, karna aku ingin menyelamatkannya? Tapi, kenapa aku harus?

Januari 2017

Tahun baru datang, setiap orang di dunia ini selalu mendoakan hal yang sama di malam tahun baru, kehidupan yang lebih baik. Tahun baru adalah waktu dimana kita seakan memiliki kekuatan baru. Hidup dan berjuang. Hari ditahun baru ini cukup dingin. Dengan suhu mendekati -10 derajat, Seoul seakan berubah menjadi sebuah kota beku.

Meja yang sangat penuh berkas-berkas dan sebuah komputer dengan layar besar berukuran 27inchi menemani aktivitas tahun baru. Perayaan hanya terjadi pada malam harinya, pagi semua harus kembali normal. Tempat ini sungguh berisik, dengan beberapa pria sekitaran usia 18 tahun yang babak belur dengan lingkaran mata berwarna biru lebam sempurna. Dingin, dan kasus malam tahun baru. Sungguh bukan hal yang menyenangkan.

"...kalian bisa diam tidak hah!? Saya bertanya kenapa kalian melakukan perkelahian!"

Taeyong, seorang pemuda dengan mata berwarna coklat dan pupil besar melirik ke arah seniornya yang baru saja berteriak pada dua anak remaja yang bertengkar di bar saat perayaan tahun baru. Bar, belum tamat sekolah menengah atas, dan berkelahi, di tahun baru pula. Sungguh kasus yang menyebalkan.