BUNGA UNTUK BERLIAN|| PART 3

54 6 0
                                    

" Cobaan terberatku itu, ketika ingin menggapaimu"

Bunga Anastasya


Ketika cinta sudah berlabuh di hatimu, pasti akan sulit untuk kau ingkari, sekalipun engkau mengelaknya sekalipun.

Cinta itu ibarat sebuah matematika, jika engkau tidak tahu rumus nya maka kau akan sulit untuk memecahkan nya, dan jika engkau mengetahui rumus nya maka kau akan tahu jawaban nya, seperti jawaban antara kata sayang dan juga cinta, bukan kah itu sepaket. Persis seperti Matematika dan juga rumus-rumus nya.

Seperti itulah yang Bunga rasakan, ia merasakan kebingungan antara soal matematika dan juga Berlian.

" Bung, nyontek no 5 dong?" bisik Dion yang duduk berada di samping Bunga.

Bunga menghembuskan nafas nya dan juga memutar bola mata nya, dan sedikit memperlihatkan jawaban nya ke Dion, membuat nya tersenyum sambil memperlihatkan gigi nya yang gungsil.

Bukan nya Bunga murah hati, tapi itu merupakan sebuah kewajiban untuk memberi contekan kepada Dion. Bagaimana mungkin bisa Bunga menolak, jika ia slalu di ganggu kalau Bunga tidak memberi contekan kepada nya. Apalagi Dion duduk di sebelah nya. Membuat Bunga tidak bisa berkutik. Cowok itu selain terkenal playboy ia juga terkenal suka  nge bully siswi disini, dan Bunga tidak ingin mencari masalah sama Dion.

" Sudah selesai." Bisik Dion kembali lalu dengan cepat Bunga mengembalikan lembar jawaban nya.

" Buk, saya sudah selesai" ucap Dion sambil berdiri dengan suara lantang nya.

" Cepat sekali Dion?" jawab Bu.Mira dengan memicingkan mata nya.

" Ya cepatlah buk, kan saya jago matematika nya." Sahut nya dengan bangga

" Baiklah, kemarikan soal nya dan kamu boleh keluar kelas sekarang."

Dengan tersenyum kemenangan, Dion mengangguk dan  berjalan ke depan memberikan lembar jawaban nya kepada Bu.mira, guru matematika yang terkenal sabar se angkasa itu. Sebelum Dion melangkahkan kaki nya keluar kelas, ia menatap Bunga dan mengerlingkan mata nya, membuat Bunga meringis.

Bukan nya terpesona, malah Bunga merasa ngeri.

Bunga menghembuskan nafas lega nya ketika Dion sudah keluar ruangan. Setelah itu Bunga menghapus semua jawaban nya.

Ya, Bunga tidak sebodoh itu memberikan Dion sebuah contekan. Bunga menyalin jawaban yang sebenar nya ke lembar jawaban nya. Sesekali ia memeriksa semua jawaban nya. Buat Bunga hal yang paling menguras kinerja otak nya adalah soal Matematika, memang Bunga siswi terpandai di kelas nya ia slalu mendapatkan juara dan slalu mengikuti olimpiade, hasil nya jangan di ragukan lagi, Bunga slalu mendapatkan juara.

Ya, itu sebuah keberuntungan buat Bunga, meskipun ia harus rela mencuri-curi waktu untuk belajar di tengah kesibukan yang ia jalani sehari-hari.

Akhir nya Bunga bisa menyelesaikan ulangan nya, Namun Bunga tetap berada di kursi nya dan enggan untuk mengumpulkan tugas nya. Karna ini adalah kesempatan emas bagi Bunga untuk melirik Berlian yang berada di belakang paling ujung.

" Ya Allah, Berlian itu ganteng bangets ya..." gumam Bunga yang melirik Berlian dengan diam-diam.

" Berlian memang ganteng Bung" sahut Bu.mira dengan suara keras membuat semua murid disana langsung menoleh ke arah Bu.mira yang dekat dengan Bunga termasuk Berlian.

I'II BE YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang