Pertemuan

821 50 16
                                    

Tiffany POV

Dentuman musik keras di salah satu club malam yang aku datangi, well hanya ingin minum beberapa gelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentuman musik keras di salah satu club malam yang aku datangi, well hanya ingin minum beberapa gelas. Akhir-akhir ini kepalaku semakin penat dengan kerjaan yang begitu banyak. Membangun perusahaan sendiri bukanlah hal yang mudah. Hidup tidak ada yang berjalan mulus dan indah. Di sinilah tempatku melepaskan penat dengan cairan liquid yang memiliki kadar alkohol tidak sampai 50%. Aku tidak ingin mabuk malam ini.

"Noona, apa pekerjaanmu hari ini begitu banyak? Kelihatan sekali muka lelahmu" Tanya seorang bar tender si Key. Dia salah satu temanku. Aku ke club kalau dia sedang shift malam. Aku hanya ingin dia yang menyajikan minumanku.

"You know, menjadi seorang presdir bukan hal yang mudahkan? Sangat sulit. Tapi yeah ini impianku, impian yang sudah mulai tercapai perlahan-lahan" jawabku sambil meminum segelas wine.

"Nikmatilah noona, aku sangat ingin berada di posisimu. Seorang presdir, memiliki mansion yang mewah, memiliki mobil sport yang banyak dan memiliki uang yang banyak" ucap Key sambil terkekeh.

"Yeah aku menikmatinya. Dan jangan mengatakan seakan-akan aku ini orang terkaya Key. Di atas langit masih ada langit lagi" ucapku sambil meminum minumanku kembali.

Tiba-tiba aku mendengar suara kegaduhan di pojok belakang. Sepertinya seseorang wanita tengah di ganggu sama ahjussi hidung belang.

"Aigoo, itu pasti noona yang tadi aku membawakannya vodka yang entah sudah berapa botol dia habiskan" ucap Key tiba-tiba.

Aku menyipitkan mataku dan melihat wanita yang dimaksud Key. And what the? Dasar ahjussi gila. Tangannya memegang paha wanita itu dan mulai naik ke atas sedangkan wanita itu sudah mabuk berat. Aku berjalan mendekat ke tempat wanita itu dan...

"YAH! Kau mau mati? Lepaskan tanganmu dari pahanya!" kesalku sambil menepis tangan ahjussi itu. Dia melihatku dengan kesal.

"Hei kau ini siapa ha?! Menganggu kesenanganku saja. Pergilah, dia santapanku malam ini" jawab ahjussi tersebut sambil menghiraukanku.

"Aku? Aa-aa-aku kekasihnya bangsat! Dan jangan coba untuk menyentuhnya kalau tidak kau akan menyesal" ucapku dengan geram. Wait kekasihnya? Okey, ini Cuma akal-akalan aku saja supaya ahjussi itu melepaskan wanita ini. Tidak mungkin aku berkelahi dengannya, aku seorang yeoja.

"Kau kekasihnya? Ah sorry. Apakah stock para namja sudah habis sampai harus berpacaran sesama" ucapnya dan pergi begitu saja.

Sial. I'm straight okey. Hanya saja kata-kata itu tiba-tiba terucap dari mulutku.

"Hello, kau bisa mendengarku?" ucapku sambil mengebaskan tanganku di wajahnya. Dan tidak ada respon sama sekali.

Tiba-tiba aku merasakan getaran handphone, aku mengecek handphoneku dan tidak ada panggilan. Terus handphone siapa yang bergetar? Aku melihat tas nya yang berada di sampingku, ah handphonenya yang bergetar. Sebaiknya aku angkat, siapa tau itu temannya dan aku bisa suruh mereka untuk menjemput wanita ini.

JETI IN YOUR AREA~~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang