MENGAPA?

674 40 9
                                    


***

Sepasang kekasih berjalan di sepanjang bibir pantai menikmati keindahan alam sambil menyatukan tangan mereka masing-masing menggenggam dengan erat, berbagi cerita satu sama lain dan bercanda gurau.

"Lihatlah, rencanaku berhasilkan. Wah sepertinya aku harus jadi mak comblang, buat para-para jomblo di luar sana" ucap Yuri yang melihat pasangan Jeti dari kejauhan bersama Soosun dan Seohyun.

Ya ini memang ide dari Yuri. Dia merencanakan semuanya sehingga Jeti dapat kembali bersama lagi.

"Emangnya oppa tidak jomblo?" tanya Seohyun polos.

"Hmm itu... bukan jomblo Seohyunie tapi belum punya kekasih sekarang" jawab Yuri dengan alasannya.

"Aigoo, ckckck. Banyak alasan kau Hyung. Jomblo, jomblo saja geez" Sooyoung ikut menimpal dan mendapat death glare dari Yuri.

"Tapi oppa setahuku kau pernah dekat dengan seorang model kan? Aish aku lupa namanya" tambah Seohyun lagi.

"Tidak usah membahasnya. Sekarang kita sedang membahas Jeti" elak Yuri.

"Geez, mengalihkan pembicaraan" timpal Sunny yang daritadi diam.

***

Jessica POV

Aku tau semuanya akan baik-baik saja berkat bantuan sahabat-sahabatku. Tiffany sedang bersamaku sekarang, aku sudah menjelaskan semuanya dan kita kembali baik-baik saja. Terima kasih Tiff, kau masih percaya padaku. Tangan yang sedang menggenggamku sekararng selalu membuatku merasa nyaman dan aman di dekatnya. Aku mohon jangan menghindariku lagi.

"Apa pekerjaanmu begitu banyak sampai kantung matamu terbentuk seperti itu?" tanyaku karena melihat keadaannya yang begitu berbeda, dia begitu tidak menjaga dirinya akhir-akhir ini.

"Hmm, lumayan banyak sampai-sampai aku kurang tidur Jessie, tapi aku tidak apa-apa" jawabnya dengan senyuman yang terbentuk di matanya.

"Apa nya yang tidak apa-apa Tiff? Stop lembur!" kesalku sambil melipat tangan di dada.

"Aigoo, sekarang my ice princess sedang marah padaku?" tanyanya dengan aegyo yang dibuat-buat.

"Menurutmu?" kesalku lagi.

"Hmm.... Let me see..... oh kau memang marah sekarang. Mianhae~~~" jawabnya dan mencubit pipiku. Aish anak ini, bagaimana aku mau marah kalau kelakuannya seperti ini?

"Tolong jaga dirimu Tiff. Apa kau makan dengan baik? Banyak minum air mineral kan? Dan tidak minum kopi?" tanyaku lagi.

"Yes princess-nim. Aku makan dengan baik, but...... pertanyaan kedua dan ketiga sepertinya aku melanggarnya, sedikit"

"Yak! Stop it! Aku akan mengawasimu" marahku kali ini.

"Ye ye ye princess-nim. Tidak akan terulang lagi, jangan marah ya? Kita kan baru baikan" bujuknya.

"Peluk aku" pintaku dan dia langsung memelukku. Nyaman, amat dan hangat. Aku merindukan ini.

"Aku sampai lupa bertanya padamu, bagaimana bisa kamu ada disini? Aku pikir tadi itu Yuwrie sahabatku, karena dia mengajakku bertemu di sini. Wait...... jangan bilang?" tanya Tiffany dan melepas pelukannya dan menatapku dengan raut yang wajah yang penuh tanya.

"Aku harus berterimakasih pada sahabatmu itu, dia yang membantuku menemuimu dan dia juga yang merencanakan ini semua" jawabku dan membuatnya sedikit kaget.

"Benarkah? Bagaimana bisa kau bertemu dengan Yuwrie?" tanya lagi.

Dan aku pun menceritakan semua dari awal aku bertemu dengan Yuri di kampus dan sampai aku bertemu dengan Tyler, dia mendengar semua ceritaku. Aku tidak ingin menyembunyikan sesuatu dari Tiffany lagi jadi aku menceritakan semuanya. Saat dia mendengar aku menceritakan Tyler yang berlaku kasar padamu, aku sempat melihat ekspresinya yang marah karena sikap Tyler padaku tapi setelah aku bilang ada Yuri yang membantuku waktu itu, dia pun merasa lega.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JETI IN YOUR AREA~~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang