***
At Restaurant Soshi
"Selamat datang" sapa seorang pelayan restoran.
"Reservasi atas nama Tiffany Hwang" ucap Tiffany.
"Oh ne Mrs. Hwang, mari ikuti saya"
"Kenapa kau masih memasang muka cemberut mu Jessie?" ucap Tiffany yang melihat tingkah yeoja di sebelahnya yang masih sedikit kesal padanya.
"Silahkan Mrs. Hwang"
Sebuah gazebo di atas rooftop yang Tiffany pilih sebagai tempat surprise nya di hiasi dengan berbagai macam bunga yang berwarna pink putih dengan cuaca yang begitu cerah pada siang itu dan di dalam gazebo telah tersedia meja dan kursi yang juga di hias dengan sangat cantik.
***
Jessica POV
Ternyata Tiffany mengajakku ke sebuah restoran dan sebenarnya aku masih kesal padanya. Dan wait, kenapa kita naik terus ke atas ya? Emangnya di atas masih ada ruangan?
"Kenapa kau masih memasang muka cemberut mu Jessie?" Tanya Tiffany dan baru mau aku menjawabnya tiba-tiba pintu terbuka dan... ini sangat indah.
Wait, dia yang siapkan semua untuk.... ku? Bukankah kita hanya lunch biasa?
Bunga-bunga yang berwarna pink putih dan sebuah gazebo yang di hiasi sangat cantik dan saat aku mendekat... ini sangat cantik. Pink putih, itu warna kesukaanku. Aku melihatnya yang tersenyum padaku.
"Kau yang siapkan semuanya? Untuk.... ku?" tanyaku, jujur aku masih speechless dengan semua ini. Ini sangat indah, sangat.
"Hmm, apa kau suka?" jawabnya dan aku dengan cepat mengangguki pertanyaannya.
"Ini sangat indah Tiff" dan airmata ku pun jatuh. Wae aku sangat cengeng? Aish.
"Are you crying? Hajima~" Tiffany mendekat dan langsung memelukku. "Hajima" lanjutnya lagi. Aku menangis karena terharu dengan apa yang dia kasih kepadaku.
"Hiks kau hiks, ini sangat hiks indah" ucapku yang sesegukan karena jujur air mata ini tidak mau berhenti keluar. Aku yakin kemejanya pasti basah karena air mataku.
"Berhentilah menangis hmm? Aku ingin melihat senyummu Jessie. Kkah kita duduk" Tiffany melepaskan pelukannya dan mengajakku duduk di dalam gazebo.
"Ini... aigo uri Jessie sangat lucu kalau menangis seperti itu" lanjutnya lagi sambil memberiku tissue.
"Kemeja mu basah Tiff" ucapku yang melihat dengan jelas kemeja nya basah karena air mataku.
"It's okay, kau sudah baik-baik saja? Mau menangis lagi?" tanyanya dengan raut wajah yang mengejek ku. Ish dasar menyebalkan.
"Ish!" hanya itu yang bisa keluar dari mulutku karena aku masih speechless dengan surprisenya.
***
Tiffany POV
Aku rasa ini saatnya. Diterima atau tidak aku harus coba.
"Kenapa kau menyiapkan semua ini Tiff? Seingat ku, aku tidak berulang tahun hari ini" ucapnya dan membuatku terkekeh. "wae kau tertawa?" tanyanya lagi.
"Jessie"
"Hmm, wae?"
I can do it. "ada yang ingin aku sampaikan padamu" jujur jantungku serasa mau meledak.
"Apa? Wae mukamu tegang sekali Tiff?" dia pembaca raut wajah yang baik.
"I'm okay. Hmm... ehem... hmm kita sudah lama saling kenal dan aku nyaman saat bersama denganmu, aku tau ini gila. Pernyataan ini gila, but I can't hold it anymore Jessie. Setelah aku menyatakan semuanya ku mohon jangan menjauhiku kalau tidak bisa menerimanya, at least I've tried. Jessie... hmm Jessie, I love you. Will you be my lover?" deg! Jantungku serasa mau berhenti saat aku mengucapkan pernyataan ini. Oh God, help me.