*M2902 pov
9 april
nunkkocci tteoreojyeoyo
tto jogeumssik meoreojyeoyo
bogo sipda
bogo sipda
eolmana gidaryeoya
tto myeot bameul deo saewoya
neol boge doelkka
mannage doelkkachuun gyeo ul kkeuteul jina
dasi bomnari ol ttaekkaji
kkot piul ttaekkaji
geugose jom deo meomulleojwo
meomulleojwo(Bts spring day)
Aku hanya berjalan di suasana ramai kota Seoul pagi ini. Entah harus kemana lagi aku mencari orang itu, aku tidak menemukannya.
Aku duduk di halte di depanku. Kembali ku buka buku itu. Dan halaman pertama buku itu bertuliskan 'jalan, awal takdir, masuk atau pergi'. Padahal sebelumnya halaman itu masih kosong.
Aku pun masih bingung namun hanya mengikuti arahan buku itu.
"Annyeong, kamu baru ya? Udah dari kapan bro." suara dari sebelahnya. Seorang. Bukan! Tapi sesosok cowok berseragam lusuh dengan banyak bekas darah dari kepala, bahkan bajunya berlumuran darah.
"A-Ak-ku da-da--ri kemarin. Aku ju-ga ng nggak tau"jawabku sedikit takut.
"Oh.. Ya sudah. Selamat tinggal. Jangan sampaai kita bertemu lagi!" jawabnya gugup melirik buku yang kupegang, sepersekian detik menghilang.
Tepat saat itu, seorang tiba-tiba berlari mendekatiku sambil mengumpat. ngedumel sendiri. Dia juga membawa buku sepertiku! Warnanya berbeda. Tapi aku tau itu seperti bukuku.
"Issshhh... Cepat sekali perginya. Entahlah aku sudah lelah." orang itu berbicara sendiri dan membanting bukunya. Benar! Bukunya hampir sama sepertiku. Segera ia mengambilnya kembali.
"Hah... Hah.... Berapa lama lagi aku harus mengejarnya?"Kata orang itu dengan napas tersenggal senggal.
Dia menatapku.
"Ah- annyeong. Salam kenal. Kamu anak baru? " tanyanya.
"Hah? Anak baru? Oh iya. Baru kemarin ak--"jawabku asal asalan.
"Ooo... Jadi baru kemarin toh. Pantesan kok masih asing. Aku M1812."
"I... Iya. Aku M2902. Salam kenal."
Tiba-tiba buku M1812 terbuka dan halaman itu bertuliskan Park Jun Jin 30 tahun 07.38 kecelakaan Gangnam, Seoul dengan tinta merah.
"Baiklah M2902. Aku akan mengingatmu. Oh ya. Aku harus pergi mengantarnya." menunjuk kerumunan orang-orang.
"Oh iya. Kalau butuh bantuan panggil aku saja. Tiup koin ini sambil panggil namaku dan aku akan datang. Kalau aku nggak datang berarti aku sibuk." M1812 melempar koin.Dia melambaikan tangan kepadaku dan berlalu pergi dengan sosok orang dibelakangnya yang kebingungan.
AUTHOR POV
**rumah sakit**
Seorang anak laki-laki diturunkan dari ambulans dengan cepat didorong ke IGD oleh beberapa orang. Keadaannya sangat parah dengan luka di kepala, lengan, dan kaki. Dia tak sadarkan diri. Masih terlihat darah segar sedikit mengalir dari kepala dan tangannya.
Sementara itu, seorang wanita paruh baya menangis histeris mengikuti anak tersebut sampai IGD. Kemudian disusul oleh seorang gadis cantik menangis dan memeluk ibu tersebut.
Tak lama kemudian dipindahkan ke ruang operasi.
Skip~ 1 jam kemudian
Seorang dokter dengan name tag bertuliskan Dr. Kim Taehyung terlihat tergesa gesa keluar dari ruangan tersebut.
"Wali pasien Vernon Pratama?" Dr. Taehyung menoleh ke arah 2 wanita tersebut.
"Iya. Saya ibunya. Bagaimana kondisi anak saya dok? " menangis.
"Bisa ke ruangan saya sebentar? "
Dua orang itu pergi meninggalkan gadis tersebut yang masih menunggu. Tak seperti tadi yang terlihat tegar, air matanya terus mengalir dan suara isakan yang dapat diketahui betapa sedihnya dia.
Dari arah jauh, seorang pria berlari menghampirinya.
"Kimta, bagaimana keadaan anak om." Tanya pria tersebut memegang bahu gadis itu.
"Kimta nggak tau om. Tante ke ruangan Dr. Taehyung. Aku takut om. Bagaimana kalau Vernon.... " katanya menggantung tak kuat menahan tangisnya.
"Kamu tenang, okay. Om Youngbae akan menyusul tante. Om titip anak om sebentar." kata Pak Youngbae meyakinkan. Dan dibalas Kimta dengan anggukan.
"Ruangannya yang itu om." tunjuk Kimta.
Pak Youngbae langsung menyusul istrinya.
"Ini laporan operasi atas anak ibu, Dong Vernon." memberikan laporan hasil operasi.
"Ini ma...maksudnya apa dok?" tanya Bu Hyo Rin, ibu Vernon.
Tiba tiba pintu terbuka dan Pak Youngbae duduk disamping Bu Hyorin dan memeluknya.
"Bagaimana keadaan anak saya dok? " Pak Youngbae.
"Ini pak." Dr. Tae menyerahkan laporan tersebut.
"Pasien Dong Vernon mengalami kecelakaan yang membuat kepalanya mengalami beberapa masalah. Apalagi dengan kedatangannya yang terlambat."
"Bisa saya jelaskan mudahnya. Bagian ini membengkak sehingga ini tersumbat. Bagian ini...." terang Dr. Tae menunjukkan monitor ke orang tua Vernon.
(Author nggak bisa jelasin detailnya. Nggak paham juga T_T )"Jadi saya tidak dapat mengoperasi bagian ini. Tingkat keberhasilannya hanya 5%. Maaf tapi kalian harus siap dengan kondisi terburuk. Saat ini tanpa alat pernapasan, anak anda tidak bisa hidup. " lanjut Dr. Tae.
Pak Youngbae dan Bu Hyorin keluar ruangan Dr. Tae dan kembali ke depan ruangan anaknya.
"Bagaimana hasilnya, om tante? Operasinya berhasil kan. Vernon bisa cepat sembuh kan." tanya Kimta sedikit mendesak. Namun Bu Hyorin semakin terisak.
"Ini mungkin berat bagi kita semua. Tapi Vernon sepertinya- dia tidak akan ba---" jelas Om Youngbae terhenti mendapati Tante Hyorin makin histeris.
Kimta melangkah ke belakang terhuyung. Mengerti akan situasi saat ini.
"Maaf, Kimta mau ke belakang" katanya tak dapat menahan air matanya berlari menjauh.
*sedangkan di tempat M2902
"Ah... Harus kemana aku?" tanyanya bermonolog.
"Ada apa itu ramai ramai. Sepertinya seru. " M2902 melangkah menuju kerumunan orang orang dan terdengar suara musik "DNA-Bangtan Sonyeondan" yang mengalun. Beberapa orang menarikan lagu tersebut.
M2902 menonton pertunjukan itu. Dia sangat menikmatinya sampai akhir lagu. Kemudian berganti lagu Love Scenario - IKON. Dia merasa tidak asing dengan tarian tarian tersebut.
Tangannya bergetar. Matanya melihat buku yang dipegangnya dan buku itu seperti ingin membuka.
Dan benar saja. Buku itu membuka sebuah halaman bertuliskanJalanlah dan temukan takdirmu
to be continue
semoga nggak bosen dulu
wassalam
Thor
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Scared, Help Me
Short Story'Aku' sudah mati. Tapi mengapa masih ada di sini? apakah 'tubuhku' berada di suatu tempat? apakah sebenarnya 'aku' belum mati? siapa 'aku'? aku tidak amnesia tapi aku benar-benar tidak tahu 'SIAPA, DIMANA, DAN BAGAIMANA' Hanya benda ini yang a...