Chapter 3 : Pengalaman Pertama

35 4 3
                                    

Fox, Gile, dan Anne berencana untuk mencari alat yang memungkinkannya untuk melakukan teleportasi ke planet lain. Orang yang tahu tentang alat itu hanyalah satu orang, yaitu kek Ryuu yang diceritakan kek Gedo. Mereka pun bersiap-siap untuk mencari kek Ryuu. Setelah bersiap-siap untuk melakukan perjalanan, mereka bertiga berkumpul di pusat kota.

"Fox kemanaa siihhh!!" gerutu Anne.

"Apa mungkin dia mengurungkan niatnya?" Tambah Gile.

"Itu tidak mungkin..... hahh.... hahh... "ucap Fox ngos-ngosan kecapean.

"Kamu terlambat Fox!!" ujar Anne kesal sambil mengembungkan pipinya.

"Ahehe.... maaf maaf aku harus pamitan dulu."

Fox mengeluarkan peta hologram dari tasnya. "Baik, kata kakek Gedo tempat kek Ryuu ada disini." Ia menunjuk lokasi yang ada di peta hologramnya.

"Sepertinya perjalanan kita akan sangat jauh, apa kalian benar-benar serius akan ikut denagnku?" jelas Fox.

"Aku sudah memutuskannya!! Aku bosan di sekolah!!" ujar Anne semangat.

"Ahaha.... kemarin kau tidak setuju sekolah membosankan, sekarang kau malah mengatakannya. Ada-ada saja kau Anne.."

"Bagaimana denganmu Gile?" tambahnya.

"Sepertinya aku harus ikut. Kakek bilang aku juga harus bertemu dengan kek Ryuu." Balas Gile.

"Baiklahhh!!! Ayo kita pergi ke arah utara!!" teriaknya sembari menunjuk ke arah selatan.

"Itu selatan Foxx... " jelas Anne singkat.

"Ahehee.... maaf, terlalu bersemangat." Balasnya.

Merekapun memulai perjalanan dengan berjalan ke arah Utara.

• • •

Ditempat lain di suatu celah bangunan.

"Pergi kalian!!!" teriak salah seorang wanita.

"Aku tidak akan pergi sebelum kau menyerahkan semua hartamu hahahaa..." ujar salah seorang pria dengan tawa jahatnya.

"Akuu takuutt kakkk...." ucap seorang anak ketakutan dibelakang wanita itu.

"Tenang saja, kita akan baik-baik saja" balasnya sambil tersenyum.

"Baiklahh,, ambil itu! Apa itu cukup?!!" Wanita itu melemparkan kartu dompetnya ke arah pria itu.

"Hmm.... " pria itu mengambil kartu itu. Tidak puas dengan kartu dompetnya, dia melirik sebuah kalung yang dipakai oleh wanita itu dan adiknya.

'kelihatannya kalung mereka mahal..' pikir pria itu

"Berikan juga kalung yang kalian pakai!!!" Tambah pria itu.

"Tidaakkk!! Aku tidak akan memberikan kalung ini kepada siapapun!" jelas wanita itu.

"Apa uangku tidak cukupp??!!!" tambahnya.

"Kau pikir aku tidak tahu seberapa mahal kalung yang kalian pakai.... ahaha" ucap pria itu.

Pria itu bersiap-siap untuk menyerang seorang adik kakak dihadapannya.

"Baiklah jika kau tak mau memberikannya, aku akan mengambilnya dengan paksa... hahahaa" ujar pria itu.

"Tidaaakkkk!!! Tolloooooongggg!!"

• • •

Diwaktu yang bersamaan ditempat Fox dan kawan-kawan.

Kruuukkk.....kruuuuuuukkk.....
"Ahh... aku lupa tidak membawa uang sepeserpun"

"Kita akan melakukan perjalanan yang sangat jauh dan kau sama sekali tidak membawa uang?" tanya Gile kesal.

"ebaiknya kau minta maaf pada perutku ini Fox" ujar Anne yang kesal juga.

"Baiklaah.. baiklaahhh... sepertinyaa kita akan menjadi gelandangan sebelum sampai ke tempat kek Ryuu." Jelas Fox.

"Aaaahhhh dasar kau Foxx!! Aku tidak mauu taa...."

Tolloooooonggg.....
Fox, Anne dan Gile mendengar suara minta tolong dari arah depan.

"Anne, Gile... apa kalian mendengarnya?" ucap Fox bertanya-tanya.

"Hemm.. hemm,, aku mendengarnya!" jawab Anne menganggukan kepalanya.

"Sepertinya kita harus menolongnya." Tambah Fox.

"Bagaimana kalau penjahatnya banyak??" Ujar Gile. "Lebih baik kita meminta bantuan orang dewasa saja Fox." Usul Gile.

"Benarr.. lebih baik kita lapor polisi sajaa.." tambah Anne.

"Terlalu lamaa!! Aku akan kesana sendiri." Ujar Fox.

"Tapi Fox..."

"Ahh sudahlah,, lebih baik kita cepat. Jika kau tak ikut, cari bantuan saja sana.." ucap Fox sembari meninggalkan kedua temannya.

"Bagaimana Anne?" Tanya Gile.

"...." Anne menatap Gile, lalu pergi menyusul Fox.

"Tunggu akuu Foooxxxx..." Teriak Anne.

'Huhh. Baiklah, tidak ada pilihan lain.'  Pikir Gile sambil ikut pergi menyusul Fox dan Anne.

Mereka pun segera berlari ke arah teriakkan minta tolong.

• • •

Ditempat wanita dan adiknya.

"Ayo berikaan kalung kalian!!!" pria jahat itu mendekati mereka berdua.

"Aaaaahhhhh.... tidakk."

Seetttttt..... Settt....

Penjahat itu berhasil merebut kedua kalung dari mereka berdua.

"Aaaaahhaaa..... hiikss.... hikss" tangis adik wanita itu.

"Tidak apa-apa. Kita baik-baik saja."

"Hahaa.... terimakasihh nona" ujar pria jahat.

"Baiklah aku tidak akan menyakiti kalian, sekarang aku akan pergi... hahaa...." pria itu mulai beranjak dari tempat itu.

"Berhentiiii!!!!" Fox dan kawan-kawan muncul di ujung celah bangunan.

"Kembalikan apa yang kau rampass!!" tambah Fox.

Pria jahat itu menengok kebelakang. 'cihh... anak kecil. Mengganggu saja' pikirnya.

"Hahahaa..... baiklah, kalian mau apa anak kecil? Sebaiknya kalian pulang saja hahaa..."

• • •

Disisi lain.

"Ayo kak, dek lebih baik kita pindah ketempat yang aman" ujar Anne kepada si wanita dan adiknya.

"Baiklahh... terimakasih, kalau bisa tolong kalian rebut kembali kalung itu, kami mohon..." balas wanita itu.

"Tenang saja, Mereka berdua pasti akan mengalahkannya dan merebut kembali kalung kalian." Ucap Anne percaya diri.

Mereka pun pergi ke tempat yang lebih aman.

• • •

Kembali lagi ke pertarungan.

Fox mengeluarkan senjata dari dalam tasnya.

"Mau apa kau bocahh,, senjata seperti itu tidak akan bisa mengalahkanku.... ahahahaha....." Tawa penjahat itu percaya diri.

"Gun Explosion!!" Fox menembakkan senjatanya.

Namun dengan cepat si penjahat melepas jubahnya dan menangkis peluru Explosion milik Fox dengan senjata yang menempel di tangannya. Sehingga peluru itu meledak di atas kepalanya.

Dwaarrrrr.....

"Hahahaa....." Pria itu tertawa jahat.

• • •

Bagaimana nasib Fox? Akankah Fox dan Gile bisa mengalahkan penjahat itu dengan senjata mereka?
Ceritanya akan berlanjut ke Chapter 4 : Terimakasih Anne

ErdeinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang