5

1.1K 140 0
                                    

AUTHOR PV

Pagi ini langit kota Seoul dipenuhi dengan awan mendung seakan langit akan runtuh. Tetapi tidak menyurutkan semangat 4 wanita cantik yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke Daegu. Mereka terlihat cool dengan style mereka masing-masing. Wendy dengan kaos yang dibalut kemeja yang kancingnya dibiarkan terbuka serta sepatu boot yang elegan dan menambah tinggi badannya. Begitupun Seulgi dan Taeyeon, entah kenapa mereka malah seperti anak panti asuhan dengan style yang sama. Hanya Tiffany saja yang berbeda, dia mengenakan dress selutut dengan jaket kulit hitam. Mereka bukan artis, tetapi mereka selalu menebarkan pesona layaknya selebriti yang akan bersiap untuk menemui paparazzi di airport nanti. Dan sekarang mereka sudah dalam perjalanan menuju airport.

Di perjalanan...

"Wendy-aah, kamu jadi bertemu dengannya ?", Seulgi membuka perbincangan.

"Entahlah. Dia tidak ada menghubungiku lagi, toh lagian kan kita ke sana untuk pekerjaan bukan untuk kencan buta !", Wendy menimpali.

"Siapa ? Siapa mau ketemu siapa ?", Taeyeon yang mendengarpun ingin tahu.

"Wendy akan bertemu dengan wanita cantiknya Daegu, Eonnie." Seulgi terkekeh.

"Really ? Apakah sangat cantik ?". Taeyeon membesarkan matanya.

Tiffany yang mendengarpun langsung mencubit lengan Taeyeon pertanda jealous.

"Hahaha... aku hanya bercanda, sayang". Taeyeon menggoda pacarnya sembari mengelus pipinya.

"Kamu harus selektif, Wendy-aah... jangan sampai kejadian kemarin terulang", Taeyeon menasehati.

"Ya Eonnie, lagipula aku tidak berniat mencari pacar. Tak ada salahnya kan jika mempunyai teman baru ?", Wendy tersenyum sembari membenarkan posisi duduknya dan kemudian dia memejamkan matanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

WENDY POV

Kami berempat sudah sampai di Daegu. Kami sengaja memilih hotel yang dekat dengan lokasi project. Kami memesan 2 kamar di mana aku berbagi kamar dengan Seulgi dan Taeyeon Eonnie tentu saja dengan kekasihnya. Kami berencana menginap di Daegu selama 1 minggu, yaaa sekalian liburan.

Aku melemparkan tubuhku ke atas ranjang, mataku setengah terbuka "I'm tired", gumamku.

"Wen, aku pakai kamar mandi duluan ya". Seulgi mengagetkanku dengan suara kerasnya.

"Pakailah sesukamu !", aku meneriakinya seraya memeluk bantal. Lagipula aku tak berniat untuk mandi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi menjelang, cahaya matahari masuk langsung ke jendela kamar. Aku mengucek mataku melihat Seulgi masih tertidur lelap. Masih dengan gaya khasnya, tidur dengan mulut terbuka. Aku merasakan badanku sangat lengket. "Ah, benar juga. Kan aku tidak mandi semalam", aku bicara sendiri. Aku memutuskan untuk mandi lalu pergi mencari udara segar di luar, lumayan lah untuk menyegarkan pikiran sebelum memulai pekerjaan.

Aku memilih berjalan-jalan di taman yang tak jauh dari hotel. Tidak lupa earphoneku karena aku tidak bisa jauh dari musik. Suasana kota Daegu menambah semangatku pagi ini. Lagi asik menikmati lagu, aku teringat dengan Irene. Aku memutuskan untuk mengiriminya pesan dengan niat memberitahunya bahwa aku sudah berada di Daegu.

Me : Hai, Rene ! Kamu sedang apa ? Aku sudah berada di Daegu, apakah kita jadi bertemu ?

"Waaah, kenapa jadi kesannya aku yang sangat ingin bertemu dengannya ?" lagi-lagi aku bicara sendiri. Tapi, dalam hati kecilku aku memang ingin bertemu dia lagi dan aku harap dia segera melihat dan membalas pesanku.

30 menit aku berjalan-jalan di taman, aku memutuskan untuk kembali ke hotel karena waktu sudah menunjukkan pukul 10:00am. Aku harus memulai pekerjaanku agar setelah itu aku bisa bersantai. Sesampainya di hotel, aku melihat Seulgi dan Taeny Eonnie sudah bersiap untuk pergi.

"Wendy-aah... dari mana saja kamu ? cepat bersiap kita tunggu di mobil", kata Taeyeon Eonnie.

"Oke Eonnie !", akupun bergegas ke kamar untuk mengambil barang-barangku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

4 jam berlalu, kami beremat sudah menyelesaikan pekerjaan. Dan hasilnya selalu PERFECT !!! Kami memang hanya membutuhkan waktu 3-4 jam untuk menyelesaikan sebuah project karena kami berempat memang kreatif. Hehehe...

"Bagaimana kalau kita makan sushi ? aku tahu di mana sushi terenak di sini", tiba-tiba Tiffany Eonnie mengajak makan.

"That's good idea, Eonnie ! aku memang ingin makan sushi, ayo cepat !", aku bersemangat.

Kami berempat langsung menuju restoran sushi. Dalam perjalanan sesekali aku mengecek ponselku berharap Irene ada membalas pesanku. But, nothing ! "Ah ya sudahlah mungkin dia lagi sibuk", aku mencoba berpikir positif.

Sesampainya di restoran sushi, kami langsung memesan sushi dengan porsi banyak. Kami memang selalu begini, tapi biasanya Seulgi yang akan menghabiskan jika kami sudah kekenyangan. Dia memang sangat suka makan.

Sembari menunggu pesanan datang, tiba-tiba ponselku berbunyi notifikasi instagram masuk. Irene membalas pesanku...

BaeIrene : Hai, maaf. Tadi aku meninggalkan ponselku di kantor. Kamu di mana sekarang ?

Tanpa menunggu lama aku langsung membalas pesannya.

Me : Oke tak masalah :) aku sedang makan sushi di Noname Sushi Resto bersama timku. Bagaimana kalau kita bertemu sekarang ?

BaeIrene : Oooh, itu dekat dengan rumahku. Bisa, tapi apa kamu mau menungguku ? Sebentar lagi aku ada meeting, aku akan menemuimu setelah meeting. Bagaimana ?

Me : Baiklah, aku akan menunggumu di sini. Kabari aku jika kamu menuju ke sini :)

Aku mengakhiri chatnya, jantungku langsung berdegup kencang. "Kenapa dia sangat ingin bertemu denganku ? aku wanita sama sepertinya, apa dia juga sepertiku ?", aku tak habis pikir.

"Hey, pesanan sudah datang !", Seulgi mengagetkanku dengan memukul pundakku.

"Sedang memikirkan apa ? wanita itu ? kalian jadi bertemu ?", Taeyeon Eonnie sudah seperti sedang mewawancarai penjahat.

"Oh iya jadi, katanya dia akan menyusul kemari setelah meetingnya selesai", kataku menjelaskan.

"Waaaah, benarkah ini kencan buta ? Aku penasaran dengan wujud aslinya", Seulgi menatapku dengan tatapan mengejek.

Aku hanya tersenyum menanggapinya.

Tak lama berselang, makanan kami sudah hampir habis. Benar-benar kenyang... Sekali lagi aku mengecek ponselku tapi tidak ada kabar dari Irene. Akhirnya aku memutuskan untuk menanyakan apakah dia jadi datang atau tidak.

Me : Jadi tidak ? kalau tidak aku kembali ke hotel.

Aku sudah mulai pasrah, tetapi aku meminta pada Seulgi dan Taeny Eonnie untuk menunggu sebentar lagi dan mereka menyetujuinya.


Syukurlah author bisa update lebih cepat :D Ada waktu luang sedikit dan sebenarnya author sedang mengkhawatirkan sesuatu. Untuk selanjutnya semoga bisa update secepatnya, masih ada 1 event lagi menunggu. FIGHTING !!! ;)

DON'T UNDERESTIMATE MY FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang