2

1.5K 169 1
                                    

IRENE POV

Aku berjalan dengan malas, "kenapa rasanya aku lelah sekali hari ini padahal pekerjaanku tidak terlalu banyak".

Dengan lemas aku membuka pintu Starbucks. Ya, aku memang suka ke tempat ini. Biasanya aku bersama sahabatku, Joy. Karena dia bilang masih ada kerjaan yang harus diselesaikan akhirnya aku memutuskan untuk pergi duluan dan menunggunya di sini.

"Aku Irene, aku adalah seorang karyawan perusahaan Desain Grafis di Daegu. Daegu adalah kota kelahiranku, dan aku baru 8 bulan bekerja di perusahaan tersebut."

Tiba-tiba barista membuyarkan lamunanku.

"Kenapa lagi ? Apakah pekerjaanmu terlalu berat ?", tanyanya sambil tersenyum.

Ah aku tidak menyadari bahwa seseorang di depanku sudah selesai memesan, apakah aku tertidur di saat aku mengantri ? Entahlah...

"Greentea Latte untuk wanita cantik yang sedang tidak bersemangat ini", goda barista.

"Yaaa, kau selalu tahu apa yang aku suka ?", kataku sambil tersenyum.

Tanpa basa-basi aku langsung membayar dan duduk di dekat meja barista berharap minumanku cepat disajikan. Tak lama kemudian barista menaruh minuman yang dipesan aku langsung berdiri untuk mengambil minuman itu. Sedetik kemudian aku sadar, aku memegang tangan seseorang di saat aku meraih gelas. Orang itu memperhatikanku dan kemudian dia berkata,

"Maaf, sepertinya ini pesananku", dia memperlihatkan nama pada gelas yang sama-sama kami pegang.

Sejenak aku terdiam, dalam hati aku berkata "Yaaa ampun Ireneee... bodoh sekali kamu ! Jelas-jelas itu bukan pesananmu kenapa kamu begitu semangatnya mengambil minuman orang lain".

"Oh, apakah aku salah ?" aku salah tingkah dan langsung meminta maaf.

Dia hanya tersenyum dan berlalu. Aku memperhatikan punggungnya ketika dia berjalan. "Apakah dia wanita ? kenapa stylenya seperti pria walaupun rambutnya terurai panjang, bahkan wajahnya lebih mirip seperti oppa ganteng", aku berimajinasi dengan pikiranku.

"Hey, ini pesananmu. Kenapa kau ini ?", barista mengagetkanku sambil tertawa meledekku.

Aku kembali ke tempat dudukku. Aku masih memperhatikan wanita itu. Dia duduk membelakangiku, dan aku masih mengamati penampilannya. Sungguh maskulin wanita ini, dia mengenakan kemeja panjang serta rambutnya yang tadi terurai diikat satu. "Apakah dia beneran wanita ? Kenapa ganteng sekali ?", aku masih menerka-nerka kebingungan.

Tiba-tiba aku teringat namanya yang tertulis di gelas tadi. Wendy, ya namanya Wendy. Aku meraih handphoneku dan langsung membuka akun instagramku. Entah ini rasa penasaran atau apa aku langsung mencari username dengan namanya dan hasilnya NIHIL ! "Apakah dia tidak menggunakan instagram ?", aku masih berkutat dengan pikiranku sendiri.

"Hey, kau sedang memperhatikannya ?", tiba-tiba barista membuyarkan pikiranku.

"Waaaah, aku ketahuan ternyata ! Hahahaha...", jawabku tertawa. "Aku hanya penasaran kenapa wanita itu begitu maskulin, aku tak percaya kalau dia wanita", dengan wajah bingungku.

"Dia wanita, 2 hari dari kemarin berturut-turut dia ngopi di sini. Aku juga amazed sih sama penampilannya, sebagai wanita dia ganteng", barista menjelaskan.

"Ya, karena dari itu aku penasaran. Daritadi aku coba cari akun instagramnya tapi tidak ketemu", jawabku pasrah.

"Apakah kau mau ku bantu ?", si barista menawarkan bantuan.

"Dengan cara apa ?", aku tanya balik.

"Lihat saja nanti !", barista itu tersenyum sambil berlalu.

3 jam berlalu aku masih saja memperhatikannya. Tak lama kemudian, wanita itu berdiri dari tempat duduknya. Sambil melepaskan earphone di telinganya dia berjalan menuju pintu keluar. Stylenya memang beda, dia memegang sebuah buku dan 2 buah handphone membuat kesan cool-nya makin jadi.

Di saat aku masih memperhatikannya tiba-tiba suara barista memecahkan konsentrasiku. Aku memperhatikan mereka berdua, aku penasaran apa yang barista itu bicarakan kepadanya. Setelah itu, wanita itu melewatiku tanpa memandangku sama sekali, "waaaah dia memang cool !", aku kagum sendiri.

"Hey, ini !", barista memberikanku secarik kertas.

Aku mengambil kertas itu dan melihat isinya.

"Oooh, ternyata ini rencanamu, kau sangat jenius !", aku memuji si barista. Terlihat di kertas itu bertuliskan username instagram Wendy, @sseungwan.

"Waaah jelas saja aku tidak bisa menemukannya, mungkin ini nama aslinya", aku bicara sendiri.

"Kau sudah puas kan ?", tanya barista itu terkekeh.

"Hahahahaa.... oke aku sangat berterima kasih padamu. Gomawooooo...", aku tertawa.

Aku meraih handphoneku dan langsung membuka instagram.

"Yesss, ketemu ! Tapi akunnya private. Waah aku harus follow dia dulu baru aku bisa stalking", ucapku kecewa.

Tapi, tanpa sadar aku meng-klik "FOLLOW" pada akunnya Wendy.

DON'T UNDERESTIMATE MY FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang