15 (END)

1.8K 151 10
                                    

IRENE POV

Aku sudah berada di Seoul, karena lelah aku memutuskan untuk beristirahat di hotel. Tapi, ada yang mengganggu pikiranku. Wendy !

Aku sangat merasa bersalah padanya, aku terlalu bodoh sudah meremehkannya selama ini. Seharusnya aku tidak menyakiti hatinya. Aku bingung mondar-mandir sambil mencoba lagi menghubungi Wendy.

"Kau kenapa ?" tanya Joy yang keluar dari kamar mandi.

"Joy-aah, apa aku salah ?" aku memasang wajah sedih.

"Ada apa ? ceritakan" Joy duduk di pinggir ranjang siap untuk mendengarkan.

Setelah menceritakan semuanya Joy menghela nafas panjang.

"Apa kau menyukainya ?" Joy bertanya dengan nada curiga.

"Aku menyukainya, sebagai teman. Dia sangat baik padaku selama ini, dia menyukaiku tapi jawabanku ketika menolaknya malah melukai perasaannya. Seharusnya aku tidak berbohong padanya" aku menyesali sikapku.

"Hmm, aku mengerti. Kamu memang salah, seharusnya jangan memberikan perhatian jika kamu hanya menganggapnya sebagai teman. Aku sudah memperingatkanmu kan dari awal ? Aku tidak membelanya, tapi dia menyukai wanita jelas saja dia terbawa perasaan oleh sikapmu" Joy panjang lebar menceramahi.

"Lalu aku harus bagaimana ?" aku bingung.

"Biarkan saja, dia yang memutuskan untuk menjauhimu. Sudah jelas dia memblokir panggilan telepon dan sosial mediamu, mungkin itu caranya agar dapat melupakanmu" Joy santai.

Aku terdiam mengolah setiap perkataan Joy. Kalaupun aku mencarinya aku harus mencarinya di mana ? Seoul sangat luas. Aku hampir frustasi memikirkannya, aku pasrah tapi aku berharap Wendy bisa memaafkanku walaupun takdirnya kami tidak bisa bertemu lagi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari ini aku berencana untuk jalan-jalan, "kamu mau ke mana ?" tanya Joy ketika kami sudah berada di lift.

"Aah mungkin aku akan ke mall, siapa tahu ada barang bagus" jawabku.

"Baiklah, hati-hati ya. Aku akan menyusulmu jika pekerjaanku selesai" Joy berlari keluar lift mendahuluiku.

Aku memanggil taksi dan langsung menuju mall. "Sebaiknya aku makan dulu" gumamku. Sesampainya di mall aku langsung mencari tempat makan, karena tidak mau repot aku memilih makanan cepat saji. Aku memilih duduk di dekat dinding kaca agar aku bisa melihat suasana mall. "Wah pasti akan sangat menyenangkan jika aku tinggal di sini" pikirku. Ketika aku sedang melihat orang lalu lalang, aku melihat Rose sedang berdiri melihat-lihat sesuatu.

"Rose ? Iya itu Rose ! Sedang apa dia di sini ?" tanpa pikir panjang aku langsung berlari menghampirinya.

"Rose !" aku langsung memegang lengannya dari belakang.

"Irene ? Sedang apa kau di sini ?" Rose kaget melihatku.

"Aku liburan di sini dan juga menemani Joy mengurus pekerjaannya. Apa kamu bersama Wendy ?"  aku penuh harap.

"Untuk apa lagi kamu menanyakannya ?"  Rose langsung kesal.

"Aku ingin meminta maaf, Rose. Aku mohon biarkan aku bertemu dengannya"  aku hampir menangis.

"Kamu tidak perlu melakukan itu, Rene !" tiba-tiba Seulgi datang dan langsung menatapku.

"Cukup untuk tidak mengganggunya sekarang, jangan membuatnya sakit lagi" Seulgi menatapku dengan marah.

DON'T UNDERESTIMATE MY FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang