Cokelat Ketiga

3K 261 10
                                    

WARNING! Ini part galau  :"

***

Cinta itu seperti cokelat..

Ketika cokelat sudah berada di ujung lidahmu dan bersiap ditelan, kau akan merasakan rasa pahitnya kembali. Seperti cinta yang menyakitkan, ketika rasa cemburu, patah hati, kesalahpahaman, dan perpisahan menyerang cinta kalian.

***

11 Mei 2014.

Aku bersenandung kecil di dalam kamar sambil berkaca. Aku baru selesai mandi dan ingin bersiap-siap ke acara prom night. Ethan mengajakku sebagai pasangannya. Aku senang sekali saat mengetahuinya.

Ya, hari ini bertepatan dengan empat bulan hubungan kami. Tak terasa hubungan kami sudah bertahan sampai sekarang. Aku senang, tapi aku juga sedih.

Sebentar lagi, Ethan akan lulus. Ethan akan meninggalkanku di sini. Ia akan masuk kuliah dan menjadi mahasiswa. Memikirkannya membuatku sakit, apa aku bisa bertahan tanpa Ethan di sini? Tapi, kami bisa bertemu akhir pekan bukan? Ya, kami harus bertemu setiap akhir pekan. Nanti akan ku beritahukan rencana ku ini padanya.

“Cha, nanti malam kamu pergi ke prom night sama Kak Ethan ya?” tanya Sharon yang berdiri di belakangku. Ia baru keluar kamar mandi dan sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Aku mengangguk. “Kamu juga ikut prom night?” tanyaku.

Sharon mengangguk. “Kak Dennis mengajakku untuk menjadi pasangannya di prom night. Senengnya,” kata Sharon sambil tersenyum lebar.

“Apa coba bagusnya prom night? Mending tidur di kamar,” gerutu Ghina sambil tiduran di kasurnya. Aku meliriknya sinis.

“Aku tahu kamu iri sama kita karena gak ada yang ngajakin kamu ke prom night,” kataku sambil menyeringai jahil ke arahnya. Sharon tertawa kecil melihat Ghina yang cemberut dan membenamkan wajahnya di bantal.

***

“Kamu cantik banget hari ini,” kata Ethan sambil tersenyum menatapku. Aku terkekeh geli.

“Perasaan setiap kita ketemu, kamu selalu bilang aku cantik deh,”

Ethan mengusap tengkuknya sambil meringis. Ia tampak salah tingkah. “Habisnya kamu selalu cantik, Cha..”

“Kamu juga,”

“Juga apa? Cantik?” tanyanya sambil berpura-pura cemberut. Aku tersenyum kecil.

“Ya nggak lah. Ethan itu selalu tampan,” kataku sambil tersipu malu. Ethan memang sangat tampan malam ini, ia memakai kemeja warna dark blue dan di balut dengan jas warna hitam, senada dengan warna celananya.

Sedangkan aku, malam ini berusaha sebaik mungkin untuk terlihat cantik agar bisa menyamai ketampanannya. Aku memakai terusan selutut dengan rok yang mengembang berwarna biru malam. Rambutku, ku buat bergelombang di ujungnya dan memakai tiara kecil untuk menghias kepalaku.

Aku melihat sekitar. Suasana prom night kali ini tampak sangat ramai. Aku memperhatikan beberapa gadis yang lewat di hadapanku. Mereka tampak sangat cantik, bahkan ada yang berani memakai gaun yang sangat terbuka.

“Oh, ya, Cha.. Aku mau ke teman-temanku yang di sana sebentar, boleh gak?” tanya Ethan sambil menunjuk sekumpulan laki-laki yang berada di seberang kami, di dekat panggung.

Aku mengangguk. Ini acara perpisahan Ethan dengan teman-temannya juga. Mereka pasti juga butuh waktu bersama untuk saling mengucap kata perpisahan. Ethan pun berpamitan padaku sekali lagi, lalu pergi ke tempat teman-temannya.

Chocolate LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang