Chapter 02- Halte bus

60 14 3
                                    

Oliv memasang earphone di kedua telinga nya, memejamkan mata sebentar dan ingin melupakan kejadian yang terjadi beberapa menit tadi dirumah.

"apa salah nya sih gue ngomong gitu, kenapa Papah bisa marah banget kaya gitu, emang benar kan kalo kaum ini semua cuma makan satu macam" Ucap Oliv sambil memejamkan matanya

Tutt tuttt (anggap aja bunyi Bus)

sesaat Bus datang Oliv langsung bangkit dari duduk nya dan segera menaiki bus, tetapi Oliv melupakan sesuatu.

Jus tomat!

yaps, Jus tomat yang di beri Mamanya tadi pagi lupa ia masukkan ke dalam tas.

"Tungguu!!!"teriak seorang lelaki saat Bus ingin pergi melaju.

Dia mengambil jus tomat punya Oliv tadi, dan masum ke dalam Bus.

Disini, Halte bus. Dia mencari pemilik Jus tomat ini, tadinya dia sudah memanggil nya tetapi Oliv tidak mendengar mungkin karena volume lagu di telinga nya cukup tinggi.

Oliv bersandar di bangku Halte bus, dan melihat kesamping sesaat mentari bersinar cerah menyinari matanya, disaat itu juga ada seorang lelaki menutupi sinar mentari yang menyinari matanya menggunakan tangannya.

Oliv terkejut dan mengalihkan pandangannya.

"dugu seyeo?" tanya Oliv pada seorang lelaki yang juga menggunakan seragam sekolah sama sepertinya.

"jangan lihat kesana lagi, nanti mata lo rusak" dia tidak menjawab pertanyaan Oliv.

"Oh ya ini punya Lo kan?" tanya nya sambil menyerahkan jus tomat yang berisi darah segar tersebut.

Oliv terkejut dan membulatkan matanya, secepat nya Oliv mengambil jus tomat tersebut.

"gomawo" ucap Oliv terbata bata.

"anak baru?" tanya nya dan mengambil duduk di samping Oliv.

Oliv hanya mengangguk, dan mengalihkan pandangannya. Dia tak kuasa menahan nafsunya kepada lelaki disebelahnya.

Oliv memajamkan matanya agar tidak terpengaruh dengan darah manis, dia bermimpi sedang berada di taman yang penuh pohon sakura, pemandangan yang indah, menari-nari ria disana.

Lalu tariannya terhenti ketika melihat kelinci yang lewat didepannya.

hidungnya berfungsi dengan sempurna.

"Manis!"

"Hei tunggu kau manis"

sang kelinci ternyata berlari dengan cepat, Oliv terus sengaja mengendus-ngendus bau nya.

"Dimana kau kelinci" ucapnya.

Tunggu! tapi itu hanya dimimpi nya, sekarang di kehidupan nyata, di sebuah bus biru.

Bibir Oliv mengecup leher lelaki yang berdarah manis di sebelahnya, seakan-akan ingin menggigit, tapi tak bisa. Karena taring nya sudah dikikis awal bulan tadi agar manusia tidak curiga.

Lelaki itu terkejut, membulatkan matanya, tak bisa berkutik apa-apa. Bingung dengan apa yang dilakukan Oliv sekarang.

"dugggg" (anggap aja bunyi rem bus mendadak)

"akhhh" dia tersadar dan melihat kesamping

matanya membulat kaget, "ini akhhh"

dia menarik tubuhnya kembali, dan membenarkan posisi nya kembali.

"Miann" ucapnya canggung

lelaki disamping nya tidak berkutik apa-apa, seakan akan tubuhnya kaku dan beku

"Bus sudah sampai" (pemberitahuan)

Kulit JerukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang