Chapter 03- Teman?

43 17 4
                                    

Oliv sudah berada di depan gedung sekolah baru nya, yang bertulisan
"Seoul School of Performance Arts".

Sekolah itu adalah salah satu sekolah paling populer di Korea Selatan.

Dia melihat sekelilingnya, "seasyik itu kah mempunyai teman?" tanya nya pada dirinya sendiri

Dia menarik nafas gusar, "biarlah seperti ini saja Oliv, ini adalah dirimu".

Menarik seuntai senyum, dan berjalan menuju kelas baru. Semua anak cowok melirik kepadanya.

Tapi apa yang ia lakukan? jangan pikir Oliv membalas lirikan tersebut dengan senyuman manis. Itu salah besar bung!

Yang dia lakukan adalah terus berjalan dengan muka tembok. Menuju kelas baru.

Itulah tujuannya, kelas baru!.

Mengacuhkan semua tatapan menggoda dari oppa-oppa populer, ganteng hingga genteng bocor alias kurang rangkap wajah.

Menaiki tangga satu persatu, ditatap sinis oleh senior-senior cewek.

Satu tangga lagi padahal, tapi ada seseorang yang mengahalangi jalannya.

"Anak baru aja udah belagu" celetuk salah satu senior cewek berparas cantik.

Respon Oliv setelah mendengar ucapan salah satu senior itu adalah i dont care.

Itulah yang pas untuk gambaran dirinya sekarang.

Kakinya melangkah maju matanya tidak melirik sedikit pun.

Semua orang yang berada di tangga menatap kesal kepadanya.

Akhirnya, Oliv sudah tiba didepan kelas barunya.

Dia berhenti sebentar, bingung apakah dia harus melangkahkan kaki nya untuk maju atau mundur.

Ah maju sajalah!

Sekarang, Oliv sudah berdiri didepan kelas sebagai murid baru dan murid pindahan.

"Silahkan perkenalkan dirimu nak" perintah ssaem yang dikenal bernama Lee-Wo byun.

"Bbaik ssaem".

"Anyeong, my name Lee-Olive llaisa. Pindahan dari Tongyeong school, kuharap kita bisa berteman baik." lalu dirinya tersenyum setelah mengatakan "Berteman baik".

Sekitar 3-5 menit Oliv sudah selesai memperkenalkan dirinya, dan dipersilahkan duduk di samping seorang cowok yang dikenal sebagai most wanted!

MOST WANTED?!

DUGU???

"kkkriinggggggg" bel istirahat tiba!

Semua murid berhamburan pergi keluar kelas, ada yang pergi kekantin, taman sekolah, bolos sebentar untuk pergi kerja paruh waktu, dan sisanya tinggal dikelas untuk berkumpul bersama teman.

teman? apa itu teman? bagi Oliv tidak pernah ada kata teman dihidupnya. Karena dunianya hanya dipenuhi gelap, hitam, dan abu abu.

baginya, teman itu berbahaya dan menakutkan. Tapi ternyata ini diluar dugaan nya.

banyak teman-teman dikelas nya datang menghampiri nya, ada yang ingin mengajak nya untuk pergi kekantin, ada yang ingin mengajaknya pergi bermain.

tapi dia menolak semua tawaran itu dengan alasan ingin menghabiskan waktu dikelas saja.

bukannya pergi keluar, mereka malah menemani Oliv dikelas nya dan duduk disamping Oliv.

"Loh kalian apa yang kalian lakukan disini?" dia kaget kenapa mereka malah duduk disampingnya, seharusnya kan mereke pergi saja.

Itu keinginannya.

Tiba-tiba saja datang seseorang dari luar kelas.

"Heh lo cabul" panggilnya.

Semua orang yang berada dikelas menoleh padanya.

Dia menarik lengan Oliv dan pergi membawa nya keluar kelas.

Semua yang berada dikelas bengong. Bagaimana mungkin dia bisa menarik Oliv seenaknya begitu, seperti orang yang sudah akrab saja toh.

Sekarang, dia membawa Oliv kesini. atap/rooftop.

Dia menatap Oliv dengan artian Oliv melakukan salah padanya.

"Kenapa narik gue seenaknya, emang lo siapa?"

Sontak saja pertanyaan Oliv membuatnya kaget "apa tadi lo bilang?elo siapa?"

Dengan muka polos Oliv menggangguk tandanya berarti iya mengiyakan.

"Lo gak ingat tadi lo ngelakuin apa?"

Dijawab hanya dengan gelengan kepala tandanya berarti tidak.

Lelaki itu pergi meninggalkan Oliv di rooftop, kesal itulah yang tergambar dari situasi hatinya sekarang.

Yaiyalah kesal, tadi pagi Oliv sudah menyentuh nya seenak saja tanpa seizin pihak dirinya, di sebuah bus berwarna biru tadi.

Saat Oliv juga ingin pergi kakinya tidak sengaja menginjak sebuah benda lalu mengambilnya.

Name tag. "Park-nichools been"

"Park nichools been?"

"Punya dia kah?"

thanks for reading👋
see you.

Kulit jeruk.

Kulit JerukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang