Mentari bersinar cerah, menembus celah ventilasi jendela dikamar ku dan menujukan sinarnya ke wajah ku. seakan-akan memberi kode untuk bangun.
Aku masih di alam mimpi, disini aku melihat segerombolan orang berdatangan kepada ku, memberi tepuk tangan dan terlihat sangat antusias.
Tapi, tiba tiba saja hujan turun dengan lebatnya...
"Byurrrrr"
"YAAK HUJAN!!!"
"Hujan apa??!! cepetan bangun, kamu ini ya kebiasaan banget tidur larut malam terus. Kamu lupa kalo hari ini pindah ke sekolah baru?" Mama menarik Oliv untuk cepat bangun dari tempat tidurnya, dan mendorongnya untuk pergi ke kamar mandi.
Sementara di dapur, meja makan. Sudah ada Papah, Jio adik Oliv, dan Meli kaka Oliv.
Mama sedang menyiapkan makanan untuk mereka, Jio yang masih kecil memainkan mobil-mobilannya di atas meja makan untuk menunggu sarapan.
Sementara Papah hanya membaca koran, yaps rutinitas pagi.
Lain halnya dengan Meli, yang dia lakukan hanya lah menatap riasan kuku dan wajahnya.
Oliv datang menghampiri mereka, dengan seragam baru, penampilan baru.
Papah memutar bola matanya dan menatap ke arah Oliv, sementara Oliv memasang muka suntuk dan badmood.
"Yaampun anak Papah cantik banget sih."
"Astaga Oliv, kok muka nya badmood gitu??" sela Meli.
Oliv hanya diam, dan menghampiri meja makan.
"Papahh belalti atu tantik juga dong?" kata Jio polos.
"Kalo cowok itu ganteng bukan cantik Jio." celetuk Oliv.
Oliv menarik kursi dan merebahkan bokongnya disana, menatap meja makan yang masih kosong.
"Pah kenapa sih Oliv harus terus-terusan pindah sekolah sana sini??"
Baru saja Papah nya ingin menjawab dari pertanyaan Oliv, Mama datang membawakan daging babi segar yang baru saja di ambil dari kulkas.
"Oliv kan kamu tau keadaan kita gimana, kita bukan manusia normal seperti kebanyakan orang."
Yaps, Keluarga Oliv adalah keluarga Vampir. Makanya setiap ada orang yang mulai curiga dengan mereka, mereka akan pindah dan mengasingkan diri ke tempat baru agar tidak ada yang tau identitas mereka.
"Kenapa kak salah? emang benar kan kita cuman minum darah doang sama daging babi mentah yang di campur sama darah"
Sontak jawaban Oliv membuat Papah terkejut dan kesal.
"Brugg"
Papah menggebrak meja dengan keras
Oliv, Jio, dan Meli kaget dengan aksi Papahnya tersebut.
"Oliv siapa yang ajarin kamu bicara seperti itu" jelas Papah.
Mama datang membawakan daging babi mentah yang dilumuri darah segar.
"Papah kenapa sih, pagi pagi udah marah-marah" tanya Mama sambil menaruh daging babi ke meja makan.
Papah tidak menjawab, Matanya terlihat kesal kearah Oliv.
Mama mengiringi arah tatapan Papah. Mama membuang napas pelan.
"Oliv kamu ya?" tanya Mama pelan
Oliv tidak menjawab, dia hanya menundukan wajahnya ke bawah dan memegang kedua tangannya.
Mama menggelengkan kepalanya, sudah pasti ini ulah Oliv yang membuat Papahnya bisa sekesal ini.
"Yasudah, kita makan saja dulu. Oliv kamu bawa ini aja ya nanti kamu telat kalo makan disini" Mama menyerahkan satu kantong darah segar yang dibaluti dengan kantong bertulisan "Jus tomat".
Oliv berdiri dari tempat duduk dan pergi ke Halte Bus.
See you. Thanks for reading 👋
vampire's
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulit Jeruk
Teen Fiction•cover by @nissyafathia "gue itu kayak jeruk yang kulit nya dibuang, dalam nya di makan. Cuman dalam nya aja yang orang butuhin, sedangkan kulit nya enggak." ku tatap langit biru yang sangat indah, sambil menunggu senja yang tak kalah indahnya. "ya...