"Jimin kenapa marah - marah
seperti ini eoh?""Ayah jahat! Ayah jahat!"
"Tidak sayang, ayah hanya tidak
ingin anak manisnya ini terlihat
oleh publik—terlalu berbahaya".
.
.
Pagi - pagi sekali Jungkook sudah
dikejutkan dengan suara teriakan
ibu cantiknya."Astaga bu-ini hari minggu!"
Jungkook mengacak surai rambut
nya frustasi.Yang benar saja. Ia sedang mimpi
basah dengan nikmatnya."CEPAT KE RUMAH JIMIN! MINTA
MAAF PADANYA ANAK NAKAL!"Jungkook membulatkan matanya
terkejut dengan apa yang dikatakan
ibunya.Minta maaf katanya?
Astaga-siapa sebenarnya yang
salah disini?"Aku tidak mau."
"Jungkook?"
Baru saja ibunya akan berteriak
lagi, jika tidak dihentikan oleh
suara seseorang.Jungkook mengalihkan pandangan
nya, mencari asal suara."Mau apa kau kesini?"
Tanyanya sinis seakan terusik
dengan kehadiran pria mungil itu."Umh-tidak. Hanya ingin meminta
maaf padamu."Lirihnya. Membuat Jungkook
mendesis tak suka dengan apa yang
ia dengar baru saja.Maaf katanya?
Semudah itu?
"Pulang sana ke rumahmu."
Jungkook berucap asal.
Setelahnya ia mengambil satu
set baju ganti, ia mau membersih
kan tubuh lengketnya terlebih
dahulu.Sebelum akhirnya sebuah tangan
mungil menahan lengan kekar
nya. Itu tangan Jimin."Apa lagi?"
Satu tetes air mata lolos dengan
mudahnya dari kelopak mata
cantik Jimin."Hiks-Jungkook jahat! Jimin tidak suka!"
Apa - apaan ini?
"Hei, kau kenapa?"
Jungkook dibuat bingung dengan
menangisnya Jimin secara tiba - tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract
Fanfiction[ completed ] -- Jungkook dan Jimin itu, orang asing. © nickelojeon