• kendala

6.2K 778 80
                                    

"Eomma kenapa leher nuna
itu ada merah merahnya eoh?"

"A-ah itu! Kau masih terlalu
kecil untuk mengetahuinya sayang."

"Tapi aku sudah besar.."

.

.

.

Jimin menendang asal bebatuan
kecil di sekitarannya.

Hampir satu jam ia menunggu,
namun tak ada tanda - tanda
pergerakan dari suami bodohnya
itu.

"Kau ini berfikir atau apa?!"

Jungkook yang menyadari Jimin
nya mulai merajuk pun terkekeh
sejenak.

Sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya frustasi, tanda bahwa
ia tak menemukan apapun sebagai
solusi atas masalahnya.

"Bodoh! Benar - benar bodoh!"

Jimin memaki Jungkook seraya
mengotak - atik ponselnya cepat.

Menghubungi orang tua Jungkook
yang mungkin saja berada tak
jauh dari tempat dimana mereka
berada.

"Kau menghubungi siapa?"

"Orang tuamu. Siapa lagi?"

Jungkook menghela nafasnya frustasi.

Harus berapa kali ia katakan
pada Jimin supaya pria manis itu
mengerti?

"Percuma saja. Mungkin mereka
sudah tiba disana dan melupakan
ponsel masing - masing."

Jimin mengacak surai halusnya kesal.

Kesal yang teramat, karena sedari
tadi yang Jungkook lakukan
hanya terkekeh tanpa melakukan
suatu usaha.

"Astaga lakukan sesuatu Jungkook!"

Jungkook mengangkat bahunya.

Seakan tak peduli dengan ocehan
Jimin yang menurutnya tak penting
itu.

Lagipula jika mereka terjebak
disana, dia memiliki kesempatan
untuk sedikit bermain dengan
istrinya bukan?

"Apa kau lihat - lihat?!"

"Galaknya istriku ini, —"

Jungkook mengikis jarak antara
tubuhnya dengan tubuh Jimin.

"Bagaimana kalau kita bermain
sebentar? Daripada diam tak
melakukan apa - apa iya kan?"

Jimin menatap tajam ke arah
Jungkook. Rasanya ingin ia cabik -
cabik wajah tampan suaminya itu.

Ya Tuhan.

Disaat keadaan genting pun
masih sempat - sempatnya Jungkook
berfikiran mesum?

"Diamlah Jeon, langit mulai menggelap. Mereka pasti menunggu kita."

Jungkook menggelengkan kepala
nya pelan, tak setuju dengan
pernyataan yang Jimin buat.

Ia yakin, orang tuanya itu pasti
sedang bergelung mesra di atas
ranjang.

Melupakan anak serta menantunya.

"Disini sepi ya,"

Jungkook mengelus pelan pipi
tembam istrinya.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang