Part 2

54 7 0
                                    

Ballad of Ten Thousand Gu

Karangan Ye Xiao (叶笑)

Diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh: cathartic city

Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Ai

Editor Bahasa Indonesia: Ciella

Selamat membaca!

[Part II]

Aku duduk di belakang meja dan secara perlahan menceritakan pada Yue Chi satu-satunya pertemuanku dengan Su Bai.

Yue Chi duduk berhadapan denganku, ekspresinya sedatar danau yang tenang. Hanya ketika ia mendengarku mendeskripsikan tangisan penuh kepedihan Su Bai di dasar menara kota, ia menunjukan sedikit ekspresi.

Kemudian, aku berkata padanya, "aku pernah menenun sebuah mimpi untuknya. Jika kau benar-benar ingin menemukannya, aku dapat memberikannya padamu. Aku akan mengubahnya menjadi masa lalunya, dan kita akan mencarinya dari ingatan itu. Mungkin dengan begitu kita akan dapat menemukannya."

"Apa yang kau inginkan?" Ia mengangkat kepalanya dan bertanya.

Aku berpikir sejenak, dan karena tidak ada yang benar-benar kuinginkan, aku hanya bertanya padanya, "apakah kau pernah mencintainya?"

Matanya melihat ke bawah, seakan ingin menjaga agar emosi di matanya tidak terlihat olehku. Cukup lama berlalu sebelum akhirnya ia menjawab, "sejak ia menghilang tiga tahun yang lalu, aku tidak pernah berhenti mencarinya. Ah Lai berkata padaku bahwa ia pergi karena tidak mau menuruti perintahku dan karena ia membenciku ke titik dimana ia lebih baik mati daripada bertemu denganku lagi."

"Namun," ia berhenti sejenak. Suaranya kembali berubah menjadi tanpa emosi, namun kali ini tersirat sebuah keyakinan di dalamnya, "aku tidak percaya."

"Atas dasar apa kau berkata bahwa kau tidak mempercayainya?" Tidak tahu mengapa, aku yang merasa marah karena rasa percaya dirinya langsung melanjutkan dengan penuh amarah, "jika guruku adalah orang sepertimu, aku pasti sudah kabur sejauh yang kubisa, dan lebih memilih mati daripada bertemu denganmu."

"Kau berbeda dengannya." Mendengar perkataanku, ujung mulutnya sedikit terangkat membentuk sebuah senyuman samar. "Di dalam duniaku, hanya ada dirinya. Aku melihatnya bertumbuh selama lebih dari 10 tahun. Di dunia ini, tidak ada yang lebih mengerti dirinya dibanding diriku. Ia mencintaiku. Bahkan jika ia harus mati, ia pasti juga akan memilih untuk mati di sisiku."

Ia berkata tanpa adanya tanda-tanda ketidakyakinan. Dengan geram aku mengertakkan gigiku, diam-diam merasa marah untuk Su Bai. Tetapi aku menahan perasaan itu dan hanya memutar mataku sambil berkata, "malam ini kita akan memasuki mimpinya."

"Baiklah." Ia menganggukkan kepala tanpa ragu.

Malam itu, aku mempersiapkan segalanya dan kemudian meminta Yue Chi untuk membawa wanita yang menemaninya - gu terkuat miliknya, Jue Sha, untuk menjaga di depan pintu.

Setelahnya, aku menyuruh Yue Chi untuk berbaring dan menenun benang merah di sekitar tubuhnya, sebelum melilitkan ujung satunya ke sekitar diriku sendiri. Kemudian, kami berdua tertidur di atas ranjang bambu dan menutup mata kami.

Tidak lama setelahnya, aku melihat sebuah cahaya terang di depanku, dan berjalan ke arahnya. Yue Chi telah berada di sana menunggu kedatanganku. Semakin aku mendekat kepadanya, tempat itu berubah menjadi medan perang dan aku langsung dikelilingi oleh teriakan-teriakan prajurit perang dan ringkikan marah kuda-kuda perang dari segala penjuru.

Ballad of Ten Thousand GuWhere stories live. Discover now