Part 1

53 7 0
                                    

Tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang dengan semua yang aku miliki aku tak pernah merasa puas jika aku berpikir aku sama sekali tidak hebat.
.
.
.

    Hari ini adalah hari yang tidak cukup baik cuaca seringkali gelap menghasilkan dentuman besar dan membuat rintik-rintik air.

Saat itu aku hanya berdiam di balik kaca, jarak aku dengan tanah cukup tinggi, aku berada di lantai atas rumahku. Aku berdeham lalu menghela nafas, air sedari tadi terus-menerus membanjiri jalanan luas. Sudah beberapa kali mobil-mobil berlalu lalang dengan cepat.  Bahkan aku tidak bisa melihat burung-burung bernyanyi.

"Delisha!" itu suara ibu.

Namaku Delisha,  panggil saja aku Deli. Aku terbangun dari lamunanku dan bergegas menghampiri ibuku.

"Deli sayang, kenapa sedari tadi pulang sekolah kamu diam mengunci diri di kamarmu?  Padahal dari tadi ibu memanggilmu". Mendengar kalimat itu, aku merasa sangat bersalah sama ibu.

Duh, ada apa denganku ini.
"hei, sayang? Ko malah diem dan ngelamun aja sih, anak ibu kenapa?  Ada masalah ya?"

Lagi-lagi aku melamun dan dikejutkan oleh ibu karena dia mencubit hidung kecilku. Aku tak tau tadi dia ngomong apa yang jelas aku terlalu sibuk dengan lamunanku.

"hehe,  ngga ko bu, tadi Deli ketiduran di kamar, abis cuacanya ngajak mager sih hehe. " Ntah jawabanku selaras dengan pertanyaan ibu atau tidak.  Intinya kali ini aku terpaksa berbohong kepada ibu,  menyembunyikan apa yang seharusnya aku ceritakan.

Yab beginilah aku, lebih suka menyimpan masalah rapat-rapat daripada curhat sana-sini.

Keresahanku

***

Ok.  Jadi delisha ini tuh orang nya paling pinter nyembunyiin masalah.
Kalo dia punya masalah bisanya tuh diem aja di kamar terus nangis deh.
Part 1 pemanasan aja dulu ya😅
Ohya how about keresahan dia?

Antara Titik atau KomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang