Hari ini adalah hari ulang tahun Hijikata, seluruh anggota Shinsengumi mengetahui itu. Baru saja ia membuka matanya, Yamazaki sudah memberikan selamat ulang tahun padanya.
"Selamat ulang tahun, Hijikata-san."
Yamazaki memberi selamat kepada Hijikata di pagi hari saat ia membawakan teh hangat ke ruangannya. Saat itu, Hijikata tengah mengumpulkan nyawa, matanya masih terlihat sayu.
"Tumben sekali kamu datang pagi-pagi," gerutu Hijikata sambil menghisap rokoknya.
Dengan sigap, Yamazaki merampas rokok yang tengah tersemat di antara bibir Hijikata.
"Untuk hari ini saja, cobalah hidup lebih sehat, Hijikata-san"
"Huh? Omong kosong apalagi ini? Apa maumu?"
"Aku hanya mau orang yang penting bagi Shinsengumi selalu sehat dan berumur panjang. Itu saja," Yamazaki dengan senyum sok baik yang mencurigakan itu membuat Hijikata muak. Apalagi saat Yamazaki menyodorkan segelas ocha hangat kepadanya.
Hijikata menyeruput ocha hangat itu, menyisakan uap-uap menyelinap melewati wajahnya.
"Yamazaki, kumpulkan semua anggota yang bertugas hari ini. Kita akan mulai patroli lagi."
"Eh? Tunggu, bukankah ini hari ulang tahun Hijikata-san? Kenapa kita tidak menikmati hari ini dengan penuh suka cita-"
"Suka cita palamu. Bilang aja kalian cuma mau bersantai-santai dan makan gaji buta bukan?"
Yamazaki bergidik menerima tatapan laser dari Hijikata.
"B-Bukan begitu Hijikata-san. Maafkan aku," Yamazaki menundukkan kepala.
"Sudahlah. Cepat kumpulkan pasukan." Hijikata memberi gestur lambaian tangan sebagai tanda agar Yamazaki segera enyah dari pandangannya.
Mau tidak mau, Yamazaki mengundurkan diri. Wajahnya sudah terlihat sangat kecewa, berbeda jauh dengan saat pertama ia menginjakkan kaki di ruangan tadi.
"Dasar... Semuanya sama saja," Hijikata mengeluh, menghembuskan asap rokok yang menyebar ke seluruh ruangan.
Pandangan Hijikata tertuju pada kalender yang tergantung di dinding.
05 Mei...
Hijikata hanya terdiam dan dalam hatinya ia berharap kalau si bodoh ikal itu akan segera kembali ke markas sehingga mereka dapat menghabiskan waktu berdua seharian.
***
Selama Hijikata berjalan dan berpapasan dengan anak buahnya, ia terus mendapatkan ucapan selamat ulang tahun. Tapi balasan yang ia berikan sungguh sangat memilukan.
"Terima kasih. Tolong bekerja dengan baik hari ini."
Mendengar kalimat itu terucap dari bibir Hijikata, nyali anak buahnya langsung menciut. Mereka semua kecewa karena Hijikata tetap bersemangat untuk bekerja bahkan di hari ulang tahunnya.
Padahal, kalau Hijikata mengambil cuti, sudah pasti para anak buahnya bisa lebih santai dalam bekerja.
Hijikata menyelesaikan morning briefing-nya dengan cepat seperti biasa, disusul dengan anak buahnya yang bubar menuju pos masing-masing. Wajah mereka terlihat kecewa.
Hijikata memahami betul betapa malas anak buahnya kalau sudah disuruh bekerja di akhir pekan. Tapi ketegasannya tidak membiarkan satu orang pun lolos untuk bersantai-santai hari ini, kecuali yang memang libur.
"Selamat Pagi, Hijikata-san. Wajah anda terlihat pahit seperti biasanya."
Seseorang yang suaranya sudah tidak asing bagi Hijikata muncul dari pintu gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Fukucho : The Unforgettable Gift (Hijikata's Birthday Special)
FanfictionGintoki mencintai Hijikata, sudah pasti sebaliknya. Kedua fukuchou yang terjebak dalam hubungan asmara dalam satu organisasi ini harus berjuang demi meyakinkan satu sama lain, bahwa yang mereka rasakan sama. Kisah mengenai perjuangan Gintoki untuk...