Workload Overload

1K 91 6
                                    

Gintoki tengah berbaring santai di ruangannya ketika Yamazaki datang membawa berkas-berkas tebal dengan nafas yang terengah.

"Fukuchou, ini laporan yang saya kumpulkan dari para kapten tadi."

Yamazaki meletakkan tumpukan berkas di sebelah meja kerja yang terlihat belum tersentuh sama sekali oleh pemiliknya.

"Liburan begini lebih baik bersantai dulu lah," Gintoki mengeluarkan lolipop dari kantong celananya, kemudian membuka bungkus permen dan mulai mengulum.

"Yha... Tapi Hijikata-san bilang kalau ia akan kembali lebih sore hari ini. Jadi beskas-berkas ini mau tidak mau harus dikerjakan oleh Fukuchou dulu."

"Oke-oke, aku mengerti."

Gintoki dengan enggan mulai mencoba memahami isi dari laporan yang diberikan oleh Yamazaki. Ia membaca tiap kalimat yang tertera dengan seksama, walau belum tentu ia mengerti apa isi dari rangkaian kalimat tersebut.

Tapi yang jelas, berkas-berkas itu berisi sekumpulan kasus dan peristiwa yang terjadi di Edo yang dirangkum oleh para kapten divisi. Dan hampir kesemua berkas itu menjelaskan bahwa keadaan di Ibu Kota sedang stabil dan aman terkendali. Walaupun ada beberapa kasus kecil yang terjadi seperti penjarahan yang dilakukan oleh ronin-ronin terhadap toko-toko atau rumah bordir.

Dari semua laporan yang diberikan, wilayah Kabukichou masih menempati posisi tertinggi dalam hal rawan kriminalitas sampai saat ini.

Gintoki terus membaca isi laporan dan membuat rekap dari setiap berkas. Tidak lupa ia juga membubuhi acc pada setiap berkas yang menurutnya sudah sesuai, beserta menambahkan beberapa catatan yang menurutnya perlu.

Setelah beberapa jam berkutat dengan lembaran yang menurut Gintoki (dan mungkin semua orang yang membacanya) itu membosankan, ia merebahkan tubuhnya ke lantai tatami, dengan kedua tangannya menyilang menopang kepalanya.

Huh... masih lama ya? Lagi ngapain ya si Fukuchou sok sibuk itu? Ah aku ingin bertemu dengannya!

Gintoki mulai kesal dengan posisinya sekarang sebagai Fukuchou di Shinsengumi. Ia merindukan kehidupan santainya sebagai pengangguran seperti sebelum ia bertemu dengan Kondo dan Hijikata, yang merubah total nasibnya.

Gintoki kembali teringat pada masa-masa itu, awal mula pertemuannya dengan para petinggi Shinsengumi.

Saat si Gorilla asik minum-minum di suatu bar dan kemudian dengan santainya kembali ke markas dalam kondisi mabuk, ada banyak bandit yang mencegatnya. Melihat kondisi Gorilla yang dalam masalah, Gintoki dengan ringan tangannya menolong Taichou malang itu.

Kalau saja Gintoki tidak menolong si Gorilla malam itu, mungkin ia tidak akan pernah bertemu dengan kekasih hatinya sekarang. Walau hari demi hari ia lalui dengan penuh kesibukan dan banyak waktu tidur siang harus ia korbankan seperti saat ini, tetapi dengan bergabungnya dengan Shinsengumi, Gintoki bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan Hijikata.

Walaupun sesungguhnya bukan itu tujuan awal Gintoki bergabung dengan Shinsengumi.

Gintoki membayangkan wajah Hijikata saat pertama kali bertemu dengannya: jutek, sok galak, tsundere, dan bar-bar sampai ke tulang belulang membuat Gintoki tak bisa menahan tawanya. Tidak pernah ia bermimpi sekali pun dalam hidupnya kalau ia akan mencintai seseorang yang super galak tapi hatinya lembut seperti hellokitty.

Iya, Hijikata memang terkenal sebagai Oni  no Fukuchou karena sifatnya yang super disiplin dan tegas tanpa pandang bulu, tapi sampai sebatas itu saja yang orang lain tahu.

Mereka tidak tahu sisi lembut Hijikata yang membuatnya menjadi sosok yang begitu spesial bagi Gintoki. Dan sampai kapan pun Gintoki akan menyimpan rahasia itu untuk dirinya sendiri sebagai suatu prestige yang tak ternilai.

The Mysterious Fukucho : The Unforgettable Gift (Hijikata's Birthday Special)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang