Love Has Gone-02

21 4 0
                                    

"Kamu beneran udah bisa ke sekolah?" Tanya karin pada ranha.

"Iyya tante, ranha udah nggak papa kok. Tante gak usah khawatir" ucap ranha sambil tersenyum.

"Yaudah kalo gitu kamu bareng rangga ke sekolahnya yah, kamu sarapan dulu gih"

Ranha hanya mengangguk.

****

"Ranha lo di kelas berapa?" Tanya rangga pada ranha saat di perjalanan menuju sekolahnya.

"Gue di kelas XII MIA 2, kalo lo?" Tanya ranha balik.

"Gue di kelas XII MIA 4. kelas kita deketan yah, tapi gue kok jarang liat lo??" Tanya rangga lagi.

"Entahlah" ucap ranha lalu terdiam lagi.

Jujur sampai saat ini rasa kehilangan ranha masih sangat besar. Ranha benar-benar ingin mempunyai sebuah kegiatan yang membuat dia bisa sibuk dan sejenak melupakan kesedihannya.

"Ran" panggil rangga. Namun ranha masih diam.
"Ranha" kini panggilan rangga di jawab oleh ranha.

"Kenapa ngga??" Tanya ranha pada rangga.

"Gue tau lo masih sedih,gue tau lo belum bisa ikhlas, tapi ada baiknya lo jangan terlalu larut dalam kesedihan, lo harus kuat. Kayak yang gue bilang, masih banyak yang sayang sama lo. Ga ada alasan lo buat sedih terus" ucap rangga walau masih serius dengan kemudinya.

"Makasih yah ngga" ucap ranha tulus.
Ya rangga benar masih banyak hal yang bisa membuat ia bahagia, ibunya juga pasti sangat sedih jika ia terus sedih.

Kembali hening. Hingga rangga memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah.

"Ran pulang sekolah bareng lagi yah" ujar rangga.

"Iyya" ranha mengangguk.

Lalu mereka berdua berjalan bersama memasuki sekolah.

"Ran" panggil rangga lagi.

"Ya?"

"Nanti ke kantin bareng yah"

"Ha? Oh ok" ucap ranha agak kikuk.

Lalu mereka berjalan dalam keheningan walau masih beriringan.

Ranha merasa aneh dengan tatapan orang-orang di sekolah. Ranha baru pertama kali di tatap seperti ini. Apa ada yang salah dengan riasan ranha? Atau mungkin ranha membuat kesalahan? Ranha terus berfikir tapi tak mendapatkam keganjalan di dirinya semua biasa saja.

"Jalan aja ran" kata rangga sambil tersenyum hangat padanya. Ranha mengangguk dan mengabaikan tatapan-tatapan itu seperti kata rangga.

****
"Demi apa ran, lo kok bisa sama rangga ke sekolahnya?" Tanya rasya heboh.

"Emang kenapa?"

"Astaga ran, rangga itu terkenal banget di sekolah ini. Jangan bilang lo juga ga tau ini?"

"emang ga tau" ucap ranha acuh.

"Lo itu hidup di belahan dunia mana sih? Lo kudet tapi kok beruntung banget yah. Bisa ke sekolah bareng rangga yang ganteng. Tapi lo jangan sampai suka sama rangga yah ran"

"Kenapa?"

"Si rangga itu play boy tau nggak" jawab tasya membuat ranha ternganga. Ranha tak percaya.

"Btw kok lo bisa sama rangga?"
Tanya tasya.

"Jadi mama rangga itu temen mama gue, trus setelah mama gue meninggal, mama rangga ngajakin gue tinggal sama dia. Gue juga kenal rangga kemarin" jelas ranha memperlihatkan gurat kesedihan lagi.

Love Has GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang