Malam ini aku tengah makan bersama calon istriku Felix di rumah calon mertuaku, tapi karena orang tua Felix sedang pergi ke luar negri dan baru akan pulang seminggu sebelum kami menikah jadi kami hanya berdua disini.
Kami makan malam dengan makanan cepat saji yaitu Pizza sembari bermain playstation Super mario dan itu adalah permainan kesukaan kami berdua, aku dan Felix bermain sembari makan apakah kelakuan kami seperti anak kecil? Ah biarlah yang penting aku bisa bersamanya.
"ya Changbin oppa lompat! Itu musuhnya datang! Waaa....!" begitulah teriakan Felix saat bermain seperti anak kecil bukan?
"aish bagaimana bisa aku tenang saat bermain dan kau berisik" ucapku ditengah lompat menghindari musuh.
"ya Changbin oppa tembak! Waaa....aku kan berteriak karena ak--ya musuh bodoh! Hahahahaha....." begitulah jawabannya.
Lama lama kami larut dalam permainan dan gak terasa bahwa pizza yang kami makan hanya tinggal ada sepotong, tanganku berniat mengambil sepotong pizza begitu juga tangan Felix dan akhirnya tangan kami bertemu begitu juga mata kami.
"aku lapar buat aku saja ya oppa"
"uhmmm.....aniya kita bagi dua aku juga lapar"
"aniya pizza aja dibagi dua apalagi cinta kamu buat aku nanti dibagi dua juga lagi" tolaknya sambil mempoutkan bibirnya dan jujur aku gemas melihatnya.
"aniya aku kan cinta kamu lagipula kita kan sudah bertunangan mana bisa aku selingkuh dari bidadari manisku"
"tetap tidak boleh sudah buat aku saja!"
Tangan Felix langsung merebut sepotong pizza dari tempatnya namun aku berhasil menahan tangan Felix yang hampir memasukan sepotong pizza ke mulutnya dan aku ganti dengan ciuman milikku.
Tak ada niatanku untuk melumat bibirnya yang setiap hari menggodaku hanya menempel namun memiliki arti yang sangat romantis bagi kami berdua. Setelah cukup lama menempel aku melepaskan ciuman itu.
"bagi ya" pintaku.
"ya sudah" ucapnya
Aku membelah dua sepotong pizza itu namun bukan melebar melainkan memanjang tiba tiba aku punya ide di dalam otakku.
"Felix kamu makan ujung yang kecil dan aku yang besar bagaimana?" tanyaku
"ya kau pikir kita sedang makan ramen bisa begitu" jawabnya dengan nada entahlah aku tak tau.
"oh ayolah ya ya" pintaku dengan eye smile
Dia mendesah pelan dan akhirnya menuruti kemaunku, "baiklah"
Aku dan Felix duduk berhadapan lalu menggigit ujung pizza, aku mulai mengunyah ujung pizza yang besar begitu juga dengan Felix, kami terus melakukan itu hingga kunyahan terakhir yang pastinya membuat bibir kami bertemu namun sayang Felix melepaskan gigitan itu.
"hahahahaha kau pasti berniat ingin menciumku ya oppa hahahahaha....." tawanya sambil menunjukku yang sedang mengunyah pizza dengan mulut yang penuh.
Aku menelan pizza lalu meminum soda yang ada di meja, "tidak kok kamu saja yang kepedean" belaku.
"ah masa haha kau berbohong Changbin oppa aku tau itu, sekarang kamu yang gigit ujung yang kecil lalu aku menggigit ujung yang besar ok"
"ya sudah" jawabku
Kami melakukannya lagi namun kali ini berbeda tatapan mata Felix bukan yang tadi ini tatapan saat dia serius dan ingin melakukan sesuatu, kami terus mengunyah dan menelan hingga saat kunyahan terakhir bibir kami benar benar bertemu, tatapan mata Felix turun dan melihat bibir kami yang menyatu.
Aku mengerti dengan tatapan itu, perlahan aku menggerakan bibirku untuk melumat bibir bawah dan terus tanpa melewatkan satu bagian dari bibirnya, begitu juga dengan dirinya yang ikut menyimbangi ciumanku terus dan terus dia menekan kepalaku untuk menciumnya lebih dalam lagi.
Lama bibir kami bertaut sampai akhirnya kami kehabisan pasokan oksigen dan segera melepaskan dengan perasaan malu dan senang.
Dia menatapku begitu juga sebaliknya lalu dia tersenyum manis bahkan sangat manis, "oppa sudah yuk mainnya"
"uhmm tapi nanggung sayang ini sudah level terakhir"
"besok saja oppa lagipula ayah dan ibu kan sedang pergi jadi kita bisa bebas bermain"
Tiba tiba kata kata yang keluar dari mulut Felix terdengar ambigu ditelingaku, "bebas bermain? Apa maksudmu?"
Dia menatapku dengan tatapan bingung, "ya bukan yang itu maksudku bermain game kau ini oppa"
"o oh aku kira apa ya sudah ayo tidur"
Akhinya aku berjalan berdua kekamar bersamanya untuk tidur, kami tidak seranjang aku di sofa sedangkan dia dikasur, malam ini semuanya menjadi romantis berkat sepotong pizza.
.
.
.
.
.
.
Ok guys ini part 2nya dari couple kesayangan kita ❤
Jangan lupa vote dan komen ya guys 😊Saranghae from felix wife
💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Changlix Story
Короткий рассказCerita tentang romantis, lucu, sampe bikin gemes changlix 💕