02 : Siapa?

330 43 58
                                    

Cahaya mentari menyusup masuk dan menembus ke dalam jendela kamar seorang gadis yang saat ini masih bergelung di atas si empuk kesayangan. Siapa lagi kalau bukan si empuk kasurnya?

Cuaca hari ini terlihat bagus namun seorang Aurina Sekaraline Greysand itu masih asyik bergelung di bawah selimut dan menyelami alam mimpi bersama cogan-cogan  haluannya meskipun saat ini waktu telah menunjukkan pukul 10.17.

Di jam-jam saat ini di mana orang-orang tengah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, Sekar yang notabenya gadis pecinta kasur garis keras itu masih terlelap begitu tenangnya tidak peduli hari sudah menjadi siang ataupun malam.

Pokoknya motto Sekar itu tidurlah selagi masih diberi kesempatan untuk tidur. Jadi meskipun ada gempa sekalipun sepertinya gadis itu tidak akan terbangun karena ia tidur seperti orang mati. Jadi kalau ada yang mau membangunkan Sekar itu harus siap kesabaran ekstra.

BRAAKKK

Suara bantingan pintu terdengar keras namun Sekar sama sekali tidak terusik. Gadis itu masih memeluk guling kesayangannya.

"SEKARRRR!!! BANGUNN SEKARANG!!" teriakan membahana itu berasal dari seorang wanita yang berstatus ibu dari seorang Sekar.

Audrey Liliana Greysand. Wanita berusia 42 tahun yang menjabat sebagai Nyonya Greysand sekaligus ibu dari gadis pemalas Sekar. Jika kalian berpikir Audrey akan bersikap seperti seorang ibu yang lemah lembut, penyabar dan pengertian maka bisa dibilang iya dan juga tidak.

Audrey berjalan cepat menuju tempat tidur putrinya kemudian menyibak selimut yang membungkus tubuhnya.

Sekar melenguh pelan karena merasa terganggu. Matanya terbuka perlahan sambil retinanya menyesuaikan dengan sinar matahari yang masuk ke dalam kamarnya. Dahi gadis itu mengernyit pelan karena merasa sedikit pusing akibat tidur terlalu lama.

"Dah bangun tuan putri Sekar?" sindir mamahnya yang berdiri sambil melipat tangan di depan dada.

Sekar mengucek matanya sebentar kemudian meregangkan tubuh sambil menguap lebar.

Bughh

Sebuah bantal mendarat sempurna di wajah cantik gadis itu. Pelakunya siapa lagi kalau bukan wanita yang berstatus sebagai ibunya tersebut. Wanita yang masih terlihat awet muda itu menatap garang ke arah dirinya sambil berkacak pinggang.

"Kamu tu loh. Udah jam segini masih enak-enakan tidur. Mandi sana cepetan! Gimana nggak ngeluh jomblo terus kalo bangun aja masih siang-siang gini," omel mamah Audrey pada anak gadisnya.

Tangan wanita itu menarik Sekar agar gadis itu bangun dari tempat tidur. "Cepet mandi sana, habis itu bantuin mama pesenin roti buat arisan besok ," ucap Audrey.

Sekar mengangguk saja sebagai jawaban. Sebenarnya ia malas mandi, bahkan gadis itu hanya mandi sekali sehari saat libur. Bukan malas, Sekar itu peduli asal kalian tau. Ia harus menjaga persediaan air yang cukup di masa mendatang. Ehehe...

Melihat putrinya yang sudah beranjak menuju ke arah kamar mandi, Audrey segera membereskan kasur serta kekacauan yang ada di kamar anaknya itu. Wanita itu meskipun sangat suka mengomel tetapi ia sangat sayang dengan anak satu-satunya. Ya meskipun keinginannya untuk giveaway Sekar ke toko online masih ada.

👀👀👀

"Maahhh, uang beli rotinya mana?" teriak Sekar yang baru turun dari kamarnya di lantai 2. Gadis itu sudah siap pergi mengenakan celana jeans putih panjang dengan atasan kemeja kotak-kotak berwarna hitam putih yang ukurannya sedikit kebesaran di tubuhnya. Jangan lupakan bandana dongker serta sepatu sneakers berwarna putih dengan garis hitam di kakinya.

PRAGMA (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang