Jaehyun berjalan dengan angkuh ke dalam kantornya. 25 tahun selama hidupnya, selalu dijalani seperti ini. Keluar rumah hanya untuk hal penting saja, kemudian kembali ke rumah dan melakukan kegiatan seperti biasanya.
Bangun pagi – sarapan – pergi kekantor – pulang kembali ke rumah – makan malam – tidur – bangun pagi.
Seperti itulah hidup Jung Jaehyun. Entah apa yang dicarinya. Pekerjaan? Pekerjaan seperti apa lagi? Dia adalah CEO dari perusahaan mendiang ayahnya. Hidup mewah? Tentu tidak perlu di tanya, mana mungkin seorang CEO hidup kekurangan. Pendamping hidup? Ya, mungkin itu jawaban yang tepat.
Hidup monoton Tuan Muda Jung itu disebabkan karena tidak ada orang lain yang terlibat dalam hidupnya. Sedari kecil hanya tinggal dengan sang Ayah, karena Ibunya (yang dia tau) matre itu meninggalkan sang Ayah karena dulu Tuan Jung belum sekaya sekarang. Dan setelah setahun yang lalu sang Ayah meninggal, Jaehyun lebih memilih tinggal di sebuah Apartemen mewah, membiarkan rumah besar peninggalan Ayahnya menjadi rumah bagi para pelayan.
"Hhh"
Jaehyun menghela nafas setelah ia duduk di kursi kebesarannya. Setahun menjabat sebagai CEO membuat Jaehyun sadar bahwa menjadi orang penting itu tidaklah mudah. Pantas saja dulu saat Ayahnya pulang kerumah, pasti pria paruh baya itu memijat pelipisnya.
"Presdir, metting akan segera dimulai." Jaehyun menatap malas pada telefon yang mengeluarkan suara sekretaris pribadinya itu.
Akhirnya pria tampan itu berdiri dari duduknya setelah menghela nafas berat.
~~~
"Bung, wajahmu belum berubah juga?" Jaehyun hanya menatap malas pada temannya yang kini sedang menyamprikan tangan itu pada bahunya.
"Berhenti berbicara Lucas, atau aku tidak akan segan-segan menurunkan jabatanmu." Lucas hanya tertawa hambar mendengar ancaman dengan wajah datar itu. Mana takut dia dengan ancaman itu, Jaehyun itu hanya menggertak saja.
"Terserah kau lah." Lucas masih mengikuti Jaehyun yang berjalan menuju mobil Sport merah yang berada di parkiran basement. "Bagaimana kalau kau ikut kami ke bar? Kau harus percaya kalau para wanita disana sangatlah nikmat Jung." Lucas berbisik pada telinga Jaehyun, membuat pria tampan itu mendelik jijik dan mendorong tubuh yang sedikit lebih tinggi dari padanya.
"Habiskanlah malam tidak bergunamu itu, masih banyak hal penting yang harus ku lakukan." Jaehyun berkata sarkas, "Lagi pula—"
"—sepertinya aku tidak menyukai wanita murahan seperti itu. Orang mahal sepertiku haruslah mendapatkan sesuatu yang istimewa."
Lucas hanya terdiam dan tidak memperdulikan ucapan Jaehyun, tidak satupun kata-kata temannya itu ia masukkan ke dalam hati. Lucas sungguh tau watak seperti apa yang dimiliki teman masa kecilnya itu.
"Terserahlah." Lucas berlalu menuju mobilnya dan segera pergi ke bar langganannya.
~~~
Jaehyun keluar dari lift dan berjalan menuju Apartemennya sambil melonggarkan ikatan dasi yang di gunakannya.
Lorong itu sungguh sepi, karena hanya terdapat dua Apartemen yang berada di lantai paling atas itu. Satu miliknya, dan satu lagi, tentu saja milik teman brengseknya. Lucas.
"Miaww"
Jaehyun tersentak kaget saat mendengar suara seekor kucing. Ia langsung menoleh ke sekitarnya dan tidak ada makhluk lucu berbulu itu di sekitarnya. Yang ada hanyalah, seorang pemuda yang sedang meringkuk di sebelah pintu Apartemennya.
Jaehyun melihat kiri dan kanan, mencoba mencari tau darimana pria aneh ini berasal. Dan jawaban yang terlintas di pikirannya hanya satu! Pria ini temannya si Lucas sialan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cute Cat
خيال (فانتازيا)1st #kucing (1 Juli 2018) [Jaehyun 💖 Taeyong] Hidup monoton Jaehyun langsung berubah saat di suatu malam ia mendengar suara 'Miaw' di depan Apartemen mewahnya. ----- Dihasilkan dari pikiran liar saya. Mohon jangan lihat hanya dari covernya.