Lucas berjalan santai menuju ruang kerjanya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, tapi pria itu baru saja sampai di kantor.
"Bagus. Kau bersikap seakan kau pemilik kantor ini eoh?" Jaehyun berkata sarkas saat tak sengaja bertemu dengan sahabatnya iti di lift khusus petinggi perusahaan.
Lucas adalah Wakil Presdir. Dan siapa yang memilih pria pemalas itu? Tentu saja Jung Jaehyun. Semua Wakil Presdir yang dulu dianggapnya tidak becus, mereka tidak sepintar Lucas, tidak secerdik Lucas, dan tidak sebijak Lucas. Ya, Jaehyun akui pria China itu memiliki kinerja yang sangat bagus, namun soal kedisiplinan? Jangan harap. Nol besar!
"Santailah Jung, aku tau hari ini kau tidak ada jadwal. Maka dari itu aku sengaja datang siang."
"Dan menghabiskan waktu dengan wanita jalang sewaanmu itu?" Lucas menatap terkejut ke arah Jaehyun.
"Dari mana kau tau?" Jaehyun hanya memutar mata malas.
"Mataku masih sangat bagus untuk mengenali orang tak tau diri yang berciuman di dalam lift itu adalah dirimu." Jaehyun segera melangkah keluar dari lift saat pintu terbuka.
Sebenarnya ia juga baru datang. Tapi, dia kan Presdir, jadi bebas melakukan apa saja kan?
Jaehyun berjalan menuju ruangannya, dan Lucas masuk ke ruangan yang tepat bersebelahan dengan ruangan Jaehyun. Di dalam ruangan Jaehyun terdapat sebuah pintu kecil yang langsung menghubungkan antara ruangannya dan ruangan wakilnya, jadi jika Lucas ingin menyampaikan sesuatu yang mendadak tidak perlu repot-repot keliling.
"Ughh." Jaehyun duduk di kursi kebesarannya dan menaikkan kedua tungkai panjang itu ke atas meja.
Sebenarnya ia sangat khawatir dengan Taeyong. Pria cantik yang masih tertidur itu di tinggalkannya begitu saja. Karena semalam adalah malam terakhir masa Heat Taeyong, dan pria cantik itu benar-benar liar. Jaehyn sampai harus mengoleskan krim penyamar kissmark dari Taeyong agar para Karyawannya tidak sibuk dan mulai menggosip yang tidak-tidak.
"Jae, bagaimana kabar pria manis itu?" Jaehyun menatap tidak suka pada Lucas yang entah sejak kapan sudah berada di sofanya.
"Apa tidak ada pertanyaan lain?" Jaehyun berkata acuh, namun otak nista Lucas malah merespon berlebihan.
"Apa? Hahaha, jadi kau ingin aku menanyakan bagaimana kabar dirimu begitu? Hahaha, kai cemburuan sekali Jae."
*Pletak*
Sebuah bulpoin berlapiskan emas melayang di kepala Lucas, sedangkan sanga pelaku malah bersikap seolah tak terjadi apa-apa.
"Kau kejam sekali Jae." Lucas mengelus pelan kepalanya dan menunduk untuk mengambil Bulpoin berlapis emas milik Jaehyun.
"Pasti Victoria menyukai ini jika aku hadiahkan padanya." Lucas menyeriangai dan mengantongi Bulpoin emas itu. Berencana ingin memberikannya pada jalang yang nanti malam akan disewanya.
Jaehyun? Mana mungkin dia perduli. Jangankan berlapis emas, pulpen lain dengan hiasan batu blue saphire miliknya hilang saja dia tak perduli. Biarkanlah mereka yang kekurangan harta itu mengambil sedikit hartanya yang berlebihan, seperti yang dilakukan Lucas.
"Jae?" Jaehyun yang sedang memainkan ponselnya, mengecek CCTV yang langsung terhubung dengan ponselnya itu. Melihat Taeyong masih tertidur dengan nyenyak di bakit selimut tebal.
"Kau menghinaku ya?" Jaehyun langsung mendongak dan menatap tak mengerti kepada Lucas.
"Aku tidak."
"Kau iya."
"Kapan? Dari tadi aku hanya diam bodoh."
"Kau menghinaku-
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cute Cat
Fantasy1st #kucing (1 Juli 2018) [Jaehyun 💖 Taeyong] Hidup monoton Jaehyun langsung berubah saat di suatu malam ia mendengar suara 'Miaw' di depan Apartemen mewahnya. ----- Dihasilkan dari pikiran liar saya. Mohon jangan lihat hanya dari covernya.