06

288 62 5
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua siswa bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing. Tak terkecuali kelas Taedong dan Hyunbin yang kini mulai ramai.

"Lo serius tadi pingsan kena bola?" Tanya Hyunbin pada Taedong yang sedang sibuk memberesi buku-bukunya.

"Hmm."

"Idih lemah lo! Gitu doang pingsan!" Ejek Hyunbin.

Taedong melirik Hyunbin tajam. "Gak usah ngejek, atau gantian pala lo yang gue tendang pake bola hah?!"

"Iya dah, maaf." Hyunbin langsung ciut. Ia langsung ingat kalau Taedong adalah striker sekaligus kapten tim sepakbola sekolah. Dan salah satu alasan ia menjadi striker, ya apalagi jika bukan karna tendangan mautnya yang selalu tepat sasaran dan kencang.

"Ayo buru!"

Hyunbin mendongak ketika Taedong menarik bajunya, "Kemana?"

"Ya latihan lah kokom! Lo mau kita kalah di turnamen basket bulan depan hah?"

"Lah, latihan jam 4 kali. Ini jam 3 aja belom ada."

Taedong diem sebentar. Bola matanya bergerak tak tentu arah.

"Bantuin gue..."

"Hah?"

"...kalo lo mau gue ikut turnamen itu."

☁☁☁☁☁


Seperti hari-hari sebelumnya, setiap pulang sekolah Donghan selalu melakukan pekerjaan-pekerjaan paruh waktunya.

Meski sebenarnya Donghan tak harus melakukan semua itu.

"Hey Kim Donghan!"

Donghan menoleh, tersenyum dan membungkuk pada seseorang yang memanggilnya itu.

"Ya! Sudah berapa kali kubilang, kamu gak perlu kerja disini kaya gini. Tinggal bilang aja kalo kamu butuh uang." Kata pria itu sambil tersenyum.

"Ah maaf kak, tapi aku ngerasa kalo aku gak pantes terima uang secara cuma-cuma, padahal aku gak ngapa-ngapain."

Pria itu terkekeh, "Kamu makin mirip sama kakak kamu yah."

"Kakak?"

Pria itu hanya tersenyum dan menepuk bahu Donghan lalu masuk ke ruangannya. Donghan menatap ruangan yang baru dimasukin pria itu dengan tatapan bingung.

Donghan adalah anak tunggal. Itu yang ia tahu. Dan semua orang yang mengenalnya dan keluarganya bahkan tahu, jika ia adalah anak tunggal. Sejak kecil, ia selalu hidup menjadi anak tunggal. Orang tuanya sama sekali tidak pernah memberitahunya jika ia memiliki saudara.

Ia sama sekali tidak pernah tahu, ia memiliki kakak.

"Kenapa kak Kenta, bilang aku mirip sama kakakku?"

☁☁☁☁☁

Hyunbin sedari tadi mengomel tidak jelas pada Taedong. Kedua tangannya kini sedang memegang pel yang sedang ia gunakan untuk mengepel lantai gedung olahraga indoor sekolah mereka.

"Tau gini, mending gue minggat aja tadi!" Hyunbin melirik sinis Taedong.

"Udahlah kom, bantuin temen sekali-kali apa salahnya sih? Dapet pahala juga kan lu. Gini-gini juga biar point minus gue berkurang, lo mau tanding basket tanpa gue hah?" Ujar Taedong yang lagi menata bola basket dan cone-cone untuk latihan nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang