Love

6.5K 651 56
                                    

Matahari sudah kembali naik, ini adalah pagi pertama Hana berada di rumah baru. Dia bangun sangat pagi karena harus pergi ke kantor barunya di Seoul. Dia sudah menyiapkan sarapan dan sekarang dia akan membangunkan si kecil Yoonji. Dengan segelas susu putih favorit Yoonji, dia melangkah menuju pintu bercat putih itu.

Dibukanya pintu itu perlahan takut kalau Yoonji bangun karena terkejut. Tapi Hana yang malah terkejut karena ternyata buah hatinya sudah tidak ada di ranjang, melainkan di balkon kamarnya. Entah apa yang sedang dia lakukan, jadi setelah meletakkan segelas susu itu, Hana menghampiri putrinya.

“ Sayang? Sedang apa di sini? ” Hana berlutut tepat di samping putrinya.

Sementara Yoonji tengah memandang, entah apa di sebrang sana.

Mommy, Yoonji sedang menjadi seperti detektif conan. ” Hana mengernyit lalu tertawa.

Mwo?

Mommy lihat pria tampan di sana? ” Tunjuk Yoonji pada sosok di sebrang sana.

Hana mengikuti jari telunjuk Yoonji kemudian melihat pada pria dewasa yang sedang melakukan gerakan jogging di tempat, tapi Hana hanya bisa melihat punggugnya karena dia membelakangi rumah Hana.

“ Yoonji suka pria itu. ” Celetuk bocah berusia 5 tahun itu, yang berhasil membuat sang Ibu melotot.

M... Mwo?! ” Bagaimana bisa semudah itu Yoonji mengatakan suka terlebih lagi pada seorang pria dewasa.

Maksudku, dia mengatakannya seperti sedang mengatakan Mommy aku suka boneka ini karena dia menggemaskan. Dia menyukai pria yang mungkin seumuran dengan Ayahnya.

“ Dengar sayang, dia itu pria dewasa dan kau. Kau itu lebih cocok jadi anaknya. ” Hana memeluk putrinya itu.

Yoonji memasang mimik tidak suka lalu berteriak dengan lantang.

“ TIDAK MOMMY, YOONJI SUKA PADANYA~ ” Katanya di sertai rengekan.

“ Dia tampan, lagipula kami punya senyuman yang sama. Tadi Yoonji melihatnya tersenyum, dia punya smile eyes seperti Yoonji. ” Tuturnya yang berhasil membuat Hana mendesah pasrah.

Aaaa~~ Mommy, dia pergi. ” Rengek Yoonji saat melihat punggung pria itu yang makin menjauh.

“ Itu tandanya, kita harus bersiap untuk pergi ke sekolah. ” Hana menggendong putri kecilnya dan menuju kamar mandi.

Mommy, bukankah kita selalu memberikan kue pada tetangga baru? ” Hana mengangguk sebagai persetujuan.

“ Kalau begitu, ayo kita beri pria itu kue. Ya Mommy? Please? ” Siapa yang tidak luluh kalau Yoonji sudah mengeluarkan aegyo.

“ Baiklah, Mommy akan pulang awal dari kantor dan membeli kue coklat lalu menjemputmu dan memberikan pria itu kue kesukaanmu. Begitu? ” Hana mulai memasukan Yoonji ke dalam bak mandi berisi air hangat.

Yes, mam! ” Girangnya sambil bertepuk tangan.

Baru kali ini Hana melihat Yoonji segembira itu, ya meskipun Yoonji memang tipe anak yang ceria tapi dia tidak pernah menunjukkan wajah senang yang sangat over seperti pagi ini. Dan semua ini hanya karena pria yang bahkan Hana tidak tau wajahnya, tapi Hana berhasil mengingat Jimin, lagi.

°
°
°

Hana sampai di kantornya, tepatnya cabangnya yang berada di Seoul. Penyambutan baru selesai setengah jam yang lalu. Dan sekarang Hana tengah berkutat dengan laptop dan kertas-kertas di depannya.

Hiraeth ; PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang