Hurt

4.5K 540 17
                                    

Pagi ini keadaan Hana membaik, berkat si kecil Yoonji tentunya. Karena peri kecil itu, Hana sudah tidak semurung kemarin. Saat ini dia tengah duduk di kursi balkon dengan menghadap ke jalan raya komplek perumahannya. Sepi, seperti keadaan Hana. Dia kesepian tanpa putranya.

Hana memejamkan matanya, mencoba mensterilkan pikirannya. Taehyung benar, dia masih harus memikirkan Yoonji. Yoonji masih membutuhkannya, Yoonji masih memerlukan kasih sayang Ibunya, pelukan Ibunya, dan Hana rasa dia hanya butuh sedikit waktu.

Kedua netra Hana menangkap kedatangan mobil sport berwarna hitam dan Hana tau, itu adalah mobil Jennie. Hana sudah tidak perduli, dia pasti mau menjemput Taehyung. Baru saja tadi malam, Hana merasa kalau Taehyung adalah miliknya seutuhnya. Tapi Jennie sudah menyakitinya lagi pagi ini.

“ Selamat pagi. ” Hana menoleh ke arah pintu kamarnya, Jennie dengan nampan berisi sarapan.

Hana bangkit dari duduknya dengan bantuan kruk, dia berjalan menghampiri Jennie dengan wajah datar.

“ Sedang apa kau di kamarku? Keluar! ” Kata Hana.

“ Ayolah Hana, aku sudah berniat baik dengan membawakanmu sarapan. Jadi tolong hargai aku. ” Jennie meletakkan nampan itu lalu kembali fokus pada Hana.

“ Kau sudah melakukannya kan? Sekarang pergilah! ” Kata Hana.

Jennie tersenyum simpul kemudian mendekat pada Hana. Dia memainkan helaian rambut Hana.

“ Aku berhasil melakukan perubahan besar dalam hidupmu, Hana. Mau kuberitahu? Pertama, aku berhasil merebut suamimu. Kedua, bayimu yang bahkan belum lahir. Dan yang terakhir, aku berhasil merenggut putramu! Ya! Penyebab kematian Taemin bukanlah Taehyung, tapi aku! Jennie Kim! ” Saat itu juga air mata Hana lolos.

Bagaimana bisa ada manusia iblis seperti dia?

“ Jadi kau penyebab kematian putraku? ” Lirih Hana sambil menyeka air matanya.

“ Ya! Dan sekarang kau tau? ” Jennie mundur selangkah dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

“ Aku mengandung! Anak Taehyung! ”

Saat itu, Hana merasa seperti disambar petir. Tubuhnya melemas seketika, dia jatuh tersungkur dengan pandangan kosong. Betapa hancurnya kehidupan Hana.

“ Aku mengandung dari benih Taehyung, suamimu! Sebentar lagi dia akan meninggalkanmu, Hana! ”

“ CUKUP! ” Suara itu berasal dari pintu dan itu adalah Jihyun.

“ Kalian memang benar-benar tidak punya hati dan pikiran! ” Jihyun mendekati Hana yang masih mematung dan menangis dalam diam.

Dia menyelipkan satu tangannya di bawah lutut Hana dan satu lagi menopang punggung Hana. Dia membopong Hana, membawanya menjauh dari Jennie. Saat keluar kamar, mereka berpapasan dengan Taehyung serta kedua orang tuanya.

“ Mau kau bawa kemana istriku? ” Cegah Taehyung.

“ Ke tempat di mana tidak ada iblis yang mengelilinginya. ” Jihyun menatap Taehyung nyalang.

“ Turunkan! Dia istriku! ” Kata Taehyung yang mulai emosi.

“ Kalau begitu kau bisa tanyakan padanya. Dia ingin tetap tinggal atau ikut bersamaku? ” Tantang Jihyun.

“ Bawa aku pergi, Ji. ” Lirih Hana.

Jihyun menyeringai lalu melangkah mendekati Taehyung.

“ Lebih baik kau tanyakan pada calon istri keduamu, kenapa Hana ingin pergi dari neraka ini? Dia penyebab semua ini terjadi. ” Bisik Jihyun yang berhasil membuat Taehyung naik pitam.

Hiraeth ; PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang