..
Catatan medis ;
Identitas pasien : Kim Taeyeon, 17 tahun, perempuan.
Diagnosis medis sementara : Skizofrenia, gangguan mental kronis ( psikotik )
Pengamatan terbaru;
Halusinasi, delusi, trauma dan hilang ingatan.
Kesehatan fisik menurun.
Catatan riwayat: pernah mengalami kecelakaan satu tahun lalu, juga kekerasan fisik dan emosional semasih kanak-kanak.
Analisis sementara: pasien mengalami halusinasi juga delusi yang diakibatkan oleh kecelakaan dan trauma masa kecil yang di alami. Juga munculnya sosok wanita yang diyakini sebagai wujud visualisasi dari halusinasi pasien sendiri, bernama tiffany, dan hilangnya dua sosok lama setelah kecelakaan terjadi.
Tulis Jessica dalam buku catatan medis miliknya, wajah wanita muda itu terlihat amat lelah bahkan terlihat dua kantung mata yang menghiasi wajah cantiknya.
Psikolog muda itu menyandarkan tubuhnya dengan kasar ke sofa, setelah beberapa saat lalu beradu pendapat dengan sang appa tentang pasiennya.
Flashback...
" Positif...!" Ucap sang appa dengan jari-jari tangannya yang saling bertautan diatas meja, mencoba mengamati tanggapan apa yang akan diberikan anaknya.
Tapi rupanya Jessica hanya diam tak terlalu mengejutkan sebab semua yang diketahui sang appa berasal dari pengamatan dan diagnosisnya selama ini.
Hingga dr. Jung kembali berkata, " appa dan dr. Park berencana merehabilitasi taeyeon dirumah sakit!"
" Andwe!! Aku tak setuju appa masih ada cara lain! pasien ku benci rumah sakit!" Pekik Jessica menolak mentah-mentah.
" Kami hanya mengantisipasi kemungkinan terburuknya sica mengertilah!" Bujuk sang ayah mengambil posisi agak lebih dekat dengan putrinya.
" Tapi appa taeyeon masih belia rehabilitasi akan terasa berat untuknya...dia butuh keluarga. Dia tak harus masuk rumah sakit jiwa!" Wanita 24 tahun itu masih tak setuju dengan usulan sang ayah, pasti masih ada cara lain untuk menyembuhkan taeyeon tanpa harus membawanya ke rumah sakit jiwa.
" Lalu apa yang akan kau lakukan? Sica kami juga sudah memikirkan ini dengan sesama banyak pertimbangan yang kami lakukan bukan hanya semata-mata karena kami dokter Disana...!"
". Tapi appa, taeyeon pasti akan merasa tertekan, appa bahkan tahu betul bagaimana kondisinya!" Potong Jessica bangkit dengan sedikit kasar dari tempatnya, matan wanita itu menatap tajam pada sang appa.
" Sica...!" Hilir dr. Jung putrinya ini sangat keras kepala dan paling tak suka dibantah, tapi ia sendiri juga tahu putrinya pasti punya pandangan sendiri tentang pasien yang ia tangani.
" Beri kami waktu appa setidaknya hingga beberapa bulan, jika tak ada perubahan maka aku akan terima semua keputusan appa aku hanya tak ingin taeyeon berakhir seperti...!" Ucapan Jessica terhenti, wanita itu menggantungkan kalimatnya sebelum bulir bening mulai turun dari pelupuk matanya.