...
Tiffany POV.
Aku terbangun dengan tubuh yang terasa remuk, terlebih saat aku tak tahu kenapa dan bagaimana bisa aku terbangun ditempat seperti ini sebuah ruang bercat putih dengan bau obat dan alkohol yang menyengat segalanya terasa kosong aku tak dapat mengingat apapun jujur itu sangat membuat ku takut apalagi saat ada seorang wanita yang mengaku sebagai suster berteriak memanggil dokter.
Dan tak lama seorang pria muda berjas putih datang menghampiri kami, bertanya cukup banyak hal seperti nama ku, hari, bulan dan tahun berapa aku lahir juga tahun berapa saat ini, namun anehnya tak ada satupun yang aku tahu bahkan hak terkecil seperti nama ku.
Dokter muda itu pun hanya mengagguk dan keluar meninggalkan ku lalu kembali dengan seorang pria yang sudah tampak cukup tua.
Aku tak tahu pria tua itu siapa tapi yang pasti dia langsung memeluk ku dan mengatakan jika aku anaknya, dia sangat menyayangi ku.
Awalnya aku sedikit tak percaya tapi dia sudah menunjukan sebuah photo yang menampilkan aku dan pria itu. Dia bilang photo itu diambil 5 tahun lalu saat ulang tahun ku, aku sangat mirip dengan eomma, dan appa bilang jika eomma sudah ada di surga sejak aku masih kecil pria yang ku sebut sebagai appa itu pun memperkenalkan ku pada seorang namja, kuakui namja itu memang sangat tampan apalagi dengan tubuh yang tinggi besar juga tampak sangat sopan.
Choi Siwon nama namja itu appa juga bilang jika kami sudah bertunangan sayangnya appa tak bisa memberi bukti untuk yang satu ini.
Kami cukup mudah akrab mungkin Karna sikap Siwon yang ramah dan hangat juga penuh perhatian.
Namja itu menceritakan banyak hal dia bilang kami sudah berteman sejak sekolah menengah pertama, aku gadis yang ceria dan sedikit jahil namun aku lebih banyak dijahili oleh teman-teman ku yang lain.
Sampai tiba-tiba sunny datang bersama seorang yonja bahkan gadis itu langsung menarik Siwon keluar alhasil hanya ada kami berdua sekarang.
Aku jadi cemas sebab gadis itu hanya diam dan sedikit meringis lalu tersenyum kearah ku saat aku bertanya siapa dia.
" Jadi benar-benar lupa aku ya..!" Ucapnya bergumam tak jelas, ah yonja itu semakin membuat ku takut saja.
Apalagi saat aku merasa ada sesuatu yang aneh dari caranya menatap ku, sialnya tatapan itu tampak berefek buruk pada ku buktinya sekarang aku merasa jika darah ku berdesir cepat dan jantung ku berdetak hebat.
Wajahnya tampak begitu familiar...
" Ne?" Aku bertanya lagi tapi penuh hati-hati semoga saja bukan orang jahat, meski memang Tak akan mungkin orang jahat karena jika dia benar orang jahat sunny dan Siwon tak mungkin meninggalkan ku sendirian.
Gadis lama tak bicara sebelum tiba-tiba tubuhnya ambruk berlutut di bawah, menunduk sembari mengeyam tangannya kuat didepan dada, tubuhnya bergetar tapi aku tak tahu Karna apa...
Aku tak menggingatnya...
Tapi saat yonja itu menampilkan wajah sedih di hadapan ku aku amat merasa bersalah." Taeyeon...Kim Taeyeon!" Ucapnya pelan nada suaranya sedikit bergetar, aku semakin penasaran sebenarnya yonja ini siapa?.
" Oh ne, aku tiffany! apa kita dekat sebelumnya?" Tanya ku lagi sementara taeyeon justru hanya tersenyum kecut disana diujung tempat tidur ku lalu kembali menghela nafasnya.
Wajah gadis itu tampak pucat dan lelah apa dia baik-baik saja...? Aneh aku merasa sangat mengkhawatirkan dia, apa kita memang sangat dekat?? Tapi jika ia kenapa appa maupun Siwon tak sedikitpun menyinggung tentang gadis itu sejak aku sadar.
" Ne, aku...kita!" Belum sempat gadis itu menjawab appa sudah tampak berdiri dengan wajah marah diambang pintu kamar ku.
" Ikut aku Kim!" Perintah appa pada taeyeon dengan suara beratnya, bisa aku simpulkan jika sepertinya appa tak menyukai taeyeon, tapi kenapa?.
Tiffany POV end.
Mr.hwamg membawa taeyeon menuju atap rumah sakit dan disana hanya ada mereka berdua.
" Tiffany hilang ingatan...!" Ucap Mr.hwang datar.
" Aku tahu!"
" Ya, aku juga tahu dan dia melupakan mu melupakan hubungan kalian...,
Jujur itu sedikit membuat ku lega sebab pertunangan antar tiffany dan Siwon akan lebih mudah kedepannya!"" Apa maksud mu!" Serka taeyeon cepat, emosinya langsung tersulut begitu mendengar kata perjodohan antara Tiffany dan Siwon.
Mr.hwnag menyeringai dingin kedua tangannya diselipkan pada saku celananya, " lupakan tiffany...dia putri ku satu-satunya! putri ku harus melahirkan penerus keluargaku, dan itu Tak akan terjadi jika tiffany bersama mu, semua orang begitu menghormati nama keluarga yang sudah nenek moyang ku jaga sejak lama, apa kau berniat menghancurkan itu... Berpikirlah dengan benar taeyeon yang kalian miliki sekarang ini hanya kenikmatan sesaat...!" Ucap Mr.Hwang sedikit tajam.
Taeyeon menelan ludahnya susah payah, ya dia sadar jika tiffany tak mungkin memiliki keturunan jika bersama dengannya tapi pasti ada cara lain yang dapat membuat tiffany melahirkan seorang keturunan untuk mr.hwamg bukan.
" Tapi, tapi tak seharusnya seperti ini... tiffany tak pernah mencintai Siwon!" Bantah taeyeon.
" Persetan dengan cinta, memang cinta seperti apa yang kalian punya sadarlah...aku hanya ingin yang terbaik untuk anak ku aku ingin dia jadi wanita seutuhnya, berhenti membuat aku dan tuhan marah...apa semua yang telah terjadi ini tak sedikit pun membuat kalian jera, atau sadar jika tak akan pernah ada yang menerima cinta kalian?" Sarkas bahkan nada bicaranya terdengar mengancam.
" Cinta kamu tak seburuk itu mr.hwang!" Ucap taeyeon meninggikan Suaranya matanya tampak menatap penuh amarah.
" Ini bukan masalah buruk atau baik Kim Taeyeon dengarkan aku dan dan camkan... Aku ingin putriku menjadi wanita normal!!" Ungkap ayah tiffany berteriak, menegaskan.
" tigalkan Tiffany dan lupakan perasaan kalian..., Biarkan Tiffany bahagia dengan pilihan ku, ini peringatan Kim Taeyeon camkanlah!" Pria tua itu pergi setelah menegaskan kata-kata tajamnya menyisakan taeyeon yang mematung ditempat dengan pikiran kacau.
Tak lama tubuhnya ambruk jatuh ke lantai tatapan matanya kosong, sebelum berteriak marah dengan air mata yang mengalir deras dari kedua matanya.
...
Seminggu berlalu Tiffany masih berada di rumah sakit dokter Lee menyatakan agar tiffany tetap disana hingga tulang kakinya yang patah membaik, dan tentang ingatan tiffany entahlah masih belum ada yang berubah dia hanya menuruti dan percaya segala ucapan appanya.
Jika taeyeon gadis itu hampir setiap hari datang untuk melihat tiffany meski selalu berakhir dengan usiran dan makian namun taeyeon tetaplah taeyeon yang keras kepala gadis itu tetap memperhatikan tiffany dari jauh, mungkin Karna cinta dengan begitu saja sudah membuat taeyeon bahagia.
Sampailah hari ini Sooyoung dan sunny juga Jessica berjanji untuk membantunya bertemu tiffany, sejujurnya ini kesempatan taeyeon sebab appa Tiffany sedang pergi keluar kota untuk beberapa hari kedepan.
Jessica bukanya sudah mendukung hubungan Taeyeon dan Tiffany tapi sikap taeyeon yang seminggu ini seperti tidak punya semangat untuk hidup begitu menyiksa. gadis itu hanya meringkuk memeluk photo kekasihnya di atas kasur tanpa punya mood untuk melakukan sesuatu.
TBC. .