Chapter 1

292 7 3
                                    

Author note's: Ini cerita remake ya dari komik jepang dan aku lupa judulnya apa soalnya aku remake ini tahun 2013-an pas jaman old 😁
So, kalau kalian pecinta komik jepang pasti tau nih ini komiknya yakan? 😀 dan ini cerita udah lama kependam di lappy aku jadi dari pada di anggurin aku post aja disini.

Ini gak COPAS ya!! Aku remake. Intinya sama cuma jalan ceritanya beda. Jadi bedakan ya pemirsahhh 😄😄

Aku bilang ini diawal soalnya aku gak mau tiba-tiba dipertengahan jalan cerita aku post kalian judge and report ceritaku.

Okay enjoy this story 😊

👇
👇

AKU belum siap untuk terluka...

Bumi berputar dengan cepat begitu pula dengan bulan dan hari berjalan dengan cepat pula seolah kita tidak sadar atas perubahan itu.

perubahan terjadi bukan hanya seolah pergantian zaman tapi suatu keinginan untuk melakukan perubahan, dan kini semua itu telah benar-benar berganti!

Di pagi hari nan tenang ini menghadirkan sejuta kedamaian untuk jiwa yang mendamba. rumput hijau yang tumbuh diantara permukaan tanah bumi, matahari pagi yang ceria muncul dengan malu-malu diufuk timur memancarkan sinar kemerahannya pada penjuru dunia seolah ia bahagia menyambut hari ini. bahkan langit yang bewarna birupun mendominasi suasana pagi dengan awan putih yang seperti kapas berjalan pelan searah angin bergoyang.

Dipermukaan bumi nan bulat berdiri rumah minimalis yang bercatkan keabu-abuan. pintu rumah yang didesain seindah mungkin namun sangat sederhana berpadu dengan jendela kaca bunga yang menghiasi setiap inci rumah tersebut.

Taman bunga yang terletak didepan rumah itu menambah kesan manis. satu-persatu bunga mulai menunjukan keindahannya dibalik kuncup bunga yang tersembunyi. kelopak bunga yang telah mekar ditimpa angin pagi hari yang segar membuat bau harum bunga terbang searah angin berjalan. oh tuhan ini sempurna!

“ibu, aku pergi” suara rendah gadis berusia 17 tahun terdengar didalam rumah minimalis itu. dengan sedikit tergesa gadis itu berjalan keluar rumah memasang sepatu sekolah yang sudah terletak manis disana.

“Yuki pamit dengan papa dulu” wanita setengah baya keluar dari balik rumah dengan pakaian yang sedikit berantakan, memakaikan celemek dapur yang sedikit kotor berjalan kearah gadis yang tengah memakaikan kaos kaki dihalaman rumah abu-abu itu.

“ibu dupanya dimana? kotaknya mana?” wanita yang ia panggil ibu itu menoleh kearahnya dan melepaskan celemek dapur diantara kedua pinggangnya yang ramping.

“tidak tahu, barang pindahannya masih berantakan. yuki cari saja dikotak-kotak itu”. ibunya membawa kotak besar yang berisikan barang-barang mereka meletakannya pada tempat yang bersih dan disusun dengan rapi. rumah kecil minimalis ini baru dua hari ini mereka tempati. mereka pindahan dari tokyo yang sekarang akan menetap Englang, sebelum itu mereka pernah menempati rumah abu-abu ini memang rumah ini adalah rumah mereka tapi rasanya suasana disini sudah banyak berubah tentu saja sudah sekitar 16 tahun yang lalu mereka meninggalkannya. meski sudah sangat lama tapi masih menunjukan kesan indah saat mata memandang karna pamannya yang berada disini selalu dirawat setiap harinya.

“papa aku pergi dulu ya, aku menyayangimu” yuki menyatukan kedua tangannya didepan dada, mata coklatnya yang sedikit besar terpejam dengan sempurna. dalam hati ia bersuara untuk ayahnya mendoakanya yang telah ada dilangit sana.

Sepuluh tahun lalu, ayah yuki meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. sejak saat itu ia hidup berdua dengan ibunya dan hari ini adalah hari pertamanya disekolah baru. ‘kesulitan yang selama ini terjadi semoga berganti dengan sebuah kebahagiaan yang ia inginkan’.

Expectation of the starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang