Chapter 2

76 2 0
                                    

Author note's: Ini cerita remake ya dari komik jepang dan aku lupa judulnya apa soalnya aku remake ini tahun 2013-an pas jaman old 😁
So, kalau kalian pecinta komik jepang pasti tau nih ini komiknya yakan? 😀 dan ini cerita udah lama kependam di lappy aku jadi dari pada di anggurin aku post aja disini.

Ini gak COPAS ya!! Aku remake. Intinya sama cuma jalan ceritanya beda. Jadi bedakan ya pemirsahhh 😄😄

Aku bilang ini diawal soalnya aku gak mau tiba-tiba dipertengahan jalan cerita aku post kalian judge and report ceritaku.

Okay enjoy this story 😊

👇
👇

Perasaan itu,

kini sudah semakin bertambah setiap harinya.

Titik embun perlahan jatuh diatas daun hijau diantara bunga-bunga nan mekar memberi kesegaran meski hanya setitik saja, langit pagi nan biru kini perlahan mulai menampakan sang surya kemerahan dibalik pohon-pohon tinggi yang menjulang dibawah langit. warna elok nan terpancar menambah kesan indah pada pagi hari ini bahkan angin pagi yang sejuk pun mengantarkan kita untuk merasakan betapa segar dan indahnya pagi ini berbaur dengan bau harum  bunga mawar yang tengah ditimpa angin membawanya melayang mengikuti searah angin berjalan

Sayup-sayup suara terdengar kian jelas saat burung pipit menggumamkan irama merdu meski hanya suara cicitan seolah masih menunjukan bahwa masih ada makhluk hidup yang tengah menikmati pagi hari ini.

“steffan” sayupan suara merdu dari seorang gadis tengah menggumamkan nama seseorang saat langkah kakinya berjalan kearah pria itu yang tengah duduk dikursi belakang kelas dengan buku tebal menjadi bahan tempat arahan pria itu terfokus, pria itu terusik saat suara gumaman gadis itu terdengar oleh telinganya dan menatap gadis itu dengan dingin.

“ini balasan untuk yang kemarin” gadis itu dengan santai perlahan mendekati pria yang ia panggil steffan tadi memberikan sekotak bekal makan siang untuk istirahat nanti dan mengambil kursi yang ada didepan meja steffan membawanya kesamping duduk berhadapan dengan pria itu. anak-anak yang lain berteriak histeris bahkan ada yang mematung melihat kejadian ini, yang mereka pikirkan adalah ‘bagaimana bisa?’ pertanyaan itu bertabur dalam pikiran anak lain yang tengah melihat mereka berdua.

Steffan memang orang yang terkenal dengan sifat dingin dan cueknya tapi gadis ini berani mendekati pria itu bahkan memberinya sekotak bekal dihadapan siswa yang lain bahkan anak-anak perempuan lainnya takut untuk melakukan hal itu jangankan untuk memberikan sesuatu pada pria ini menyapa bahkan untuk mengucapkan kata ‘hai’ saja mereka takut. entahlah semuanya memang benar-benar terjadi diluar dugaan.

“aku tidak mengerti”. akhirnya suara berat steffan terdengar untuk pertama kali dihadapan anak perempuan lainnya karna sebelumnya steffan tidak pernah berbicara pada siapapun termasuk teman sekelasnya sekarang ini. mereka yang mendengar itu seolah terhipnotis dan berteriak ramai disekitar kelas tapi gadis yang ada dihadapan steffan hanya menatap pria ini dengan tatapan memohon, entahlah kenapa gadis itu melakukannya.

“yuki jangan lakukan ini lagi”. dan kalimat itu adalah penutupan kata-kata steffan sebelum ia beranjak pergi. kini pria itu berdiri dari duduknya dan berlalu dari hadapan gadis itu dengan sikap dingin, yuki menatapnya tidak percaya dengan tingkah steffan yang sekarang ini.

Kemana pergi nya sosok yang melindunginya kemarin? kemana perginya pria yang penuh perhatian kemarin? apa itu bukan steffan? kenapa sekarang ia berubah dan pergi begitu saja tanpa menerima bekal yang telah gadis itu buat dengan susah payah bahkan ia rela bangun pagi-pagi sekali hanya untuk membuatkan pria itu sekotak bekal dengan ucapan terimakasihnya. Dan pria itu, dia..

Expectation of the starTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang