Bagian 4

39 8 0
                                    

"Maaf Sena aku rasa kamu tidak mengerti ku" Arka masih tidak mengerti perasaanku

"Baiklah kita sudahi Arka" Aku menghela berat "Meskipun kita sudahi dengan hal bodoh, sangat bodoh hanya karena hal sepele kita tidak bisa melewati nya"

Arka hanya tersenyum pait mendengar semua perkataanku

Baiklah aku menyudahi semuanya dengan mudah namun pahit terasa,
Mungkin untuk sekarang sulit untuk aku jalani, dengan berjalan nya waktu mungkin aku bisa belajar dari sudah nya hubungan yang selama ini terjadi
Aku hanya merasa perasaan ku dan Arka belum sempurna untuk mengitari kata cinta, mungkin kita masih harus belajar lebih banyak lagi.

Aku mulai akan melangkahi kaki ku meninggalkan Arka, berat untuk itu namun ini adalah sebuah keharusan yang memang harus terjadi.




























































































































































Happy Birthday to you

Happy Birthday to you

Happy Birthday

Happy Birthday

Happy Birthday

Senaaaa'

Aku mendengar nyanyian itu keluar dari suara Mama,Oliv, dan juga Arka, tunggu dan juga Jessica dengan kedua temannya.
Aku mencoba mencerna semua kejadian ini menangkapnya dengan sempurna, aku tidak mengerti semua ini.

"Sena" panggil mama yang merentangkan kedua tangannya

Aku berlari dan membalas pelukan mama, aku menangis di dalam pelukan mama, apa ini? Aku masih belum mengerti semuanya, jujur ini sulit untuk aku cerna.

"Ini semua rekayasa sayang, mengertilah kami semua sangat susah untuk bersandiwara di depanmu, bersandiwara sebagai tokoh antagonis di kehidupanmu" Mama mengelus puncak kepalaku

Apa yang mama katakan tadi membuatku memutar kembali memori 4 hari yang lalu, kejadian itu? Apakah itu sandiwara? Dan kejadian tadi juga apakah sandiwara? Namun aku sudah memutuskan Arka barusan itu tidak sandiwara itu nyata, aku mengucapkan nya sendiri ya Tuhan apa ini.

"Jadi Arka?" Aku memutar pandangan ku kepada arka

"Aku bersandiwara Sena, aku tidak tahan melihatmu seperti itu tadi, tapi Selamat Ulang Tahun Sena, aku mencintaimu" Arka menyodorkan buket bunga yang sangat indah padaku

"Aku sudah memutuskan mu Arka" jawabku pelan

"Anggap itu sandiwara juga Sena, maafkan aku berbuat seperti itu, itu semua untuk membuat kejutan"

"Arka tapi itu bukan lelucon aku terlanjur sakit"

"Sayang, kadang orang harus merasakan sakit terlebih dahulu untuk mendapatkan kebahagiaan nya, kembalilah untuk ceritamu bersama Arka" Mama berbicara padaku

Dream SenadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang