(N)arcissus-1

1.5K 109 69
                                    

Recommended Song : Super Junior — No Other

Alert : Alternatif Universe—as known as—AU (College Life)

!Mahasiswa Teknik !Hyunjin; !Mahasiswa Bahasa !Seungmin

.

.

.

" ...hadiah terbesarku adalah dirimu..

Beruntungnya aku, bahwa aku adalah seseorang yang akan mencoba menjagamu dengan sungguh-sungguh."

.

.

.

"Baiklah, sampai jumpa besok!"

Suara sesosok pemuda yang kini tengah melambaikan tangan dengan perlahan mendominasi lorong penghubung antar kelas di gedung fakultas bahasa Universitas Cheongdam sore itu.

Setelah dirasa cukup, sang empu suara bergegas kembali ke ruangan guna mengepak semua perlengkapan tulisnya yang berceceran di atas meja. Sesekali netranya mengintip ke arah jendela, berharap jika sosok yang menantinya tak sampai menyusulnya kemari. Ayolah, Seungmin cukup lelah dengan adanya full praktikum hari ini, dan ia tak ingin menambah harinya yang terasa berat dengan adanya percekcokan dengan 'orang itu'.

Setelah semuanya dirasa beres, Seungmin beranjak dari posisinya, menyeret kaki jenjangnya karena ia benar-benar merasa lelah. Ia menutup pelan pintu berplitur itu dengan perlahan, hingga akhirnya ia nyaris berteriak ketika dirinya yang membalikkan badan bersinggungan—lebih tepatnya bertabrakan—dengan tubuh tegap seseorang.

"Hyunjin!" Seungmin refleks menyerukan nama sang pemilik tubuh. "Kau mengejutkanku, tahu?!" lanjutnya kesal.

Sementara sang empunya nama hanya menatap datar Seungmin yang kini mencebikkan bibir bawahnya lucu. Kedua tangan Seungmin yang tengah merengkuh diktat tebal kian mengerat, membuat yang lebih tinggi perlahan meluruhkan aura kerasnya.

"Kenapa lama sekali, hmm?" lengan si jangkung terulur guna mengelus lembut pipi yang lebih muda beberapa bulan darinya. "Aku sangat mengkhawatirkanmu." Tatapannya berubah hangat—meskipun sendu terasa dari pancaran manik kembarnya—.

Saat ini kedua anak adam yang terjalin ikatan asmara itu mulai melangkah menyusuri koridor yang nampak lengang, mengingat kegiatan belajar mengajar di universitas berakhir sejak dua jam yang lalu. Hening mendominasi, membuat salah satu diantaranya merasa canggung.

"Aku baru saja menyelesaikan diskusiku dengan anggota kelompokku." Seungmin angkat suara. "Kau tahu bukan jika tingkat kedua sudah mulai banyak pratikum?" tanyanya hati-hati.

Pemuda Hwang mengangguk—membenarkan—, karena dirinya pun sudah mulai disibukkan dengan berbagai praktikum dan presentasi. Ah, mengingat praktikum hari ini entah kenapa mood Hyunjin kembali memburuk. Sebenarnya dengan ia menunggu kekasihnya, ia berharap moodnya bisa membaik. Memang sih, sempat membaik. Tapi.. ah.. Hyunjin benar-benar kesal sekarang.

"Ada apa?" Seungmin menghentikan langkahnya; dan tentu saja aksinya ini membuat kaki jenjang Hyunjin menghentikan tugasnya. Keduanya bertatapan (tentunya meski Seungmin harus sedikit mendongakan kepalanya), menyalurkan perasaan yang tak mampu tersampaikan melalui lisan. "Ada yang membebanimu? Ceritakan padaku."


Grep.


Lengan kekar milik seorang Hwang Hyunjin melingkar erat di tubuh ringkih pemilik marga Kim dihadapannya. Senyum manis terlukis di paras menawannya, sementara hidung mancungnya ia manfaatkan untuk menyesap aroma blossom yang menyegarkan dari ceruk leher sang submisif. Sedikit banyaknya rasa syukur mulai menyusup di rongga dadanya, karena memiliki kekasih seperti seorang Kim Seungmin. "Terima kasih, sayang.. tapi aku tidak akan menceritakannya sekarang."

The Story of SeungJin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang