5. Remember

13 2 0
                                    

Sejak awal aku mengetahui 'Lay' dari temanku aku memang merasa  tidak asing dengannya. Ditambah saat aku bertemu langsung dengannya di butik. Aku merasa dia mengenal dan mengertiku sangat baik, begitu pun aku. Ia bahkan mengerti titik terlemahku.

Lay pov

Kuputuskan untuk datang ke sekolah Heyza. Bagaimana bisa aku mengetahui dimana Heyza sekolah? Jelas aku tahu. Aku mengetahui semua tentangnya, dulu. Aku bertanya kepada Kak Heylee dimana sekolah Heyza, Dan benar dugaanku. Ternyata sekarang ia bersekolah di SMA yang ia dambakan saat SMP.

Mungkin hanya aku dan Kak Heylee yang mengetahui dan mengingat memori indahku bersama Heyza.

FLASHBACK ON
Dulu, Heyza adalah sahabatku satu satunya. Kita saling mengerti satu sama lain. Hingga aku pindah kembali ke negara kelahiranku, China. Disana aku mendapat tawaran untuk bergabung di agensi ternama Korea. Aku pun iseng iseng bergabubg dan alhasil aku menjadi idol sekarang.

Hingga pada suatu saat, Kak Heylee meneleponku dan berkata bahwa Heyza dan kedua orang tuanya mengalami kecelakaan setelah menjemput Heyza sekolah. Naas, kedua orangtuanya meninggal dan Heyza dinyatakan kritis.
Pada saat itu juga aku izin kepada agensi ku untuk kembali ke Indonesia untuk menjenguk orang yang kusayangi, Heyza.
Secara diam-diam aku datang ke Indonesia selama 1 bulan, berharap Heyza dapat membuka matanya dan melihat aku di sampingnua. Selama itu pula aku berhenti mengikuto kegiatan grupku.
Namun, Heyza tetap tak kunjung sadar. Aku memutuskan untuk kembali menjalani rutinitas dan kewajibanku sebagai idol.

KRING!!
"Yeoboseo?"-Lay
"Lay, ini aku Heylee. Aku ingin menyampaikan berita buruk. Heyza mengalami lupa ingatan jangka pendek." -Kak Heylee
"Apa?! Bagaimana bisa? Haruskah aku kembali kesana?" -ucapku tersentak.
"JANGAN! Dokter bilang, ia hanya lupa akan kejadian yang menyakitkan selama hidupnya. Kemarin ia bertanya tenta mama dan papa. Aku pun menjawab dengan jujur. Namun, reaksinya sangat tidak terduga. Ia mengalami shock dan kejang-kejang. Maka dari itu dokter melarangku untuk memberi tahu ataupun mengingatkan nya akan memori buruk yang dialaminya." Jelas Kak Heylee.
"Lalu apa hubungannya denganku? Mengapa akh tidak boleh kesana?" -balasku
"Justru itu, ia sekarang tidak mengetahui siapa kau sebenarnya. Kemarin, aku bilang bahwa kau masih di China. Ia malah balik tanya kepadaku 'siapa Lay?' Aku pun sadar, jika aku menjelaskan siapa kau sebenarnya. Aku takut reaksi nya kemarin terulang lagi karena ingat kau pergi meninggalkannnya." Jelas Kak Heylee sekali lagi. "Namun, aku akan tetap mencoba mengingatkannya tentangmu secara bertahap dan sangat perlahan. Aku harap kau bisa memahami itu, Lay. ".

"Baiklah, apa boleh buat. Itu satu satunya jalan agar Heyza tidak terluka lagi." Jawabku lesu.
"Terimakasih Lay. Mungkin kau bisa lembali lagi kesini untuk menemuinya dalam waktu 3-4 tahun kedepan. Semoga kau sejat selalu dan tetap diiringi kemakmuran serta kebahagiaan di hidupmu, Lay. " ucap Kak Heylee dengan suara gemetar dan disusul oleh suara operator yang menandakan bahwa panggilan telah diputuskan oleh Kak Heylee.
FLASHBACK OFF.

"Apa kau juga tidak mengingat kakak kelas smp yang kau tolak cintanya?" -Ucapku sembari menatap lurus ke mata indah Heyza. "Orang yang kau tolak cintanya sekaligus sahabat kecilmu itu." Sambungku.

Aku bisa melihat jelas ia tertunduk dan menyenderkan kepalanua di dada ku. Aku mulai sadar, apakah ini efek yang Kak Heylee maksud?.

"Heyza, kau tidak apa apa? Maaf. Maafkan aku." Ucapku sembari menangkup pipi mungil Heyza.
Lay pov end.

-back to Heyza pov.
Kepalaku terasa begitu nyeri setelah mendengar perkataan Lay. Aku tidak mengingat satu hal pun yang dibicarakan Lay. Aku mulai menyenderkan kepalaku di dada bidang Lay karena rasa pusing yang tak bisa kutahan lagi.
"Heyza, kau tidak apa? Maaf. Maafkan aku." Ucap lay dengan suara bariton khas nya disertai usapan lembut di rambut yang ku gerai. Aku hanya membalasnya dengan tatapan kosong dan bisu.
Bayangan bayangan yang aku tak pernah lihat perlahan muncul.
Bayangan disaat aku bermain dengan lelaki muda. Disaat aku menangis sendirian, karena orang yang kusayangi pergi meninggalkanku semua.


Termasuk Lay.

BRUK!

Disaat semua bayangan itu muncul dan mengingatkan ku kembali, aku sudah tak kuat menopang tubuhku dan akhirnya aku terjatuh lemas.
.
.
.
.
"Kau jahat Lay, Kau sungguh jahat"

DREAM? -zyxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang