Yup, hari ini ku awali hari ku dengan ceria dan langkah pasti menuju kelas ku. Bertambah bahagianya aku saat mengetahui aku tidak terlambat. Ahh... mungkin aku terlalu semangat karena Lay.
"Wah betapa cantiknya sahabatku ini. Selamat pagi Putri tercintaku!" Ucapku saat memasuki kelas dan menyambutnya melalui ciuman yqng ku berikan melalui telapak tanganku dan kutempelkan di pipi merona nya.
"Wah, ada apa ini? Mengapa kau sangat gembira? DAN KAU TIDAK TERLAMBAT?! Wahh sungguh kemajuan pesat. Aku bangga padamu Heyza." Balas Putri sambil menepuk nepuk wajahku.
"Lihat saja nanti... " balasku dengan tersenyum dan menatap ke arag papan tulis.TET.. TET.. TET..
Bel istirahat pun berbunyi. Begitupula dengan perutku yang meminta asupan karena tadi aku belum sarapan. Aku dan Putri melangkah bersama menuju Kantin disertai obrolan-obrolan ringan yang mengisi keheningan antara kita.
"Heyza, lihatlah! Siapa itu? Dia sangat mencurigakan. Di hawa yang sangat sejuk dan mendung ini dia malah memakai topi, jaket, masker dan 'idol starter pack' lainnya." Girang Putri sambil menarik narik tanganku.
Aku yang masih memfokuskan pandanganku pada anak basket yang sedang bermain pun hanya membiarkannya berceloteh sendiri, lagi. Palingan yang Putri maksut idol yang lagi variety show di sekolah ini.
"Mungkin si idol cover itu sedang tidak enak badan dan tidak ingin dilihat." Jawabku dengan tatapan yang masih fokus ke para abas.
"Dia mendekat kesini Heyza! Apakah dia berjalan ke arah kita?! Omo! Dia benar-benar jalan ke arah kita" -Putri
"Ish apa lag--" ucapan ku terpotong saat memfokuskan pandanganku pada orang yang dimaksud Putri.
Aku mengenal postur tubuh dan cara berjalannya. Aku bisa melihat banyak siswa menatap ia kagum. Tapi tunggu, ia benar-benar berjalan kearah ku dan Putri. Hingga ia mulai mendekat dan terpikir oleh ku. Apakah ia Lay?Dia sudah berdiri di hadapanku dengan tatapan lembut. Aku yakin dia Lay tapi apakah mungkin?
"Sudah kukatakan akan kubuktikan, Heyza." INI BENAR LAY. Suara bariton yang dikeluarkan nya benar-benar bisa menghipnotis ku."Wait.. d..dia sapa ? Apakah hanya aku yang berpikir ia mirip seperti Lay ?" Sahut putri di belakang punggungku.
Hal yang tidak kuduga terjadi. Pria ini membuka maskernya, dan benar ia LAY. KUULANGI DIA LAY, DATANG KE SEKOLAHKU DIHADAPANKU.
Aku hanya bisa terdiam terpaku memandang dua pasang bola mata indah miliknya, sedangkan ia menampilkan senyum manis padaku. Aku pun tersadar bahwa siswa disini meneriaki namanya dan mulai memotret kita. Namun, percuma, hal itu tidak membuat kita bergerak sedikitpun. Kita berdua masih tarpaku menatap satu sama lain. Hingga disaat banyak siswa mendekat ke arah Lay untuk mengambil foto yang lebih jelas dan dekat, disaat itu juga lay menggandeng dan menarik tanganku. Hampir semua siswi disekolahku langsung mengikuti arah lari kita berdua. Aku tidak menghiraukan itu semua. Pandanganku hanya tertuju pada Lay yang menggandeng tanganku di depan dan mengajakku memasuki ruang kepala sekolah.
"Kita sudah aman. Aku sudah ijin kepada Kepala Sekolah mu." Ucap Lay dengan nafas yang terengah engah.
"Terimakasih." Ucapku singkat dengan senyum polosku.
"Untuk apa?" -Lay
"Untuk menjadikan mimpiku menjadi kenyataan." -Heyza
"Ini juga merupakan mimpiku. Untuk bertemu dan bisa bersamamu lagi." Balas lay sembari menarikku kedalam dekapannya.Tunggu, apa dia bilang LAGI?
"Apa maksudmu dengan kata lagi?" Tanyaku sembari menjauhkan jarak antara kita.
"Apa Kau sungguh tidak mengingatku lagi ya?" Tanyanya sembari menampilkan smirk andalannya.
"Apa kau juga tidak mengingat kakak kelas smp yang kau tolak cintanya?" -LAY.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM? -zyx
Fiksi PenggemarSemua berawal dari mimpi gue yang asal-asalan. Mimpi yang bisa buat gue nangis, bahagia, dan terluka sangat hebat. Penyebab dari rasa sakit yang gue alami ini cuma satu hal, khayalan gue tentang LAY. Ataukah ini nyata?