Ŝanĝita | 7

62 23 25
                                    

"jangan memandang sebuah buku hanya dari Cover nya saja. Karena bisa saja cover nya yang buruk membuatmu jatuh cinta dengan isinya. "

~ Gita Resa Ekleisa ~

***

         Geo mencari Resa ke seluruh sudut sekolah, tetapi usahanya nihil dia tidak menemukan gadis itu sama sekali. Dia mencarinya karena hanya karena ingin memulangkan sebuah buku yang di titipkan oleh Pak Wijayanto salah satu guru Kesenian di sekolah ini.

          Di lihat dari sampulnya saja sudah di ketahui bahwa buku ini sudah sangat lama. Dan di sampulnya terdapat tulisan yang rapi dan hampir memburam.

          Dan judul yang terdapat pada cover buku ini adalah.

          'Music is My Life.'

          Dan pada sudut bawah buku itu terdapat tulisan.

         'A book by Resa.'

         Geo melihat Keisha dan Freya yang sedang duduk di kursi yang terdapat di sudut koridor kelas. Geo menghampiri mereka berdua, untuk menitipkan buku ini pada mereka saja.

          "Uhm... Permisi?" sapa Geo. Dia harus berlagak seperti ini agar terlihat sebagai Nerd yang Original.

          "Kenapa?" Tanya Freya sarkas, dari awal bertemu Freya memang tidak suka dengan Geo, karena dia merasa ada yang aneh dengan orang di hadapannya ini.

          "A-aku bisa gak ni-nitip buku ini sa-sama kalian?" Kata Geo dengan gagap dan suara yang di buat-buat pastinya.

          "Memangnya buku itu punya siapa?" kali ini Keisha yang bertanya

          "Bu-buku ini pu-punya Resa"

          "Oh, yaudah sini!" Freya merampas buku itu dari tangan Geo.

           "Ma-makasih"

          "Sana pergi lo!" usir Freya

          Dan segeralah Geo meninggalkan mereka berdua.

          "Jahat bener lo sama dia" kata Keisha

          "Iya, soalnya dari awal gue punya firasat, kalo itu bocah ada yang aneh sama dia" kata Freya yang terus menatap kepergian Geo.

          Selepas memberikan buku milik Resa pada Freya dan Keisha. Dia pergi ke toilet untuk membuang sampah pada tubuhnya. Untuk pergi ke toilet yang ada di lantai satu, harus melewati taman belakang sekolah. Memang masih ada jalur yang lain, tetapi melewati taman sekolah adalah jalur yang lebih cepat.

          Sesampainya ditujuan, Geo tidak langsung masuk ke kamar mandi, dia menghentikan langkahnya, karena dia melihat seseorang yang sedang duduk di sebuah bangku yang di sediakan di taman itu. Dan seseorang itu sangat di kenali oleh Geo.

          Resa.

          Orang itu adalah Resa.

ŜanĝitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang