Selama memasuki lapangan sekolah, Atika melihat sekelilingnya. Sekolah ini memang lumayan besar, fasilitas yang bagus sama lengkap. ya sekolah yang dimasuki Atika merupakan sekolah swasta. Dia juga melihat dilapangan banyak murid sebaya dengannya duduk disana dengan beberapa senior yang sepertinya sedang memberi arahan. Dia juga melihat beberapa siswa berlarian di tengah lapangan yang bisa diketahui mereka pasti di hukum.
"to??" panggilan itu membuat Atika melihat kedepan, ternyata dia telah berhenti di hadapan mereka yang" tidak terlambat"
"iya" yang dipanggilpun melihat ke arah Aulia
"ini siswa yang terlambat."
" kenapa emangnya??. tapi masalah ini udah diserahkan sama lo dan Rara kan??"
"iya tapi ni masalahnya susah bro" mendengar itu senior yang sedang memberikan intrupsi didepan itu memberhentikan kegiatannya. dia melihat ke arah mereka, lalu menghampirinya.
"masalah apa??" tanya senior yang baru datang itu. dari kedatangan senior itu membuat para murid semua melihat ke arah Atika.
"ini siswa kelas X, dia terlambat. bukan gw tidak bertanggung jawab, tapi dia terlambat 20 menit!!"
perkataan Kara, tidak di gubris sama pendengarnya. mereka berdua hanya melihat atika dengan ekspresi masing - masing. senior yang bertanya tadi, berwajah datar namun tajam. melihat itu atika susah payah menelan ludah.
" kamu keliling lapangan 13 kali!!!"
"apa 13 kali???, gak salah kak??". atika langsung melongo, 13 kali putaran keliling lapangan, mengelilingi lapangan sekolah ini sudah seperti lapangan bola kaki.
"iya, kamu keliling lapangan 13 kali!"
mendengar itu, atika melihat kakak seniornya yang lain. namun yang dilihat hanya diam, tidak ada satupun yang mengomentari. senior yang diketahui atika namanya Kara itupun hanya diam tidak bergeming padahal tadi senior itu membantu atika.
setelah itu atika langsung meletak tasnya ke lantai lapangan. Atika berjalan menuju kepinggir lapangan, setelah sampai dia mulai berlari melilingi lapangan sekolah.
selama berlari atika hanya berfokus dengan lariannya. dia ingin segera selesai dengan hukumannya ini.
3..... kali putaran, atika tetap berlari dan terus berlari, dia tidak memperdulikan tatapan dari siswa cowok - cowok sekitar lapangan
5.... kali putaran.
7.... kali putaran, atika kembali merasakan rasa sakit itu, rasa sakit yang begitu menguras tenaga. rasa sakit yang beberapa tahun itu di rasakan atika. namun atika tetap berusaha untuk menentral rasa sakit itu. ditariknya nafas dalam - dalam.
"ah..., kenapa sakit lagi ya??, padahal gw sudah minum obat !!"
Atika tetap berlari mengelilingi lapangan, tapi saat dia melihat sekitar, dia hanya melihat 1 siswi sedang berlari sama seperti dia. padahal setau atika, siswi itu sudah dari tadi berlari mengelilingi lapangan saat Atika sampai, yang lain saja sudah selesai menjalani hukumannya.
melihat itu Atika melajukan langkahnya, dia mendekati siswi itu, setelah langkanya sejajar dengan siswi itu. siswi itu melihat atika dan tersenyum kepadanya.dapat dia lihat siswi itu terlihat pucat, pelipisnya sudah dipenuhi dengan keringat. atika ingin mengajak bicara namun kegiatannya terhenti....
bruk.....
"ehh!!!" pekik atika.
Atika langsung berjongkok di hadapan siswi itu, di angkatnya kepala siswi tersebut lalu di pangkukannya di paha. atika menggengap tangan siswi itu yang begitu dingin dan basah. dia berusaha menyalurkan kehangatan di telapak tangan siswi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Character
Teen FictionSeorang gadis remaja yang memulai hidup di kota kelahirannya, sebab dahulu hidup di kota orang _ tepatnya diasingkan. menjalani hidup yang sudah dimulai membuatnya memiliki harapan dapat merasakan kebebasan. Atika khirana Elvarette, gadis berparas c...