02

239 50 6
                                    

Suatu tempat diatas kanada
25 january 2016

Cris menjulurkan tangannya untuk meraih dan menekan tombol siram dengan canggung

Toilet itu berdesis dengan suara isapan yg menyeramkan.

Cris membersihkan dirinya sebaik yg dia bisa didalam kurungan toilet sempit

Dia menatap muntahan terakhir yg berputar ditoilet dan masuk ke lubang /lobang toilet ya/

Merasa lebih baik karena makanan pesawat ity sudah keluar dan tidak lagi bergejolak diperut nya.

Dia menyeka mulutnya sampai kering dengan punggung tangan dan memeriksa dicermin apa ada percikan muntahan yg tertinggal di rambutnya.

Seorang gadis tinggi, berwajah pucat, dengan rambut lurus bergelombang di bagian bawah berwarna coklat yg digerai hingga pinggang nya

Cewek yg bermain-main dengan papan sirkuit, yg menambah kehebatan PC-nya

Meretas iPhone-nya untuk mendapat akses internet gratis.

Cewek yg ketakutan setengah mati setiap kali dia naik pesawat

Dia membuka pintu dan keluar. Matanya melirik kelorong pesawat, memandangi lautan dudukan kepala dengan ratusan kepala dalam berbagai bentuk

Dia merasa ada tangan yg menyentuh pundaknya dan berbalik untuk melihat seorang pria tua berdiri disamping toilet. "Uh? Apa?" kata Cris sambil melepaskan headphone kecil ditelingannya

"Kau Christina Seo dari Vancouver. Duduk di kursi 29D" Cris menatap pria itu, takjub "Hah? Kau melihat tiket lu atauㅡ?"

"Kau hanya punya beberapa menit tersisa untuk hidup"
Cris merasa perutnya tiba² melilit, siap mengeluarkan semburan makanan yg baru setengah di cerna

Kalimat seperti 'beberapa menit tersisa untuk hidup' adalah hal terakhir yg perlu didengar oleh orang yg takut terbang seperti dirinya

Kalimat itu berada dalam tingkatan yg sama dengan kata² seperti 'teroris'  &'bom', dan merupakan sesuatu yg tidak boleh diucapkan di dalam pesawat yg penuh penumpang dan sedang berada di tengah penerbangan

Pria itu tampak tergesa-gesa
"Dalam beberapa menit, semua orng didalam pesawat ini akan tewas"
Cris merasa hanya ada dua jenis orang yg akan mengatakan seperti itu

Orang gila yg belum minum obat atau....
"Ya Tuhan" bisik Cris "kau... Kau te-teroris?"
"Bukan. Aku disini untuk menyelamatkan mu, Christina" katanya pelan, lalu melirik lautan kepala dikedua sisi lorong
"Tapi sayangnya, hanya kau"

Cris menggeleng. "Apa?.... Siapa? Aku?"
"Waktu nya tidak banyak" pria itu melihat jam tangannya.
"Kira² delapan puluh detik lagi, sebuah letusan kecil akan meledak di tengah² bagian kanan pesawat. Ledakan itu akan melubangi badan pesawat, membuat pesawat langsung kehilangan tekanan udara dan menukik tajam." ada jeda

"Dua puluh detik kemudian, sayap kanan akan terlepas, mengisi bagian dalam pesawat dengan bahan bakar, kemudian terbakar" terdengar helaan nafas lelah
"Tabrakan dengan daratan tiga puluh tujuh detik kemudian akan membunuh mereka yg belum terbakar"

Cris merasa darahnya seperti membeku
"Aku minta maaf" tambah pria itu, "tapi sayangnya tidak akan ada yg selamat dari sini"

"Uh....ini... Ini semacam lelucon kan?"
"Bukan lelucon" pria itu menambahkan "kau punya pilihan. Kau bisa memilih untuk hidup"

Dia serius. Dan entah mengapa Cris yakin pria itu tidak gila. Cris mendapati dirinya seperti sedang kehabisan nafas, dan secara tidak sadar mencari inhaler -nya
"De-delapan puluh detik? Bom meledak?"
"Kurang dari sekarang"

Bukan orang gila, kalau begitu..
"Ya Tuhan, itu b-bom mu?. Apa yg kau inginkan dari kami?"
"Bukan, itu bukan bomku, dan aku bukan teroris. Aku hanya kebetulan tahu kalau pesawat ini akan dihancurkan oleh sebuah alat. Sebuah kelompok teroris akan mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini besok pagi"

"A-apa ada waktu? Apa ki-kira bisa mencari bomnya dan melemparkan nya?" tanya Cris, suaranya menunggu karena panik. Dia mengucapkan kata 'bom nya' sedikit terlalu kuat dab terdengar hingga ke depan

Beberapa kepala dilorong cepat-cepat menoleh padanya.
Pria itu menggeleng. "Kalaupun ada waktu, aku tidak bisa mengubah peristiwa ini, aku tidak bisa mengubah sejarah. Pesawat ini harus jatuh"

"Tidak mungkin" erang Cris
"Satu-satunya hal yg bisa kulakukan adalah membawamu keluar sebelum pesawat ini jatuh"

Cris mendongak. Lebih banyak lagi kepala yg menoleh. Dia bisa mendengar kata 'bom' dan suara² yg meninggi saat bisikan dari satu baris tempat duduk ke baris yg lain

"Kalau kau meraih tanganku" kata pria itu sambil menjulurkan tangannya "kau akan hidup. Dan sebagai balasannya, aku perlu meminta bantuanmu. Atau kay bisa tetap tinggal. Kau harus memilih Christina"

Cris sadar air mata panik menetes dipipinya. Pria itu kelihatan waras, tenang, dan luar biasa serius
"Aku tahu kau tidak percaya Tuhan" katanya. "Aku sudah membaca datamu. Aku tahu kau seorang atheis. Jadi aku tidak akan mencoba mengatakan padamu kalau aku adalah malaikat. Aku tau kau takut ketinggian dan juga tidak suka naik pesawat"

Cris mengernyit "ba-bagaimana kau tahu tentang itu?"
Pria itu melihat jam tangannya lagi, "waktu mu tinggal tiga puluh detik"
"ㅡaku tau kau kau gemar sekali membaca sains-fiksi, Christina. Jadi mungkin akan lebih mudah untuk mu mengerti kalau kubilang aku berasal dari masa depan"

Cris menutup mulutnya dengan tangannya dan berkata "tapi... Tapi itu mustahil!"
"Perjalanan waktu menjadi mungkin empat puluh tahun mendatang." Tangannya terjulur pada Cris. Cris menatapnya ragu

"Dua puluh detik, Christina. Raih tanganku!"
Cris mendongak menatap wajah pria itu yg berkerut.
"Kenapa? Kenapaㅡ"
"Kenapa kau?"
Cris mengangguk

"Profil bakatmu sangat cocok"
Cris menelan ludah gugup, merasakan napasnya mulai terengah-engah. Bingung, terserang panik, tidak bisa memikirkan pertanyaan berikutnya

"Kami membutuhkan mu" kata pria itu, melihat jam tangannya "lima belas detik. Waktunya memutuskan"

"Si-siapa kau?"
Tanya Cris gugup

"Aku.... Atau aku harus mengatakan kami... Adalah orang-orang yg memperbaiki hal-hal yg salah. Sekarang, raih tanganku, Christina. Raih sekarang!"

Mengikuti nalurinya, Cris menjulurkan tangan ke arah pria itu. Cris menatapnya "ini betulan?"
Dia mengangguk "dan kita harua pergi sekarang juga."

Cris mencengkram tangan pria itu erat-erat setelah berkata 'oke'.

Kemudia dunia mendadak berubah menjadi putih yg menbutakan dan Cris memejamkan mata erat-erat

Cris berteriak, setidaknya menurutnya itu suara teriakan. Mungkin teriakannya atau mungkin suara sayap pesawat yg melepaskan diri dari badan pesawat

"Ti-da-a-a-a-kk!"

Tbc*

Don't forget to touch ⭐ and vote + your coment guys😘

©®czennies
By: crisseo❤

Time Riders [NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang