♦11. Lefiana-Maktoltivers

12 1 0
                                    

Makanan yang tersaji benar benar menggugah selera. Beberapa hari di wilayah Aloud, hanya roti gandum, dan daging rusa seadanya. Tapi, sekarang..

Ada Berbagai macam jenis makanan. Berbau harum dan hangat. Banyak sekali yang tersaji, dan.. Ada satu yang membuat mereka benar benar ingin mencobanya.

" Apa ini?" Eyebrow menyimpitkan matanya. Tapi, ia tertarik.

" Oh, itu hanya perpaduan daging dengan beberapa rempah, dan beberapa bumbu. Mungkin saja jika kau bersedia mencicipinya, aku sangat senang," Wanita cantik itu seoalah olah ingin dihargai. Tapi, tentu, tidak ada makanan yang tidak dihargai. Apalagi yang tersaji pada saat ini, tentu akan habis dalam waktu sekejap.

Semuanya mencoba mencicipi , terutama makanan yang ditanyakan oleh Eyebrow. Mereka semua langsung tersihir oleh makanan itu, rasanya benar benar lezat. Sehingga yang memakannya, akan mencobanya terus, dan berulang ulang.

" Kau benar benar ahli dalam membuat sebuah masakan. Aku tidak tahu, jika daging biasa ini menjadi makanan favorit mereka.. Lihatlah," Kini aloud memuji sekaligus menyinggung mereka semua yang duduk dan menyantap dengan lahap. Dan tentunya, daging enak itu menjadi makanan utama mereka.

" Aku awalnya hanya mencoba. Syukurlah jika kalian suka, aku sangat berterima kasih atas pujianmu itu," Wajah wanita itu sekilas langsung merona merah. Menambah kecantikannya.

" Nanti akan kusediakan hidangan penutup. Mungkin saja kau suka, aku pernah memberikanmu dulu, tapi kau pergi tanpa memberikan pendapat," Wanita itu kembali kemeja dapur. Dan seperti menuangkan satu persatu kedalam mangkuk kecil.

" Kau selalu membuatnya. Aku pernah mengatakannya padamu, sebelum aku pergi. Kau selalu menyuguhkan itu setiap aku berdatang.. Jangan bilang kau merubah resepnya," Aloud membuka kembali kisah lamanya. Wanita itu tersenyum membelakangi aloud.

Sementara yang lain, hanya menikmati makanan lezat yang tersedia. Sesekali mereka melihat kearah aloud dan wanita cantik itu. Beberapa makanan sudah habis, tapi, belum berhenti jika masih ada lagi.

" Astaga! Kalian sungguh kelaparan. Andai saja, aku tidak membawa kemari. Apa yang terjadi dengan kalian?" Aloud tertawa setelahnya. Chorus hanya tersenyum cepat dengan makanan penuh dimulutnya.

***

" Hidangan penutup," Wanita itu menyajikan kembali makanan berbentuk bubur. Hanya saja, banyak aneka buah diatasnya.

" Kau boleh duduk, dan.. Aku akan menceritakannya," Aloud merapikan anak rambutnya kesamping. Wajahnya yang tak pernah tua dimakan usia, tampak sedih saat ini.

" Oh, ya.. Aku lupa, aku Lefiana."

Semua yang disana menatap kearah wanita tersebut. Termasuk aloud. Aloud mengangguk.

" Lefiana, mungkin kau tahu. Ini Chorus, sang tabib. Dia muridku, dulu. Tapi, sekarang aku masih menganggapnya.. Tenang saja. Benar begitu Tabib,"

" Guru. Jangan memanggilku seperti itu, sebentar.. Lefiana. Kau, tahu tentang guruku, maksudku.. Apa kau sudah lama mengenalnya,"

Lefiana tersenyum manis. Ia mendadak seperti bidadari jika ia tersenyum seperti itu.

" Ya. Bahkan, aku sangat mengenalnya.. Aku tahu dia, dia mengetahuiku. Kami sangat dekat,"

" Kenapa aku tidak pernah melihatmu?". Chorus telah selesai dengan hidangan penutupnya.

" Soal itu, mungkin Aloud bisa menjelaskannya. Kenapa aku tidak muncul disaat kalian dulu menjadi muridnya,"

Semua yang disana mulai tertarik dengan obrolan ini. Salah satunya memory, ia tak kuasa menahan akan sebuah ingatan. Ini akan menjadi bahan baru bagi otaknya.

The Power Of Diamond -Super Arrow-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang