My Teacher

300 26 2
                                    

Aku adalah murid tahun ketiga di sebuah sekolah swasta. Karena beberapa hal di usiaku yang masih sangat muda aku sudah memiliki tunangan dan dia adalah guru Matematika di sekolahku.

Aku menerima pertunangan ini dengan senang hati karena memang aku telah jatuh hati padanya. Bukan sejenis cinta pada pandangan pertama karena kami sudah saling mengenal sejak lama. Dia adalah lelaki konyol yang sering membuatku tertawa dan melupakan segala masalah yang sedang membebani meski dia lebih sering menyebalkan karena hobinya menjahiliku. Hubungan kami tidak di ketahui oleh warga sekolah kecuali Kepala Sekolah dan Wakilnya.

"Bagaimana dengan guru baru itu?" Aku memasang sabuk pengaman setelah masuk ke dalam mobil. Kadang sepulang sekolah dia menungguku agak jauh dari gerbang jadi aku harus berjalan kaki terlebih dahulu. Dia tersenyum sebelum menjawab.

"Lumayan." Aku meliriknya dan dia menatapku. "Dia cantik, pintar dan... seksi," bisiknya.

Ada sesuatu yang tersulut di dadaku. "Jadi kau menyukainya?"

"Lelaki mana yang tidak suka dengannya? Aku yakin ukuran dadanya sangat pas."

"Dasar guru mesum..." desisku di iringi kekehannya.

Ya, sekolah sedang ramai karena beberapa guru baru yang masih muda. Salah satunya adalah Hyuna seonsaengnim. Dia terkenal karena cantik, ramah dan ya, ku akui dia seksi. Hal yang aku tidak suka karena berhasil membuatku seharian di depan kaca hanya untuk menilai kira-kira berapa ukuran dada dan pinggulnya.

Sebenarnya bukan tanpa alasan kenapa aku terlihat khawatir karena toh aku tidak bisa di bilang murid dengan wajah rata-rata. Untuk wajah dan otak aku termasuk yang di puji oleh hampir satu sekolah tapi tunanganku juga memiliki yang tidak biasa. Beberapa temanku bilang dia bisa jadi idol.

Semenjak pertama kali masuk dia sudah mencuri banyak perhatian. Selain muda dan tampan –jika dia tahu aku memujinya bisa ku pastikan dia akan terbang ke langit-, dia juga memiliki otak yang sangat pintar. Pernah ku lihat beberapa medali emas ketika berkunjung ke rumah orangtuanya.

Menurut yang ku dengar juga ku lihat Hyuna seonsaengnim juga salah satu terpikat oleh pesonanya dan yang paling gencar melakukan pendekatan. Beberapa kali wanita itu tampak menggoda kekasihku membuatku geram setengah mati. Aku tahu seharusnya dia bersyukur memilikiku dan tidak tergoda oleh wanita ganjen itu tapi lelaki tetaplah lelaki. Di beri umpan segar mana ada yang tidak tertarik, hanya orang bodoh yang mengabaikannya dan sepertinya tunanganku tidak sebodoh itu.

"Excusme Ms. Lisa. Do you know where is Kyuhyun Seonsaengnim?" Aku bertanya pada guru Bahasa Inggrisku.

"I don't know, Joo. But i saw him with Hyuna Seonsaengnim." Jawaban salah satu guru tercantik itu membuat keningku berkerut. Dengan langkah berat ku seret kakiku mencarinya setelah mengucapkan terimakasih.

Dia sendiri yang menyuruhku untuk menemuinya tapi kini dia malah menemui wanita lain? Dasar menyebalkan. Lihat saja nanti jika bertemu akan ku gigit tangannya.

Aku sudah menyusuri hampir semua lorong namun tidak ku temukan mereka di manapun. Ku coba melangkahkan kakiku ke ruang musik dimana gedungnya terpisah dengan kelas. sembari mengomel tidak jelas karena kakiku yang sudah pegal. Suasana sepi menyambutku karena memang di sini jarang di lewati murid-murid. Aku juga pernah mendengar gosip tentang hantu yang berkeliaran bahkan saat matahari masih menunjukkan sinarnya.

Ku usap kedua lenganku yang mulai merasakan hawa dingin. Aku tidak takut hanya saja tampaknya angin bertiup lebih kencang daripada di wilayah lain.

"Huft, jadi dimana dia sih?" Ku sandarkan tubuhku di depan sebuah pintu. Namun tiba-tiba saja pintu itu terbuka membuatku terjerembab ke belakang jika tidak ada sebuah tangan yang menahan.

About UsWhere stories live. Discover now