8. Plan

4.2K 588 34
                                    

Sampai hari ini, sudah berapa kali aku mengumpati Kim Taehyung?

Rasanya bibirku sudah kering dan sangat berdosa karena terlalu banyak mengumpat. Ck, bahkan Jungkook sangat benci saat aku mengumpat. Oh, Jungkook, maafkan adikmu yang hina ini.

Hey, tunggu!

Kenapa juga aku harus minta maaf kepada Jungkook? Dia yang harus minta maaf padaku karena sampai hari ini pun, dia tidak datang untuk menyelamatkanku. Ingatkan aku untuk membunuhnya setelah aku keluar dari sini.

"Bibi Jang, kira-kira apa yang bisa kulakukan supaya bisa keluar dari sini. Maksudku, cara apa yang mungkin bisa membuat Kim Taehyung, dengan suka rela atau tidak, melepaskanku dari tempat ini?" Aku bertanya sambil menyuapkan sesendok bubur ke mulutku.

Bibi Jang mengerut. "Eum, aku juga tidak tahu."

Aku mendengus kesal dan menaruh sendokku dengan gerakan kasar. "Setidaknya bagaimana caranya supaya aku tidak dikasari olehnya? Aku bisa mati jika seperti ini!" rengekku.

"Begini saja, coba pikirkan, kapan saat Tuan Taehyung tidak berlaku kasar padamu? Maksudnya, saat kondisi apa dia melembut?" tanya Bibi Jang.

Dahiku mengernyit, sedikit berpikir. "Kemarin setelah dia memperkosaku lalu aku pingsan, dia tiba-tiba berperilaku  lembut padaku. Dia juga tersenyum saat aku mau menuruti perintahnya."

"Dengan kata lain, Tuan ingin agar kau menurut padanya. Menuruti segala perintahnya dan bersikap layaknya... "

"... hewan peliharaan," lanjutku.

"Gotcha!" seru Bibi Jang. "Itulah yang harus kau lakukan. Bersikap manis. Menurut."

"Sialan, memangnya aku ini apa? Apa aku terlihat seperti anak anjing yang penurut? Cih," ujarku kesal.

"Kau mau hidup atau tidak?" tanya Bibi Jang dan aku mengangguk. "Kalau begitu lakukan!"

Aku mendengus. "Iya, iya." Aku mengambil sendok dan melanjutkan acara makanku.

"Berdandanlah, Jeon Hye Jung. Setidaknya jangan terlihat seperti gembel. Kau menjijikan."

Aku menghela napas. "Kau tahu, Bibi. Jika aku tidak ingat kau orang tua, aku sudah meremas mulut sialanmu itu."

***

Oke, kali ini aku menurut pada saran Bibi Jang. Aku berdandan. Well, pada dasarnya aku memang gadis tomboy. Namun walau begitu, aku tetaplah seorang gadis. Aku bisa berdandan, aku pandai dalam hal itu. Apalagi ditambah alat make up yang sangat lengkap disini.

Aku baru menyadari jika Taehyung menyiapkan banyak hal tentang kecantikan. Aku juga baru tahu jika di dalam lemari itu berisi banyak pakaian bagus. Yah, kadang aku hanya membuka satu pintu dari tida pintu yang ada di lemari besar itu, dan isinya hanya kumpulan baju tidur.

Aku mencuci rambutku dengan benar, mencukur bulu kakiku, dan menggosok seluruh tubuhku. Aku memakai baju bagus dan menyemprotkan parfum ke tubuhku. Yang jelas sekarang aku sudah bersih dan wangi.

Aku melirik lukisan besar pria telanjang yang ada di dinding. Aku sudah terbiasa dengan hal itu, ngomong-ngomong.

"Hey, Jung. Apa kau pikir ini akan berhasil?" Aku bertanya seolah sedang berbicara dengan Jungkook. Taehyung bilang itu lukisan Jungkook, kan? Tidak ada salahnya kalau begitu.

Aku mendesah. "Kau tahu, aku merasa seperti jalang sekarang. Diperkosa seenaknya, tapi sekarang aku malah terkesan menggoda pria itu. Aku pasti sudah gila. Aku yakin aku akan dilemparkan ke neraka sedetik setelah aku mati."

Tiba-tiba, aku mendengar suara pintu dibuka. Aku menoleh ke sumber suara dan menemukan Taehyung disana dengan dandanan yang cukup berantakan. Rambutnya acak-acakan, dasi sudah tidak menempel sempurna, kancing teratas kemejanya terbuka, jasnya sudah hilang entah kemana, dan jangan lupakan urat tangannya yang tercetak jelas karena lengan kemejanya yang digulung.

Sempurna, aku jadi tambah membencinya karena kenyataan bahwa dia psikopat yang begitu tampan.

Aku tersenyum dan menyapanya dari tempatku duduk. "Selamat datang ke rumah. Apakah harimu menyenangkan?" kataku riang. Sungguh, jangan menghakimiku karena aku juga merasa ingin gantung diri saat mengucapkan kalimat itu.

Alis Taehyung terangkat naik sebelah. Ia berjalan ke arahku sambil melepas dasinya dan melemparkannya asal ke atas ranjang.

Tiba-tiba ia menarik daguku dan mencium bibirku. Tuhan, jika aku membawa pisau saat ini, sudah pasti aku akan menikah lehernya hingga dia mati lalu kabur dari sini.

Taehyung melepaskan ciuman kami. Ia menatapku lembut. Tangannya yang sedikit kasar mengusap pipiku. "Kau cantik sekali," pujinya.

Aku tersenyum manis. "Terima kasih."

"Apa kau berniat menggodaku supaya bisa kabur dengan berdandan secantik ini?" tanya Taehyung.

Aku menggigit bibir. "Jika bisa, tentu saja iya," kataku jujur dan Taehyung mengerut tidak suka. "Tapi aku yakin kau tidak akan melepaskanku apapun yang terjadi. Jadi aku hanya melakukan ini untuk menyelamatkan hidupku, tahu."

"Maksudmu?"

"Kau selalu menyiksaku, memperlakukanku dengan buruk. Karena itu, aku akan jadi gadis baik mulai sekarang supaya kau tidak menyiksaku lagi."

Taehyung tertawa. Apa ada yang salah dengan ucapanku barusan? Sepertinya tidak.

"Aigoo, Jeon Hye Jungku yang manis," katanya. "Baik, aku tidak akan kasar. Aku tidak berniat jahat, ingat? Aku hanya ingin kakakmu kemari dan menjemputmu. Tapi dia tidak pernah datang dan itu membuatku kesal. Maaf karena melampiaskannya padamu."

Lihat? Dia itu psikopat. Kepribadian ganda. Sebentar baik, sebentar jahat. Tunggu saja, pasti setelah ini dia akan memperkosaku dengan brutal.

Aku hanya mengangguk. "Kau sudah makan?" tanyanya.

Aku menggeleng. "Belum. Bibi Jang belum mengirimkan makanannya."

"Ck," Taehyung menegakkan tubuh dan berkacak pinggang. "Aku akan memarahinya karena lupa memberikan makan untukmu. Tunggu saja nanti!" Kesalnya.

Aku hanya diam. Malas menanggapi.

"Bagaimana kalau kita keluar dari sini dan makan bersama di meja makan?" tawar Taehyung.

Mataku berbinar. Aku mengangguk cepat. "Tentu."

Taehyung menarik tanganku dan menggandengku keluar kamar. Namun sebelum kami benar-benar keluar, ia berbisik lirih, "Tapi jangan mencoba untuk kabur, sayang. Atau kau akan dapat hukumannya."

Aku mengangguk. Persetan dengan semuanya. Aku hanya senang karena rencanaku sudah berhasil selangkah demi selangkah.

Lihat saja, Kim Taehyung, aku pasti akan keluar dari rumah terkutukmu ini. []

***
Go Hyejung, go Hyejung, go Hyejung, go!!!
Kamu pasti bisa keluar, beibs!
Bagaimana sampai sini? Apa menurut kalian bakal ada cinta-cintaan antara Tae dan Hyejung? 😏

Btw foto konsep Bangtan gitu amat. Pas banget sama genre cerita ini, wkwkwkwk
Diriku nggak kuad, maz

Terima kasih udh baca^^

EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang