Worried

840 83 16
                                    

Kemarin fanmeeting berjalan dengan lancar dan sekarang adalah hari kedua. Suara fans mereka sudah terdengar saling bersahutan untuk memanggil para member Nine Percent. Dan seperti biasa Zhengting tampak bersemangat terbukti dengan ia yang berlari kesana kemari sebelum naik ke atas panggung. Sebenarnya itu hanya kebiasaan kecil yang Zhengting lakukan ketika ia merasa ia tidak bisa mengontrol rasa bahagianya.

Zhengting menoleh pada Justin yang sedang duduk di depan meja rias sembari membenahi rambutnya. Dengan senyum Zhengting mendekat dan meremas bahu Justin. "Hey, matamu sudah tidak terlalu bengkak lagi," ucap Zhengting yang dibalas dengan cebikan bibir oleh Justin.

"Masih bengkak ge, liat," balas Justin.

"Salahmu, kenapa ikut makan seafood dengan Xiao Gui?"

Xiao Gui yang namanya disebut mengalihkan atensinya dari psp yang sedang dimainkannya. "Itu bukan salahku ge, Justin saja yang nakal."

"Aku tidak nakal Xiao Gui!"

"Kau memang nakal Jia Fugui!"

Zhengting tertawa mendengar perdebatan mereka. "Sudah sudah, lebih baik kalian bersiap, kurasa kita akan naik panggung sebenar lagi." Zhengting menepuk bahu Justin dan menatap adik kesayangannya itu, memberikan semangat lewat sorot matanya sebelum atensinya teralih pada seseorang yang baru masuk ke dalam ruang tunggu mereka.

Laki-laki berambut hitam yang baru saja masuk itu memberi lirikan pada Zhengting untuk berbicara dengannya. Zhengting yang mengerti maksud lirikan itu hanya mengangguk dan menghampiri laki-laki itu.

"Kenapa Kun?"

Xukun menghela nafas pelan. "Bagaimana pinggangmu?"

Zhengting terkekeh kecil sembari mengibaskan tangannya di depan wajah. "Tidak apa-apa, santai saja," balas Zhengting masih dengan senyum manis di wajahnya.

"Baiklah...."

Zhengting menatap ekspresi wajah Xukun lalu dengan lembut meremas pelan bahu leadernya itu. "Jangan merasa bersalah, aku baik-baik saja, sungguh."

"A-aku...."

"Bukan salahmu Kun, cedera ini sudah kumiliki sejak dulu, dan aku sudah terbiasa bila cedera ini kembali kambuh, aku berjanji besok sudah baik-baik saja."

Xukun menatap Zhengting lalu membawa yang lebih tua dalam pelukannya membuat Zhengting balas memeluk Xukun dan menenggelamkan wajahnya di sisi leher Xukun, merasakan bau maskulin dari yang lebih muda. "Aku hanya khawatir padamu," bisik Xukun sembari mengelus punggung Zhengting dengan halus.

"Aku mengerti..."

Xukun semakin erat memeluk Zhengting yang hanya dibalas oleh kekehan kecil oleh Zhengting. "Kau seperti Justin saja Kun."

Xukun melepas pelukannya dan menatap Zhengting dengan wajah bertanya.

"Manja, persis seperti Justin yang manjanya tidak habis-habis..."

"AKU TIDAK MANJA GE!!!" Teriakan itu membuat Zhengting terkekeh pelan karena sepertinya adiknya itu mendengar ucapannya.

"Tuhkan," ucap Zhengting membuat Xukun tertawa pelan.

Xukun menatap Zhengting dengan lembut. Tangannya menangkup pipi Zhengting dan memberikan elusan pelan. Dengan lembut Xukun mendekatkan wajah mereka dan menyatukan kedua bibir mereka. Hanya kecupan singkat yang manis untuk menunjukkan betapa Xukun menyayangi pria di depannya ini.

Zhengting tersenyum dengan seburat merah di pipinya dan guratan merah itu membuat Xukun semakin melebarkan senyumnya dan kembali menjatuhkan ciumannya.

"B-bro.... Ups, sorry bro." Ziyi, si pemilik suara segera berbalik ketika melihat kedua membernya itu tengah berciuman. Tapi sebelum ia benar-benar pergi Ziyi kembali berucap. "Waktunya kita naik panggung, dan ingat tempat kalau mau berciuman bro, ada minor di group kita," ucapnya dengan kekehan pelan yang membuat Zhengting dan Xukun sama-sama memerah.

.....

One Shot : Wanna Get Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang