PROLOG

142 4 0
                                    

Aku pernah merasakan bahagia, tepatnya, saat aku mengenalmu. Kamu yang dulu aku anggap buruk, karena ketika aku bertemu denganmu—maksudku ketika aku melihatmu—kamu selalu sedang mentertawakan orang atau mengejek, dengan teman-temanmu. Dan aku membencimu, aku membenci semua orang yang suka merendahkan orang lain. Kalian juga, kan?

Hingga saatnya tiba, aku dan kamu terlibat dalam satu takdir. awalnya aku tidak suka dengan kenyataan itu, namun lambat laun aku malah tidak mau jauh-jauh darimu, entah mengapa, akupun tak tau. Rasanya jika dekat denganmu ke bahagiaanku naik 100% atau bahkan 1000%, saat itu yang ku tau, bahagiaku adalah kamu.

Dan aku suka kamu,
Aku suka melihat kamu senyum,
Aku suka melihat kamu tertawa,
Aku suka ketika melihatmu bermain bola,
Aku suka ketika kamu sedang menatapku tajam,
Aku suka ketika kamu marah,
Ah! Aku suka semua tentang kamu!

Teruntuk kamu,

Terimakasih telah hadir dalam hidupku walaupun sebentar, aku akan tetap suka denganmu sampai kapanpun, meskipun mungkin sekarang kamu sudah bahagia dengan dia yang baru. Aku selalu berharap, semoga Tuhan akan mengabulkan do'a ku, untuk menyatukan aku dan kamu dalam satu cerita kembali. Sekali lagi, terima kasih telah datang memberi cerita indah dalam hidupku.


ANGKASAWhere stories live. Discover now