39 -Suspicious-

19.3K 938 17
                                    

Kalau lo ngerasa nggak ngelakuin ngapain takut?

***

"Dok, gimana keadaan teman saya?" tanya Bianca.

"Fiona tertusuk pisau cukup dalam di bagian perutnya tapi untungnya ia masih bisa selamat karena tidak mengenai organ-organ dalamnya,"

"Kira-kira sembuhnya kapan ya?" tanya Laura.

"Besok pagi juga dia sadar. Tetapi untuk lukanya mungkin butuh tiga sampai empat bulan untuk pulih total."

Danish melirik Laura, Bianca dan Raden yang sejak tadi menunggui Fiona di depan kamar rawat inap bersamanya sedangkan teman-temannya sudah pulang sejak tadi. "Kalian bener-bener khawatir atau cari muka di depan anak-anak yang lain?"

Raden mengangkat kerah kemeja Danish. "Jaga ya mulut lo! Walaupun kita udah nggak temenan lagi tapi gimanapun juga Fiona itu pernah jadi sahabat kita."

Laura menjauhkan tangan Raden dari kerah kemeja Danish. "Udah Den udah!"

Danish tersenyum miring. "Selama polisi dan teman-teman belum menemukan bukti yang pasti, gue akan tetap mencurigai kalian sebagai dalang dari semua ini."

"Serah lo deh. Mentang-mentang lo ketua kelas lo jadi nuduh orang sembarangan!" ucap Bianca geram.

"Enggak cuma gue kok. Satu kelas juga pada tau siapa yang patut dicurigai disini," jawab Danish.

"Gue balik dan jangan lupa besok jam delapan pagi kita satu kelas bakal di introgasi satu-satu di polres deket sekolah. Gue harap kalian nggak melarikan diri atau minta bantuan orang tua kalian," ucap Danish sebelum pergi.

***

Kring... kring...

Jam weker yang ditaruh di atas bantal itu berdering.

"Cam buruan matiin jamnya!" ucap Kayla yang setengah bangun dan setengah tidur.

"Lo aja sana gue tidur di tengah juga!" ucap Camilla yang juga masih ingin terlelap.

"Gue juga di tengah. Len sebelah lo kan di pinggir jam wekernya matiin dong!" ucap Kayla.

Mereka berempat terpaksa tidur bersama karena masih terbayang-bayang dengan kejadian party semalam. Tidak mungkin mereka bisa tidur nyenyak di kamar masing-masing. Bagaimanapun juga tempat kejadian itu di basecamp mereka.

Valen mengacak rambutnya. "Duh berisik amat sih. Kenapa lagi pasang alarm jam setengah delapan!"

Amora menyingkirkan selimut dari tubuhnya. "Setengah delapan woy bangun! Kita harus ke kantor polisi nih!"

Mata Valen terbelalak sempurna lalu ia buru-buru keluar kamar. "Itu Camilla sama Kayla yang mandinya lama buruan mandi duluan! Gue bikinin sarapan dulu."

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap mereka berkumpul di dapur.

"Kok dimasukin kotak bekal semua Len. Kita nggak makan disini?" tanya Kayla kebingungan.

"Kita makan di jalan aja. Polisi bakal kesini bentar lagi. Katanya kita nggak boleh ubah apapun pokoknya semua benda letaknya harus sama kayak kemarin!" ucap Valen sambil terburu-buru memasukan kotak bekal ke goodie bag.

Amora mengangguk. "Bagus deh kalau gitu. Gue juga nggak bisa makan kalau bekas kemarin masih terpampang jelas di ruang tengah kita."

FEIND [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang